Biodata & Profil Lengkap Nus Kei, Paman John Kei yang Nyaris Dibunuh Ponakan Sendiri, ini Bisnisnya

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Biodata & Profil Lengkap Nus Kei, Paman John Kei

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Nus Kei mencuat ke publik setelah rumahnya di Cluster Australia Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, diserang oleh segerombolan orang dari kelompok John Kei.

Lalu, Siapa Nus Kei? 

Apa hubungan Nus Kei dan kelompok John Kei? 

Apa peran Nus Kei di kelompok John Kei? 

Nus Kei Akhirnya Angkat Bicara Usai Diserang John Kei si Ponakan Sendiri, Ini Komentarnya Soal Tanah

Baim Wong Dibully hingga Trending Usai Ucapkan HBD kepada Presiden Jokowi, Suami Paula Edit Caption

Akibat penyerangan oleh kelompok John Kei terhadap rumah Nus Kei, satu orang tewas Setelah dibacok.

Korban tewas adalah Yustus Corwing Rahakbau.

Kini polisi sudah meringkus 30 orang pelaku penyerangan, dan telah ditetapkan sebagai tersangka. 

John Kei juga menjadi tersangka setelah polisi mengantongi bukti bahwa ada perintah dari John Kei untuk membunuh Nus Kei.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, mengatakan bahwa keributan ini dipicu akibat John Kei  yang tidak puas dengan hasil pembagian penjualan tanah. 

Nana juga mengatakan bahwa John Kei dan Nus Kei saling bersaudara atau satu keluarga.

Bahkan, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Nus Kei menyebutkan bahwa hubungannya dengan John Kei adalah paman dan keponakan. 

Nus Kei mengaku sebagai paman dari John Kei. 

Dari beberapa penelusuran, Nus Kei diketahui memiliki nama lengkap Agrapinus Rumatora.

Nama Agrapinus Rumatora atau Nus Kei ini sudah beberapa kali terdengar dalam beberapa kasus yang melibatkan kelompok John Kei. 

Salah satunya adalah kasus Blowfish di mana kelompok John Kei menjadi korban. 

Dalam kasus blowfish, dua anggota kelompok John kei. Mereka yang tewas adalah M.Soleh dan Yoppie. Keduanya adalah anggota kelompok John kei. 

Tulisan di Majalah Tempo berjudul 'DARI BLOWFISH KE AMPERA' menulis detail pertikaian ini, dan tampak pula nama Agrapinus Rumatora alias Nus Kei diceritakan menjadi bagian dari kelompok John Kei dalam peristiwa blowfish pada tahun 2010.

Dalam tulisan itu, Nus Kei diceritakan menjadi korban pemukulan di dalam sebuah tempat hiburan bernama blowfish.

Nus Kei dituliskan datang ke blowfish setelah satu hari sebelumnya terjadi keributan di lokasi itu. 

Setelah Nus Kei datang ke Blowfish, dia justru menjadi korban pemukulan oleh beberapa orang.

Nus Kei dipukuli setelah sebelumnya sempat bertemu kepala security blowfish bernama Roy.

Aksi pemukulan terhadap Agrapinus Rumatora alias Nus Kei itu kemudian berkembang menjadi keributan yang akhirnya menewaskan dua anggota kelompok John Kei. 

Saat itu diketahui memang ada beberapa orang dari kubu lawan John Kei yang telah bersiap ketika tahu Nus Kei tiba bersama orang-orangnya.

Kelompok lawan John Kei itu diberi kabar oleh security blowfish soal kehadiran Nus Kei. 

Setelah keributan itu, empat orang dari kubu lawan kelompok John Kei menjadi tersangka dan disidangkan. 

Keempat orang itu adalah Kanor Lolo, Bernadus Malelak, David Too, dan Rando Lili.

Ditulis pula bahwa keributan itu sebenarnya dipicu oleh John Kei yang tengah berebut lahan bisnis dengan Thalib Makarim, seorang tokoh dari kelompok lain. 

Disebutkan bahwa bisnis yang tengah diperebutkan pada waktu itu adalah jasa keamanan, dan bisnis memasok keperluan pub serta restoran, seperti minuman keras. 

Namun, pada waktu itu Nus Kei dan Tito Refra sama-sama membantah bahwa keributan tersebut disebabkan perebutan lahan bisnis. 

Namun, dalam perkembangannya, persidangan kasus blowfish di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sempat menjadi ramai akibat terjadi keributan antara dua kelompok.

Bahkan Tito Kei jadi korban penembakan dalam keributan yang menyasar PN Selatan sebagai lokasi persidangan kasus Blowfish. 

Cerita selengkapnya dapat di simak di sumber : KLIK DI SINI 

Keseharian Nus Kei di Tempat Tinggalnya

Nus Kei saat ini tengah menjadi soroton publik.

"Tinggal di sini sekitar 2 tahunan," ujar Eduar, Ketua RW Cluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang kepada Wartakotalive.com, Selasa (23/6/2020).

Rumah Nus Kei porak-poranda setelah penyerangan oleh kelompok John Kei. Bahkan kendaraannya juga mengalami kerusakan.

"Sehari-harinya biasa saja baik sama seperti yang lainnya," ucapnya.

