Tribun Business Forum

Manager PLN UP3 Makassar Selatan Akui Informasi Lonjakan Tagihan ke Pelanggan Tak Maksimal

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manager PLN UP3 Makassar Selatan Raditya Hari Nugraha.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur menggelar Tribun Business Forum Seri #4, bertema Tagihan Listrik "Menyetrum", Kamis (25/6/2020).

Empat narasber dihadirkan yakni Direktur Utama IMB Property Andi Rahmat Manggabarani, Owner Santri Butik dan PT Alfa Global Indonesia Lily Gunawan.

Serta dua manager PLN, yakni Managar PLN UP3 Makassar Utara Yuli Ashaniais Ramadani, dan Manager PLN UP3 Makassar Selatan Raditya Hari Nugraha.

Terkait lonjakan yang dialami pelanggan, khususnya pascabayar, Raditya mengatakan PLN sebenarnya sudah mulai menginfokan ke pelanggannya sejak Maret.

"Kami sudah infokan sebenarnya, namun dalam kaitan terbatas. Kami akui dari sisi komunikasi ke pelanggan tak bis mencapai 100 pelanggan kami, namun itu kami lakulan terbatas di sosmed PLN," kata Raditya.

Pada Maret itu, kata Raditya, salah satu yang diinformasikan bahwa petugas pencatat meteran listrik tak dapat mengunjungi dan melakukan pencatatan ke setiap rumah pelanggan.

"Oleh karena itu kami membuka chanel Whatsapp untuk memberi informasai terkait meteran. Namun feedback pelanggan masih kecil sekali. Ada pelanggan yang sudah memberi informasi stand kwh meternya sehingga tagihannya real. Kami akui info itu tak smpai ke semua pelanggan, khususnya Makassar," tuturnya.

Dijelaskan Raditya, di PLN ada dua jenis pelanggan dengan kondisi layanan berbeda, yakni pascabayar dan prabayar.

"Pascabayar ini yang mengalami lonjakan dengan hitungan rata-rata, yang kedua prabayar atau token, ini tak mengalami kenaikan apapun," terngnya.

"Untuk pascabayar, mekanismenya kami memiliki petugas pencatat meter yang sudah dibekali dengan gadget, mengunjungi rumah pelanggan untuk memoto stand meter dan memlncatat berapa angka kwh meter. Kami tak pakai hitung manual tapi pakai aplikasi yang dikirim ke database kami," ucap dia.

Namun saat adanya PSBB, kata Raditya, petugas pencatat tidak lagi mendatangi rumah pelanggan.

"Tapi kami juga tak mau bilang itu jadi toleran untuk PLN. Tapi kami akui tak mendapatkan angka real kwh meter," tuturnya.

Di PLN Makassar Selatan, kata Raditya, total pelanggan sebanyak 118 ribu, dan yang tagihannya melonjak sekitar 27 ribu atau 23 persen.

Lonjakan tagihan pun variatif, mulai 20, 50, 100, bahkan 300 persen.

Sampai sat ini aduan terkait lonjakan tagihan mencapai 6.149 aduan.

"Itu belum selesai 100 persen, masih ada lima pelanggan yang menyangsikan kwh meternya bermasalah, membutuhkan pembuktian. Kami memiliki itikad baik menyelesikan permasalan itu," pungkasnya.

Berita Terkini