Rapid Test Legislator Gowa

Kabar Buruk! Hasil Rapid Test Tunjukkan Reaktif, 20 Anggota DPRD Gowa Kini Jalani Isolasi

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI-Hasil tes rapid test 20 anggota DPRD Gowa reaktif

TRIBUN-TIMUR.COM-Jumlah kasus penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, masih terjadi.

Kabar terbaru, hasil rapid test 20 anggota DPRD Gowa dinyatakan reaktif.

Sembari menunggu hasil tes swab keluar, mereka kini menjalani isolasi

Mulanya, Pemerintah Kabupaten Gowa menggelar rapid test massal pada Selasa, 5 Mei 2020.

Rapid test itu termasuk menyasar 30 orang anggota DPRD Gowa.

Hasilnya mengejutkan. Sebanyak 20 orang atau 60 persen lebih anggota DPRD Gowa dinyatakan reaktif.

"Iya memang betul dari hasil rapid test, puluhan yang reaktif dalam hal ini sebanyak 30 orang anggota dewan yang dites dan 20 di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19," kata salah satu anggota DPRD Gowa, Ramli Rewa.

Mencekam

Ramli yang juga merupakan koordinator satgas lawan Covid-19 DPRD Gowa itu membenarkan jika hasil rapid test mengejutkan banyak pihak.

Para anggota DPRD, kata Ramli, juga tidak menyangka dengan hasil tersebut.

"Mencekam kemarin itu. Kayak orang berkabung ketika kita mendengar informasi itu," kata dia.

Anggota yang reaktif telah menjalani tes swab.

"Sebagian besar sudah diswab. Tinggal tunggu hasilnya," kata dia.

Sementara menunggu hasil tes, mereka akan menjalani isolasi mandiri. 

Mengacu data Pemkab Gowa, jumlah warga setempat yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 40 orang hingga Kamis (7/5/2020).

Kepala Dinas Informasi dn Komunikasi Kabupaten Gowa Arief Sani menjelaskan, jumlah PDP sebanyak 202 orang dan 405 orang merupakan ODP.

"Hingga Kamis ini terdapar peningkatan pasien positif mudah mudahan dalam masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini mampu menurunkan jumlah penularan Covid-19" kata dia.

Ragukan Alat Rapid Test

Ramli mengatakan, Satgas Covid-19 DPRD Gowa mempertanyakan merek alat rapid test yang digunakan Dinkes.

Bahkan, Ramli menilai, anggota DPRD Gowa seolah-olah dijadikan alat uji coba alat rapid tes tersebut.

"Jadi saya mempertanyakan kembali ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, untuk mempertanyakan merek yang digunakan karena ini bahaya juga bagi masyarakat," terangnya.

"Ini bisa menimbulkan kepanikan," tambahnya.

Ramli mengaku sempat mempertanyakan ada berapa alat rapid tes yang digunakan oleh Dinkes Kabupaten Gowa.

Ketua Komisi IV ini mengatakan, alat rapid tes milik Dinkes Gowa ternyata ada dua.

Yakni alat rapid tes dari APBD Provinsi dan pengadaan sendiri.

"Katanya dia beli dari rekomendasi BLPT, ini besok saya mau cek kembali merek yang digunakan dan akan saya pertanyakan kepada pihak yang memahami rapid test ini," ujarnya.

20 anggota DPRD Gowa yang dinyatakan reaktif Covid-19 itu telah mengikuti pemeriksaan swab.

Hingga saat ini, mereka masih menantikan hasil pemeriksaan swab untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19.

(Tribun Timur/Kompas.com)

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini