Banjir di Bantaeng

Setelah Banjir Bandang, Warga Garegea Mulai Terserang Gatal-Gatal dan Kutu Air

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sherly Nurcahyani (kanan) sebelum rumahnya dilanda banjir bandang

TRIBUN TIMUR.COM, BANTAENG- Masyarakat korban banjir bandang, Garegea, Keluruhan Tappanjeng, Kecamatan Bantaeng, Sulawesi Selatan mulai merasakan gatal-gatal dan terkena kutu air.

Sherly Nurcahyani, salah seorang warga Tappanjeng mengungkapkan, bahwa suda dua hari ia mengalami gatal-gatal dan terkena kutu air.

"Sudah dua hari ini kami terkena kutu air dan gatal-gatal," katanya, Senin (15/6/2020).

Loading…

Selain itu, masyarakat setempat banyak yang terkena pecah beling dan besi.

Atas kondisi tersebut, Sherly Nurcahyani bersama warga lainnya di Garegea meminta tim medis untuk membantu warga pengobatan di kampung tersebut karena tak terjangkau tenaga medis di Garegea Lorong II.

Selain masalah pengobatan juga masyarakat membutuhkan selimut, sabun mandi, pasta gigi.

Masyarakat di lokasi itu hanya menggunakan alas tidur seadanya. Sebab tempat tidur mereka terendam air banjir bandang.

Dikatakan Sherly Nurcahyani, di kampung Garegea terparah dilanda banjir bandang hingga ketinggian air setinggi dada orang dewasa.

Kampung tersebut juga jarang tersentuh perhatian relawan karena berada di belakang jalan utama di Bantaeng.

Peristiwa banjir bandang melanda Bantaeng dan Kabupaten Rumbia Jeneponto pada Jumat (12/6/2020) malam lalu.

Ada 10 ribu warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Bantaeng yakni Kecamatan Bissappu dan Kecamatan Bantaeng.(*)

Berita Terkini