TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin, dapat tugas berat menekan angka positif Covid-19 di Kota Makassar.
Tak terbayangkan bagaimana seandainya ia gagal.
Prof Yusran yang diganti cuma dapat waktu 44 hari dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Curhat Menyayat Hati Putri Prof Yusran, Tulisannya Viral Ditujukan Kepada Gubernur Nurdin Abdullah
Bank BRI Masih Buka Lowongan Kerja, Terima Mulai Tamatan SMA, Berikut Syarat dan Besaran Gaji
KABAR BURUK Betrand Peto, Ibu Kandungnya Sakit di NTT, Ekspresi Anak Angkat Ruben Onsu Disorot
Prof Rudy mengawali hari keduanya dengan gebrakan semprotan disinfektan massal dengan 3.000 pasukan gabungan.
Kemudian dirancang strategi tegas; mewajibkan warga luar Makassar mengantongi surat rapid test dan diperiksa di perbatasan kota. Ini masih dikaji tim gugus Covid-19 Makassar.
Sementara penyemprotan disinfektan titik-titik yang rawan penyebaran virus Covid-19 jadi sasaran dimulai Sabtu (27/62/2020)
Ia ingin membuktikan komitmennya bekerja maksimal mengendalikan penyebaran Virus Covid-19 yang telah mewabah sejak beberapa bulan terakhir.
Menyelesaikan Covid-19 di Makassar berarti 80% masalah Covid-19 Sulsel selesai seperti kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Catatan Dinas Kesehatan Makassar, angka positif Covid-19 per Sabtu (27/6/2020), di angka 2.711.
Rinciannya 1.752 pasien dirawat.
836 sudah sembuh
Kabar buruknya sudah 123 warga Makassar berpulang karena Corona.
Sementara ada 1.062 PDP.
Di mana 105 sudah meninggal dan 233 sedang perawatan.
Di hari kedua setelah dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Prof Rudy langsung menurunkan 3.000-an lebih tim gabungan yang akan melakukan penyemprotan disinfektan secara massal.