TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin bersilaturrahmi ke kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Rabu (1/7/2020).
Selain silaturrahmi, dalam kunjungan ini Prof Rufy juga mengajak media untuk berkolaborasi dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Makassar.
"Kami datang untuk bersilaturrahmi dan mengajak kita sebagai upaya pemkot memerangi penyebaran pandemi covid di Makassar yang akhir ini semakin mengkhawatrikan," katanya.
Prof Rudy menjelaskan, usai dua kali melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar, cukup memberi dampak positif.
Namun, menurutnya setelah PSBB, terjadi euforia masyarakat yang lama terkurung di rumah.
"Di tambah kebijakan pemerintah yang melonggarkan beberapa hal, menjadi pemicu merebaknya kembali corona, itu yang kita hadapi sekarang," kata Prof Rudy.
Lanjut dikatakan, tingkat kepatuhan masyarakat juga menurun drastis dari 70 persen selama PSBB, menjadi 30 persen saja setelah masa PSBB.
"Efek pelonggaran ini membuat corona melanglang buana dengan mudah. Akhirnya hasil scaning tracing menunjukkan angka positif semakin tinggi," tuturnya.
Untuk itu, Pemkot Makassar, kata Prof Rudy, berupaya untuk mendisiplinkan warga supaya masyarakat mau patuh dalam mengikuti protokol kesehatan.
"Perilaku kepatuhan menjadi sangat penting, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, ditambah makan makanan bergizi. Kedua perilaku jujur, masyarakat harus jujur, kalau demam lapor ke keluarga atau RT," ucapnya.
"Ketiga, jiwa kebersamaan, bahwa covid tak bisa dhadapi sebagian orang atau oleh pemerintah saja. Setiap individu harus merasa menjadi bagian elemen terkecil melawan corona. Peran serta terkecil pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam