Jika tetap dilanjutkan, Haruna khawatir akan ada msalah besar yang aulit diselesaikan.
"Kalau kita ada ide lanjutkan, maka kompleksitas ke depan tak bisa kita hitung. Ada kekhawatiran bagaimana kalau terpapar, exit plan-nya seperti apa, ini jadi masalah kompeks. Yang harus kita ingat kita blum ada benchmark, pengalaman dalam hadapi situas ini," ucap dia.
"Ada kasus pernah kompetisi dihentikan karena dibekukan FIFA, tapi ini baru pertama kali kita hadapi. Belum ada benchmark dan exit plan karena ini kejadian luar biasa," tutup Haruna.