Kini kediaman Nus Kei diberi garis polisi. Tetangganya menyebutkan bahwa Nus Kei beserta keluarga tak terlihat di rumahnya sejak kemarin, Senin (22/6/2020).

"Dari kemarin enggak ada di rumah, enggak tahu ke mana," kata tetangganya yang bermukim di Cluster Australia.

Dia menjelaskan bahwa setiap hari rumah Nus Kei selalu ramai dikunjungi teman-temannya. Bahkan sampai larut malam.

"Rumahnya ramai sampai malam pada nyanyi-nyanyi," kata tetangganya tersebut.

Isman,  petugas petugas keamanan di Klaster Australia mengatakan bahwa Nus Kei dikenal sebagai pria dermawan dan baik hati.

Rumah Nus Kei pun kerap didatangi tamu.

• Nus Kei Akhirnya Angkat Bicara Usai Diserang John Kei si Ponakan Sendiri, Ini Komentarnya Soal Tanah

• Baim Wong Dibully hingga Trending Usai Ucapkan HBD kepada Presiden Jokowi, Suami Paula Edit Caption

"Dia (Nus Kei) di sini selalu bantu-bantu masyarakat," ujar Isman saat dijumpai WartaKotalive.com di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020).

 "Bulan puasa kemarin sering banget Nus Kei bagi- bagi sembako," ucapnya.

Pendapat senada dikatakan oleh Danil, pengendara ojek online yang kerap kali mangkal di Green Lake City.

Danil mengatakan, dia dan rekan-rekan pengendara ojek online sangat terbantu atas kedermawanan Nus Kei.

"Kemarin-kemarin ojol ramai banget ngantre dapat sembako dari dia. Sampai ke jalan-jalan bagi-bagi sembakonya," kata Danil. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Klaster Australia, Green Lake City, dijaga ketat petugas pascameletusnya keributan, Minggu (21/6/2020).

Kelompok John Kei melakukan penyerangan secara membabi buta di salah satu rumah di Klaster Australia.

Mereka menyantroni kediaman Nus Kei.

Pasca-keributan tersebut, pintu gerbang komplek perumahan tersebut dijaga sejumlah petugas.

Setiap orang yang masuk harus melewati tahapan ketat.

Mulai dari tujuan, menunjukka Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga pengecekan suhu tubuh.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan bahwa aksi penganiayaan di Cengkareng dan penyerangan rumah di Tangerang oleh kelompok John Kei, Minggu (22/6/2020) sebagai aksi brutal premanisme.

Dalam penyelidikan, kata Nana, petugas meringkus 30 orang yang terlibat dalam dua aksi itu termasuk John Kei dari markas mereka di Perumahan Tytyan Indah, Bekasi, Minggu malam.

"Pada Minggu kemarin di saat mulai kita buka Car Free Day, kita dikejutkan dengan aksi yang bisa dikatakan aksi brutal premanisme di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang dari kelompok yang selama ini dikenal kelompok John Kei," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).

Aksi brutal tersebut sudah direncanakan kelompok Joh Kei yang menyebabkan orang lain kehilangan nyawa di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kelompok John Kei, kata Nana, melakukan aksi kekerasan secara bersama-sama dan terang-terangan terhadap orang lain di Cengkareng.

Aksi itu terjadi  Minggu (21/6/2020) pukul 11.30 WIB dan terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok John Kei.

"Pelaku berjumlah 5 sampai 7 orang terhadap kelompok Nus Kei dan terjadi di wilayah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Ini menyebabkan 1 orang meninggal dunia yaitu atas nama ER," kata Nana.

Korban tewas setelah mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh.

"Dan 1 orang lagi mengalami luka yakni 4 jari tangannya putus karena bacokan atas nama AR," ujarnya.

• Nus Kei Akhirnya Angkat Bicara Usai Diserang John Kei si Ponakan Sendiri, Ini Komentarnya Soal Tanah

• Baim Wong Dibully hingga Trending Usai Ucapkan HBD kepada Presiden Jokowi, Suami Paula Edit Caption

Kemudian, pada hari yang sama, aksi kekerasan yang dilakukan kelompok John Kei terjadi lagi pada pukul 12.25 WIB.

Sekitar 15 orang dengan menggunakan 4 unit kendaraan roda empat mendatangi rumah klaster Australia, Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.

"Ke-15 orang ini juga diduga dari kelompok John Kei mendatangi rumah tersebut di Perumahan Green Lake, klaster Australia Australia di Jalan Boulevard Cipondoh, Tangerang Kota. Mereka datang ke sana kemudian mencari seseorang," ujar Nana.

Seseorang yang dicara kelompok John Kei adalah Nus Kei.

"Rumah tersebut memang merupakan rumah yang bersangkutan (Nus Kei), tapi ia tidak ada. Yang ada istri dan anak-anaknya."

"Tetapi istri dan anaknya kemudian berusaha untuk meninggalkan tempat dan terjadilah pengrusakan rumah tersebut, mulai dari pintu, kemudian ruang tamu dan kamar yang dirusak oleh kelompok tersebut," kata Nana Sudjana.

 


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kini Mau Dibunuh, Ini Rekam Jejak Nama Agrapinus Rumatora Alias Nus Kei di Pusaran Bisnis John Kei, 

Berita Terkini