Selain Cristian Gonzales, sokongan juga datang dari gelandang berkelas, Ronald Fagundez dan Syamsul Chaeruddin, serta winger lincah Irsyad Aras. Nama-nama itu yang membuat Oscar Aravena semakin tajam.
Oscar Aravena pertama kali menginjakkan kakinya di Liga Indonesia pada musim 2002 bersama Persela Lamongan.
Namanya belum terlalu dikenal, seiring dengan penampilannya yang biasa saja di klub asal Jawa Timur itu.
Tajam di Tangan Janu
Meski demikian, PSM rupanya tertarik dengan pemain berkebangsaan Cile ini.
Pelatih PSM Kala itu, Miroslav Janu menginginkan Oscar menjadi ujung tombaknya.
Keputusan itu rupanya tepat, Oscar langsung tancap gas dan menjadi mesin gol mematikan bagi PSM.
Namun sayang, usai tampil tajam bersama Juku Eja di musim pertamanya, Oscar secara mengejutkan tak melanjutkan kiprahnya di Juku Eja. Ia ingin kembali ke klub pertamanya, Persela Lamongan.
Penyerang berambut gondrong ini pun kembali ke Persela pada musim 2004, namun performanya tak seperti di PSM lagi, Oscar kehilangan ketajamannya.
Keputusannya kembali ke Persela, menjadi awal redupnya karir Oscar. Akhirnya, pada musim berikutnya Oscar Aavena kbali ke kampung halamannya.
• Striker PSM Ezra Walian Terkenang 2 Gol Lawan Feyenoord Bareng Mathijs de Light & Donny van de Beek
• Gantikan Mudzakkir Ali Djamil, Sari Susanty Syam Terpilih Jadi Ketua Cappana 09 Alumni Teknik Unhas
Musim 2006, Aravena kembali ke Indonesia untuk membela Persija Jakarta.
Rekam jejaknya sebagai mantan top skorer menjadi modal Aravena kembali ke Indonesia.
Namun jauh panggang dari api, bersa Persija Oscar hanya dapat mempersembahkan satu gol untuk skuat asuhan Rahmad Darmawan.
Usai dilepas Persija, nasibnya tak jelas dan namanya mulai terlupakan sebagai salah satu bomber tajam.
Justru mantan duetnya di PSM, Christian Gonzales yang kian moncer. El Loco, julukan Christian Gonzales menjelma jadi striker tajam.