TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Simposium Nasional ke-7 dan The 3rd International Symposium ff Marine Science and Fisheries.
Kegiatan dengan tema "Penguatan Inovasi Untuk Pengelolaan Sumber Perairan" ini berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (5/6/2020).
Hadir sebagai Keynote Speaker Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo.
Hadir pula beberapa pembicara nasional dan internasional sebagai invited speaker, yang berasal dari Malaysia, Australia, dan Amerika Serikat.
Adapun sebagai invited speaker yang hadir sembilan orang.
Diantaranya perwakilan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Kadarusman, Dekan FPIK Universitas Padjajaran,
Yudi Nurul Ihsan.
Universitas Hasanuddin, Prof Hilal Anshary, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Erik Teguh Primiantoro.
Kemudian Dr. Libby Swanepoel dari University of The Sunshine Coast, Queensland, Australia.
Serta R Dwi Susanto, dari Universitas Maryland, USA dan ITB.
Ketua Panitia, Dr Mahatma, melaporkan kegiatan simposium nasional dan internasional merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh FIKP Unhas.
Untuk tahun ini dilakukan secara virtual sebagai respon terhadap himbauan dari pemerintah guna menekan laju penyebaran Covid-19.
"Kegiatan diikuti oleh 26 institusi. Untuk kegiatan ini terkumpul 41 judul paper untuk simposium nasional dan 142 paper untuk simposium internasional dengan beberapa topik pembahasan," ucapnya.
"Kami berharap semoga kegiatan yang dilakukan secara virtual tidak akan mengurangi manfaat kegiatan yang berlangsung dua hari mendatang," jelas Mahatma.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Dalam sambutan pembukanya, Prof Dwia mengapresiasi kegiatan dari FIKP Unhas yang tetap produktif di tengah pandemi.
"Tema yang sangat strategis, harapannya tentu selain sebagai pengembangan akademik juga dapat menjadi masukan bagi pemerintah terkait guna menghasilkan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bekerja dalam sektor perikanan," jelas Prof Dwia.
Universitas Hasanuddin telah menempatkan visi dan misi yang berbasis pada benua maritim Indonesia.
Sehingga, program rencana pembelajaran atau roadmap yang menekankan pada karakter budaya maritim.
"Untuk mendukung hal tersebut Unhas mengelola berbagai aspek yang berkaitan dengan visi maritim, termasuk perikanan dan kelautan. Ada tambak yang cukup besar, laboratorium rumput laut dan karang kecil, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran berbasis praktek lebih maksimal," sambung Prof Dwia.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo, sebagai keynote speaker menyampaikan kebanggaan bisa bergabung dan berkomunikasi dengan para pakar untuk mendiskusikan pengembangan sektor kelautan Indonesia.
Dalam pemaparannya, Edhy Prabowo menjelaskan potensi Indonesia di sektor kelautan dan perikanan belum dimanfaatkan secara optimal.
Padahal, sektor ini menjadi bagian penting yang dapat dijadikan pemasukan dana terbesar bagi negara.
"Sektor Perikanan Budidaya masih 10% yang baru dimanfaatkan dan belum optimal. Padahal jika kita lihat sektor ini bisa menjadi andalan kita. Memang kita membutuhkan sedikit perhatian guna mengembangkan potensi di sektor tersebut," jelas Edhy.
Selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya untuk terus mengoptimalkan perlindungan hasil tambak para nelayan agar harga pasar tidak merosot dan merugikan masyarakat nelayan.
"Kami sangat khawatir ketika permasalahan Covid muncul. Sehingga, ada beberapa hal yang kami lakukan seperti terus mencari upaya agar hasil tambak siap dibeli berdasarkan harga pasar," sambung Edhy.
Diakhir penyampaiannya, Menteri Edhy Prabowo berharap simposium FIKP Unhas bisa menghasilkan satu rujukan inovasi yang bisa digunakan sebagai landasan untuk membuat kebijakan yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
"Kami siap melakukan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan peranan inovasi dan riset. Melalui kegiatan ini, saya harapkan ruang dialog hadir untuk saling bertukar pikiran dan informasi," tutup Edhy.
Usai menyampaikan materinya, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber yang hadir.
Sementara itu, The 3rd International Symposium of Marine Science and Fisheries UNHAS akan dilakukan esok hari dengan menghadirkan Invite Speaker internasional sebagai narasumber.
Kegiatan hari pertama yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta.