TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kabar mengejutkan datang dari Rumah Sakit Umum Pusat / RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar Sulawesi Selatan.
Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalid Saleh SpPD-KKV FINASIM MKes, Kamis (21/5/2020) malam, mengumumkan 16 tenaga medisnya positif corona.
• Idola Suporter PSM, 2 Kali Main Cetak 3 Gol 1 Assist, Sayang ISL 2015 Stop, Nemanja Vucicevic Kini?
• Sinopsis The King: Eternal Monarch, Drama Korea Dibintangi Lee Min Ho, Episode 21-22 Ambisi Tae Eul
Mereka 16 tenaga medis tersebut selama ini bertugas menangani pasien coronavirus disease 2020 (Covid-19) di RSUP Wahidin Sudirohusodo.
"Iya benar, dalam tiga hari sebelumnya staf kami, dokter, perawat dan nakes lainnya sudah terinfeksi konfirmasi positif," kata
Ia mengatakan, dari jumlah tenaga medis terkonfirmasi positif, ada sebagian memilih isolasi mandiri, sebagian dirawat intensif dan lainnya di salah satu hotel menjalani isolasi.
Ia menambahkan, sejumlah tenaga medis ini terpapar corona saat menangani pasien positif di ruang isolasi.
Kendati tetap menjalankan protokol kesehatan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, namun serangan Covid-19 ini masih saja tembus kepada mereka.
"Para tenaga medis yang bertugas selalu mengenakan APD lengkap, tapi masih saja kena.
"Kami berharap masyarakat tidak berkeliaran selama masa pendemi sehingga bisa mengurangi beban tenaga medis kita," katanya.
• Pagar Makan Tanaman, Baby Sitter Perkosa Bocah 13 Tahun, Hamil dan Punya Anak, Awalnya Lakukan Ini?
• Kumpulkan Rp 130,2 Milliar, Bantuan BNI Hi-Movers Menyasar 313 Ribu Keluarga dan Pengadaan Alkes
Sejauh ini, tambah Khalid, sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 pihaknya menyiapkan ruang isolasi di infeksi center.
RSUP Wahidin juga menyediakan ruangan paviliun khusus dengan ketersediaan 40 tempat tidur.
Tempat ini lebih nyaman karena bisa melihat langsung suasana luar melalui jendela.
Dengan terpaparnya 16 tenaga medis, kata Khalik, tentu berpengaruh pada sistem rotasi tenaga medis dalam hal menangani pasien.
Tidak hanya itu, APD yang digunakan tenaga medis kurang berkualitas sehingga tenaga medis mudah terpapar.
"Kami tentu masih membutuhkan APD, paling baik kalau itu berkualitas bagi tenaga medis kita yang bertugas.