Mahasiswa Unhas

Alat Pembersih Aerosol Karya Kolaborasi FKG-FT Unhas Siap Diproduksi Massal

Penulis: Alfian
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uji fungsi alat Pembersih Aerosol Karya Kolaborasi Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Teknik Unhas 'Extraoral Mobile Aerosol Guide Channel (E-Magic)' di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, Jumat (12/6/2020)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah resmi diperkenalkan ke publik, alat pembersih Aerosol karya kolaborasi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin, kini melalui tahapan uji fungsi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, Jl Kandea, Jumat (12/6/2020).

Alat kesehatan dengan nama Extraoral Mobile Aerosol Guide Channel (E-Magic) versi UH, dilakukan uji fungsi langsung ke pasien.

Tahap pertama berupa terlihat uji kinerja operasional dan daya isap aerosol.

Hasil uji dipimpin langsung oleh Direktur RSGM Unhas, drg Andi Tajrin, dihadiri Dekan FT Unhas Prof M Arsyad Thaha, dan Dekan FKG, drg Muhammad Ruslin.

Serta tim peneliti yang dihadiri langsung Muh Ansar sebagai ketua tim dan sejumlah anggota yang terlibat termasuk para dosen dan mahasiswa.

Dekan FKG, Muhammad Ruslin, menerangkan bahwa uji fungsi ini merupakan step awal yang dilalui.

Selanjutnya akan dilakukan uji klinis untuk menilai kelayakan E-Magic dalam menyerap virus dan bakteri.

"Uji klinis minggu depan, uji klinis itu bagaimana melihat atau mengecek bakterinya dan melihat virus apakah bisa dihisap dengan baik," paparnya.

Sementara seluruh bentuk pengujian dilakukan, tim peneliti Unhas juga tengah mengurus administrasi pendaftaran ke Hak Kekayaan Intelektual (Haki) untuk mendapatkan hak paten pada produk.

"Barulah setelah itu kita pikir ke depan bagaimana memproduksi secara massal dengan bekerjasama pihak perbankan atau pihak industrial, karena sejauh ini sudah banyak yang berminat menggunakan alat ini dari teman-teman dokter gigi," tutupnya.

Sementara itu Dekan FT Unhas, Prof M Arsyad, memastikan uji fungsi awal ini memperlihatkan E-Magic berfungsi dengan baik.

"Hasilnya cukup berhasil mengisap seluruh aerosol dari mulut pasien dalam kisaran jarak corong hisap dengan mulut 15 - 20 cm. Sistem operasinya berjalan baik, stabilitas tekanan isapnya stabil dan lain-lain," terangnya.

Tentang E-Magic

Secara konseptual, E-Magic berfungsi untuk menyerap buangan aerosol, percikan saliva, dan darah dalam lingkup kerja kedokteran gigi.

Alat ini mengaplikasikan metode disinfektasi empat layer, yaitu: HEPA 10, HEPA 12, UV-C, dan HEPA 12.

Saat dinyalakan, aerosol yang diproduksi dan berasal dari mulut pasien akan dihisap oleh suction, kemudian masuk melalui houst.

Aerosol ini akan dibawa menuju cleaning room yang akan melewati proses pembersihan bertahap, yaitu: pemisahan virus dan bakteri melalui filter HEPA (dua kali), kemudian sterilisasi dengan lampu UV-C.

Pada saat udara dan aerosol keluar dari cleaning room pada dasarnya sudah steril. Namun untuk memastikan kesterilan udara, maka udara yang melewati gerbang keluar disaring lagi dengan filter HEPA.

Dengan proses empat layer ini, maka dapat dipastikan udara yang keluar sudah benar-benar bersih dari virus dan bakteri.

Salah satu keunggulan dari E-Magic ini adalah filter HEPA yang digunakan bersifat washable, sehingga tidak perlu membeli atau mengganti filter baru.

Berita Terkini