TRIBUN-TIMUR.COM - PSM pernah mendatangkan striker asing Asia di pertengahan musim Liga 1 2017 lalu.
Dia adalah Pavel Purishkin, pemain asal Uzbekistan. Pavel didatangkan untuk menggantikan peran Reinaldo Elias yang dicoret manajemen.
• CEO PSM Usul Liga 1 2020 Stop, Diganti dengan Apa? Begini Pendapat Zulkifli Syukur dan Abdul Rahman
• Belajar di Sekolah Saat New Normal, Guru Disarankan Ubah Metode Belajar, karena Hanya 4 Jam Saja
Di awal kedatangannya, Pavel Purishkin diharap dapat menjadi mesin gol baru Juku Eja.
Pasalnya, Reinaldo yang digantikan Pavel adalah striker yang terbilang tajam dengan koleksi sembilan gol dalam 13 pertandingan paruh pertama Liga 1 bersama PSM.
Namun harapan tak berbuah kenyataan, Pavel juga dicoret di akhir musim setelah hanya mampu mengemas empat gol dari 13 penampilan di paruh kedua.
Terlepas dari pencoretannya, Pavel merupakan salah satu stiker asing disukai suporter PSM.
Aksinya di lapangan, serta gol-gol berkelas yang dicetak membuat suporter menyukainya.
Empat gol Pavel dicetak masing-masing ke gawang Arema FC, PS TNI, Semen Padang, dan Persib Bandung.
Tentu masih teringat saat Pavel mencetak gol indah ke gawang Arema FC saat PSM bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Malang.
• Kelanjutan Liga 1 2020, Hasil Virtual Meeting Ini Kata CEO PSM? Lalu Bek PSM Zulkifli Syukur Bilang?
• Siang Hari, Pasangan Kekasih Kedapatan Bercinta di Taman, Saat Ditegur Warga Justru Kasih Jempol
Sayang gol perdananya itu tak mampu mengantar PSM meraih kemenangan. PSM ditahan imbang 3-3, setelah sempat unggul dengan skor 3-0.
Setelah mencetak dua gol di empat pertandingan pertamanya bersama PSM, performa pesepakbola berdarah Rusia ini dinilai cukup menjanjikan.
Sayangnya, perubahan posisi membuat performa Pavel menurun. Di awal kedatangannya, Pavel memang dipasang di posisi sayap kanan.
Di posisi itu Ia mampu mencetak dua gol. Namun saat diplot sebagai striker tengah aau penyerang utama, performa Pavel mulai melempem.
Ia baru mampu mencetak gol ketiga di pertandingan kedelapan, serta gol keempat pada pertandingan kesepuluh.
Setelahnya, Pavel Purishkin mulai jarang dimainkan oleh pelatih PSM kala itu Robert Rene Alberts. Bahkan tiga kali dia tak masuk line-up, hingga akhirnya dicoret.