Pabrik Rokok Sampoerna

ASTAGA! 100 Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Positif Corona Hasil Rapid Test, 2 Meninggal, 5 Faktanya

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemakaman pasien Covid-19

TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh mengejutkan, 2 karyawan Pabrik rokok Sampoerna di Surabaya Meninggal Dunia setelah dinyatakan positif Corona Virus. 

Namun Kabar Buruk lainnya 100 karyawan lainnya dinyatakan reaktif dalam Rapid Test massal yang diakadan di pabriknya daerah Rungut, Surabaya, Jawa Timur. 

Seluruh karyawan yang dinyatakan reaktif kini diisolasi. 

Cek 5 Fakta-faktanya: 

1. Pabrik Ditutup

Setelah mendapatkan konfirmasi 2 karyawan Meninggal Dunia karena Corona, secara resmi pabrik ditutup. 

Hal tersebut berlaku mulai 27 April 2020 lalu. 

Hal ini dibenarkan pihak berwenang PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) membenarkan telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2. 

Hal ini disampaikan  Elvira Lianita Direktur PT HM Sampoerna Tbk dalam rilis yang diterima redaksi TribunJatim.com (jaringan Surya.co.id), Kamis (30/4/2020).

2. Berpotensi Jadi Klaster Baru

Seperti beberapa sumber penyebaran lainnya, kini pabrik yang memiliki ratusan karyawan itu berpotensi menjadi klaster baru penularan covid-19 di Indonesia. 

Sebelumnya ada beberapa klaster yang dikenl seperti klaster umrah, klaster ijtima Gowa, dan lainnya

3. 9 Orang PDP

Saat ini Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para karyawan pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.

Selain itu pabrik tersebut juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara. 

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkomunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini. 

“Memang ada yang positif covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia. Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” kata Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam. 

4. Hasil rapid test 100 orang reaktif

Tidak hanya itu, saat ini total ada sebanyak 163 orang yang sudah dilakukan tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR. Namun hasilnya baru akan keluar dua hari ke depan. 

Selain itu saat ini, Gugus Tugas juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di pabrik Sampoerna. Dan saat ini akan ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test, dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang. 

“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” kata Joni.

“Walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala kami tetap harus awasi,” imbuhnya. 

5. Belum Terdeteksi Sumber Penularan

Lebih lanjut disampaikan Joni bahwa sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana. Saat ini pihaknya sedang melakukan penulusuran. 

“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan. Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.

Artikel ini telah tayang di surya.co.idImbas 2 Karyawan Sampoerna Positif Covid-19, Pabrik Rokok Tutup, 9 PDP, 100 Orang di Ruang Isolasi

Berita Terkini