"Orang sudah sampai di batas ngapain marah, ketawain aja."
Rocky bahkan berpkiran presiden juga bermaksud bercanda karena sudah pusing.
"Mungkin juga presiden menganggap bahwa yasudah saya cuman mau bercanda saja karena enggak mungkin lagi saya berpikir lebih dari itu," kata dia.
"Presiden pusing karena enggak tahu lagi apa yang mau dia ucapkan, rakyat juga bukan sekadar abai, tapi yasudah presiden enggak bisa ngucapin apa-apa," lanjutnya.
"Karena itu kami rakyat ketawa saja sambil ngeledek," ucap Rocky.
Rocky lalu membandingkan situasi Indonesia saat ini dengan di Amerika Serikat.
Ia menjelaskan saat ini di sana masyarakatnya memprotes kebijakan yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, bukan sosok Trump.
Sedangkan di Indonesia menurut Rocky masyarakatnya mengolok-olok pemegang kekuasaan itu sendiri.
"Di kita kemarin, berkali-kali kesadaran tentang hak itu akhirnya berubah, perlahan-lahan menjadi olok-olok terhadap kekuasaan," kata Rocky.
Rocky mengatakan bagaimana saat ini pemerintah tidak mampu menjawab kritikan publik.
"Di kita kejelasan dituntut presiden malah bikin confusion signal, sinyalnya itu membingungkan antara pulang atau mudik," jelasnya.
Terakhir Rocky kembali melontarkan sindiran satirenya atas perdebatan istilah mudik, dan pulang kampung.
"Tapi sudahlah saya enggak salahin presiden, saya tetap salahin Najwa karena dia enggak memakai Alat Pelindung D***u," tandasnya.
• Daftar Pertanyaan dan Jawaban Materi Simetri Lipat dan Bangun Ruang Murid SD Kelas 4-6 di TVRI
• Garda Covid-19 Kembali Berbagi APD ke Sejumlah RS Rujukan di Makassar
Seperti yang diketahui perdebatan istilah mudik, dan pulang kampung muncul saat Najwa Shihab mewawancarai Presiden Jokowi di Istana, Selasa (21/4/2020).
Dikutip dari wawancara eksklusif tersebut, berikut ini adalah penjelasan Jokowi mengenai perbedaan istilah mudik, dan pulang kampung.