RSUD Takalar Tutup Sementara

RSUD Ditutup, Pemkab Takalar Pertimbangkan Layanan RS Lain

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tenaga medis RSUD HPDN Takalar diperiksa swab seusai temuan kasus pertama pasien positif Covid-19, April 2020

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Manajemen RSUD H Padjonga Daeng Ngalle (HPDN) Kabupaten Takalar memutuskan menutup sementara layanan instalasi gawat darurat (IGD), Kamis (18/6/2020).

Penutupan layanan IGD terpaksa dilakukan karena 17 tenaga kesehatan Takalar terpapar Covid-19.

Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Takalar kini memperingatkan pembukaan layanan kesehatan pada dua rumah sakit lain.

Pelaksanaan tugas Kepala Dinas Kesehatan Takalar dr Rahmawati mengatakan pertimbangan tersebut merupakan arahan dari Bupati Takalar Syamsari Kitta.

"Bapak Bupati menginstruksikan untuk mempercepat pembukaan dan pemberian pelayanan untuk RSIA di Galut dan RS Pratama Tipe D di Polut," kata dr Rahma dalam rilis yang diterima Tribun, Kamis (18/6/2020).

dr Rahma mengatakan, Bupati Takalar ingin agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat diarahkan ke kedua rumah sakit tersebut dan tidak terpusat lagi di RSUD Padjonga Dg Ngalle.

Sebelumnya diberitakan, RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar mengumumkan penutupan sementara layanan instalasi gawat darurat (IGD).

Penutupan layanan IGD terpaksa dilakukan karena 17 tenaga medis terpapar Covid-19.

Sebagai langkah pencegahan penyebaran, puluhan tenaga kesehatan RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar diperiksa swab, Kamis (18/6/2020).

Pengambilan swab secara massal itu dilakukan menindaklanjuti temuan 17 tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

"Hari ini ada 60-an sampel swab tenaga kesehatan diperiksa," kata Direktur RSUD HPDN Takalar dr Asriadi Ali kepada Tribun, Kamis (18/6/2020).

Dokter spesialis saraf itu menjelaskan, pemeriksaan swab itu merupakan upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan.

Manajemen RSUD HPDN tidak ingin jika tenaga kesehatan menjadi sumber penularan terhadap para masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Kita ingin periksa dulu semua. Jangan sampai kita gagah-gagah melayani ternyata jadi sumber penularan," terangnya.

Ia melanjutkan, RSUD akan melakukan sterilisasi secara menyeluruh, bukan hanya ruangan.

Tetapi juga peralatan medis yang digunakan serta pembenahan beberapa ruangan.

"Ini butuh waktu, situasi ini sangat tidak kita harapkan,” ungkap pria yang menjabat sebagai Ketua KNPI Takalar ini.

Berita Terkini