Ia juga berharap para alumni turut berkontribusi mendukung konsep merdeka belajar.
"Kami memberikan kesempatan luas untuk para alumni menjadi pengajar dan membimbing praktek mahasiswa. Sehingga, luaran kita dapat menjadi petani millenial yang memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi," tutup Prof Dwia.
Usai pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hikmah dan refleksi halalbihalal yang disampaikan oleh Ketua Kajian dan Tarbiyah Masjid Kampus Unhas, Prof Ahmad Munir, dengan tema "Membangun Keutamaan Pertanian Di dunia dan Akhirat".
Setelah Halalbihalal kemudian dilanjutkan dengan tudung sipulang.
Andi Amran Sulaiman sebagai Keynote Speaker memberikan pandangannya tentang peran pemerintah dan industri dalam triple helix sesuai dengan tema pembahasan.
Menurut Amran, sinergi antara pemerintah, akademik dan industri sangat penting, namun dalam implementasi tidak mudah dilakukan.
Pemerintah harus mengeluarkan regulasi yang bisa mengangkat pertanian. Apalagi mengingat Indonesia adalah negara agraris dengan jumlah penduduk besar.
"Regulasi tersebut dapat berupa kebijakan anggaran, menetapkan komoditas strategis yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan dunia. Selain itu perlu insentif untuk sektor pertanian seperti keringanan pajak bagi mereka yang menggagas pertanian modern," ungkap Amran.
Setelah memaparkan pandangannya, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber lainnya dihadapan kurang lebih 300 peserta.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, Alfian