TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Gerakan Integritas bersama organisasi berhimpun di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Toraja Utara sambangi Mapolres Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kedatangan segenap unsur organisasi dan Gerakan Integritas untuk melakukan audiens bersama Kapolres AKBP Yudha Wirajati Kusuma.
Kapolres Toraja Utara menerima sekitar 20 orang itu di loby Mapolres didampingi Kasat Narkoba Iptu Aswan Afandi, Kasat Reskrim AKP Hardjoko dan Kasat Intelkam Iptu Welfrick K Ambarita.
Ketua Umum Gerakan Integritas, Johana R Tangirerung dan rombongan menyampaikan dukungan moril kepada institusi Polri dalam membasmi dan menindak tegas perjudian di Toraja Utara.
Kedatangan Gerakan Integritas selain memberi dukungan, juga menyampaikan keprihatinan dan dukungan kepada jajaran Polri pasca kejadian pengrebekan judi sabung ayam di Tongkonan Palasa, Lembang (Desa) Tondon Matallo Kecamatan Tondon.
Berbunyi, judi sabung ayam dan judi bentuk lainnya bukan bagian dari adat budaya leluhur orang Toraja dan meminta Komandan Polres Toraja Utara agar menindak tegas bentuk gangguan Kamtibmas dan pelanggaran hukum secara serius.
Khususnya indikasi segala bentuk perjudian di Toraja Utara, termasuk jika ada oknum aparat Polri yang terlibat didalamnya.
Selanjutnya meminta aparat kepolisian agar mengedepankan wibawah institusi Polri agar tidak direndahkan siapapun pelanggar hukum.
Selama audiens berlangsung, sejumlah pendeta dan akademisi hingga pemuda Toraja menyampaikan masukan dan bentuk dukungan memberantas penyakit sosial di Toraja Utara yaitu judi maupun narkoba.
Sekaligus menyayangkan penghinaan kepada anggota Polri sebagai abdi negara dan terus mendukung Polres Toraja Utara serius bubarkan judi sabung ayam.
Selain pengurus Gerakan Integritas dan KNPI Toraja Utara beberapa organisasi hadir yaitu GMKI, GP Ansor, Srikandi Sapma PP, Sapma PP, GMNI, PPGT, Pospera dan AMAN Toraja.
Menanggapi dukungan dari akademisi dan pemuda Toraja, Kapolres AKBP Yudha Wirajati Kusuma bersyukur atas dukungan diberikan segenap masyarakat dalam berantas penyakit sosial.
"Sering dimanfaatkan dalam kegiatan adat yaitu perjudian dan kami menolak tegas adanya perjudian sabung ayam di wilayah hukum Polres Toraja Utara," ucap Yudha, Rabu (8/7/2020) siang.
Kata Yudha, kehadiran rombongan bentuk dukungan moril kepada Polri yang bertugas dan menindaki kasus berdasarkan aturan dan hukum berlaku, sebab perjudian tidak diperbolehkan.
"Awal Polres berfungsi, sering kami dapatkan masalah lokasi bahkan sampai tersesat, wilayah Sanggalangi dan Tondon daerah paling sering judi sabung ayam," terangnya.
AKBP Yudha juga beberkan kenapa kasus Pong Belo ditangani Polda Sulsel karena mengantisipasi adanya intervensi dan kemungkinan penyebab lebih besar.
"Ini merupakan wujud tanggungjawab kami memberi kenyamanan kepada masyarakat yang disampaikan di media sosial, dan kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat," tutupnya. (*)
Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17