TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2020, Tribun Timur bekerjasama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menggelar Ngobrol Virtual (Ngovi), Kamis (2/7/2020) sore.
Tema obrolan kali ini: Hidup 100%: Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba.
Menghadirkan narasumber Kabid P2M BNNP Sulsel Ishak Iskandar, Dosen Dept Promosi Kesehatan FKM Unhas Shanti Riskiyani, Dosen Fakultas Hukum UIM Dr Marif.
Hadir juga Ketua Lembaga Persaudaraan Korban Napza Makassar (L-PKNM) Farid Satria, dan Ketua KNPI Kota Makassar Cristopher Aviary.
Ngopi ini mengangkat tema Hidup 100% Sadar, Sehat, Produktif, dan Bahagia tanpa Narkoba.
Ishak Iskandar menjelaskan, menurut data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), secara global tren penyalahgunaan narkoba meningkat.
UNODC merilis sejak 2016, satu dari 20 orang dewasa mengonsumsi satu jenis narkoba, dan menyebabkan kasus kematian sebanyak 201 ribu kasus.
"Untuk nasional dan lokal, trennya juga selalu meningkat. Terakhir data 2018, Sulsel masih di peringkat 9 dengananhka penyalahgunaan sekitar 18 ribuan. Kini survey terakhir 2019 kita malah meningkat ke posisi 7, dengan angka prefelensi 128 ribu orang penyalahguna. Semoga di survey 2020 sedikit menurun," kata dia.
Ironisnya, kata Ishak, di kalangan pemuda atau pelajar, justru Sulsel berada di peringkat keenam.
"Ini sangat ironis. Selain peringkat covid di atas, narkobanya juga di atas," tuturnya.
Lanjut dikatakan Ishak, data 2018 menunjukkan 70 persen peredaran narkoba masih dikuasai di lembaga pemasyarakatan (lapas).
"Ini tak bisa kita pungkiri dan tutupi. Oleh karena itu, sampai sekarang kami terus memantau lapas," ucap dia.
Terkit tema Hari Anti Narkoba tahun ini, Ishak mengatakan BNN berkomitmen membangun citra hidup 100 persen bebas narkoba.
"Kita dalam suasana pandemi, tentu ada kepanikan, pengalaman baru, paranoid, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya coba lihat historynya bahwa hidup 100 persen adalah citra yang coba dibangun BNN, bahwa sekarang kita tak boleh hidup dalam kekakuan, harus fleksibel dan menyesuaikan situasi. Itu makna 100 persen," imbuhnya.
"BNN mencoba menggeser pola pikir otoritatif ke fleksibel. Tapi dalam fleksibel ini bagaimana kita menerapkan tanpa narkoba," sambungnya.
Berikut ini video Ngovi yang membahas tema: Hidup 100%: Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba. (*)