TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) mengumumkan 25 pegawainya dinyatakan positif Covid-19, Selasa (23/6/2020).
Informasi tersebut diperoleh Tribun Timur berdasarkan siaran pers yang dikirim pihak Humas Unhas sekitar pukul 22.20 Wita.
Sebelumnya dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, Unhas intensif melakukan langkah aktif dan progresif untuk turut serta melakukan pencegahan Covid-19 sejak dua minggu terkahir.
Langkah tersebut diambil menindaklanjuti laporan bahwa 4 pegawai ditemukan positif terinfeksi.
Berdasarkan contact tracing, keempat pegawai tersebut kemungkinan terpapar dari luar kampus.
Meskipun demikian, Unhas berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan terhindar dari infeksi virus corona.
Unhas melakukan rapid test kepada lebih 2.000 pegawai.
Rapid test massal dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Juni 2020. Pada awalnya, ditemukan sebanyak 17 pegawai yang reaktif. Namun seluruh pegawai ditest, ditemukan sebanyak 37 orang yang reaktif.
Sesuai standar pencegahan penularan virus corona, seluruh pegawai ini kemudian diambil tindakan lanjutan, yaitu dengan melakukan karantina mandiri dan melakukan test swab (PCR) untuk memastikan bahwa mereka yang reaktif betul terinfeksi virus Corona penyebab Covid-19.
Hari ini, Selasa (23/6/2020), Unhas telah menerima hasil pemeriksaan swab (PCR) terhadap ke-37 pegawai yang reaktif. Sebanyak 25 pegawai ditemukan positif terinfeksi Covid-19 walaupun sampai saat ini belum ada gejala klinis baik ringan maupun berat.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas, Prof Budu menjelaskan Tim Satgas Covid-19 Unhas telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menangani pegawai Unhas yang terinfeksi Covid-19.
Secara medis, langkah pertama adalah segera melakukan isolasi dan karantina secara ketat.
“Kita kemudian melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Gugus Tugas Provinsi, dan Satgas Kota Makassar. Untuk mereka yang positif, kita akan berikan pilihan untuk isolasi di Hotel. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Provinsi untuk hal ini,” kata Prof Budu via rilis yang diterima tribun-timur.com.
Selanjutnya, Prof Budu juga menjelaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Kota Makassar dan Dinas Kesehatan Kota untuk melakukan contact tracing (penelusuran riwayat kontak).
Selain itu, juga Dinas Kesehatan Kota diminta untuk melakukan proses komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada keluarga dan kerabat dari pegawai yang ditemukan positif tersebut.