Update Corona Sulsel

UPDATE Covid-19 Sulsel 1 Mei 2020, Capai Angka Lebih dari 500 Orang, Makassar Bisa Jadi Episentrum

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Data terbaru penyebaran virus Corona di Sulsel, Sabtu (2/5/2020)

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Kabar terbaru untuk perkembangan pasien positif corona atau covid-19 di Sulawesi Selatan, Sabtu (2/5/2020).

Dilansir dari https://covid19.sulselprov.go.id/, terlihat jumlah data angka kasus positif di Sulsel terkonfirmasi bertambah signifikan.

Bahkan kini telah mencapai angka positif corona lebih dari 500 orang.

Sebelumnya pada awal Mei ini mencapai 491 orang yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona berdasarkan pembaruan data terakhir, 1 Mei 2020, 9.17 WITA.

Namun kini bertambah menjadi 547 orang dari data update pukul 07.14 wita, Sabtu 2 Mei 2020.

Berarti dengan kata lain, jumlah kasus bertambah yakni 56 orang.

Peningkatan juga terjadi pada angka kesembuhan hingga 10 orang.

Dimana total pasien sembuh kini mencapai 145 orang.

Sedangkan total kematian menjadi 40 kasus karena covid-19.

Sehingga ada tambahan 3 kasus kematian dalam kurun waktu sehari.

Untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) kini mencapai 4027 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 849 orang.

Makassar Berpotensi Jadi Episentrum Corona Baru

Kabar buruk bagi warga Kota Makassar. Pasalnya, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini disebut berpotensi menjadi episentrum atau pusat baru penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Selain Makassar, dua kota lainnya juga disebut memiliki potensi jadi episentrum baru, yakni Semarang dan Surabaya.

Hal tersebut dipaparkan langsung Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto, Jumat (1/5/2020).

Saat ini, Jakarta menjadi episentrum kasus Covid-19 di Indonesia dengan jumlah kasus sudah mencapai 4,317 pasien positif Corona.

Jubir Achmad Yurianto menjelaskan alasan sebagai episentrum baru virus karena kasus di ketiga daerah itu tergolong besar.

Karena itu, warga Makassar harus benar-benar patuh pada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang sedang diberlakukan.

Ini data sebaran kasus korona yang kami himpun dari laman resmi pantauan covid 19.

Di surabaya ada 438 total kasus positif.

Di semarang catatan situs siaga corona semarang kota, terdapat 118 kasus positif.

Sementara di kota makassar, terjadi 367 kasus positif Covid-19.

Dari ketiga kota yang disebut bisa menjadi episentrum baru corona di Indonesia, Surabaya dan Makassar sudah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar.

Selain itu, Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 12.00, kasus positif bertambah 433 kasus dari hari Kamis  (30,04,2020), sehingga total menjadi 10.551 terkonfirmasi kasus positif corona.

Dari data tersebut, proporsi laki-laki 58 persen sementara perempuan 42 persen.

Dari jumlah positif corona tersebut, ada penambahan 69 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah pasien yang dinyatakan sembuh adalah 1.591.

Sementara itu, jumlah kasus meninggal dunia juga masih bertambah.

Hari ini ada penambahan 8 pasien meninggal dunia, sehingga jika ditotal jumlah meninggal dunia akibat virus corona adalah 800 jiwa.

Yuri juga tekankan untuk tidak mudik agar tidak menularkan ke orang lain yang belum terdampak.

Apalagi orang yang telah lanjut usia serta Kelompok terbanyak berada di sekitar 30-59 tahun atau kelompok produktif dengan mobilitas yang tinggi.

Yuri juga ingatkan untuk tetap menjaga kebersihan kita dan saling membantu bagi masyarakat yang mengalami gejala-gejala bukannya malah dijauhi.

Pemkot Lakukan Penindakan

Pemerintah Kota Makassar mulai melakukan penindakan kepada pihak yang tidak patuh dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar.

Salah satu sasarannya yakni Toko Agung, yang berada di Jl Dr Sam Ratulangi, Kota Makasar.

Toko yang menjual peralatan Alat Tulis Kantor (ATK) itu, terpaksa ditutup paksa oleh Tim Gugus Covid 19 Makassar (TNI Polri, serta Satpol PP).

Jubir Gugus Covid 19 Makassar, Ismail Hajiali mengatakan tidak ada aktivitas dagang selama PSBB berlangsung.

Kecuali kata Ismail, toko toko yang masuk dalam pengecualian, seperti toko yang menjual kebutuhan makan.

"Yang boleh operasi itu yang hanya jual bahan makanan, diluar itu harus tutup," ujar Ismail, Jumat (24/7/2020).

Toko Agung sendiri menurutnya tidak masuk dalam kategori usaha yang dikecualikan.

Tak hanya itu, toko yang menjual bahan makanan juga dibatasi operasionalnya.

"Kalau dulu sampai jam 10 malam saat ini mungkin sampai jam 9 malam saja," ujarnya.

Khusus untuk restoran, atau ukm yang menjajakan makanan siap saji, itu harus melakukan sistem take away (Bawa pulang/Bungkus).

(*)

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini