Belva Devara

Terungkap Nilai Harta Kekayaan Belva Devara Anak PNS BPKP, Mendekati Prabowo Subianto, Jokowi Jauh

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO sekaligus founder Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara atau Belva Devara. Terungkap nilai harta kekayaan Belva Devara anak PNS BPKP, mendekati Prabowo Subianto, Jokowi jauh.

TRIBUN-TIMUR.COM - Diam-diam, Adamas Belva Syah Devara atau Belva Devara ternyata kaya raya. 

Pemilik Ruang Guru itu memiliki harta kekayaan yang nilainya mendekati nilai harta kekayaan Prabowo Subianto Menteri Pertahanan.

Mantan Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi itu bukanlah anak pengusaha, melainkan anak PNS.

Nilai harta kekayaan Belva Devara dibahas saat Ruang Guru, startup teknologi yang berfokus pada pendidikan berbasis online menjadi sorotan publik.

PT Ruang Raya Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang ditunjuk pemerintah sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Pra Kerja lewat Skill Academy.

CEO sekaligus founder Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara atau Belva Devara (29 tahun), akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi, usai keterlibatan perusahaannya di pelatihan Kartu Pra Kerja 2020.

Tak cuma mempersoalkan posisinya saat itu sebagai stafsus milenial Jokowi, banyak kalangan mempertanyakan status Ruang Guru yang merupakan perusahaan PMA asal Singapura.

Karena perusahaan asing, Ruang Guru dinilai tak layak mengelola pelatihan Kartu Pra Kerja yang menyedot anggaran hingga Rp 20 triliun dari APBN tersebut.

Sementara itu dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi ( LHKPN KPK ), Jumat (24/4/2020), Belva Devara tercatat pernah melaporkan hartanya sebagai pejabat negara pada 20 Februari 2020 atau awal saat dirinya menjabat di lingkaran Istana.

Belva Devara tercatat sebagai pejabat di Unit Kerja Staf Khusus Presiden di Sekretariat Negara.

Total harta kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 1,3 triliun atau tepatnya Rp 1.308.449.186.319.

Harta terbesarnya tercatat berupa surat berharga dengan valuasi sebesar Rp 1.305.115.544.921, lalu harta berupa kas dan setara kas sebesar Rp 2.968.641.398, dan harta lainnya Rp 115.000.000.

Untuk harta bergerak, Belva Devara melaporkan memiliki sebuah mobil Honda HRV tahun 2014 seharga Rp 250.000.000.

Dia tercatat tak memiliki harta kekayaan tanah maupun bangunan.

Nilai harta kekayaan Belva Devara di usia jelang 30 tahun mengalahkan nilai harta kekayaan Presiden RI, Jokowi sekaligus mantan atasannya di Istana.

Berdasarkan LHKPN Jokowi yang dilaporkan saat dia menjadi Capres RI pada Pilpres 2019, total nilai harta kekayaannya hanya Rp 50.248.349.788.

Nilai harta kekayaan Belva Devara mendekati nila harta kekayaan mantan Capres RI, Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan RI.

Berdasarkan LHKPN Prabowo yang dilaporkan saat dia menjadi Capres RI pada Pilpres 2019, total nilai harta kekayaannya Rp 1.952.013.493.659.

Nilai harta kekayaan Belva Devara dan Prabowo Subianto sama-sama Rp 1 triliun lebih, namun usia mereka terpaut jauh.

Belva Devara pada saat ini berusia 29 tahun, sedangkan Prabowo Subianto 68 tahun.

Belva Devara merupakan putra dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani.

Mantan Stafsus Milenial Presiden Jokowi sekaligus CEO Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara bersama dengan ibunda tercinta, Murni Hercahyani. (INSTAGRAM.COM/@BELVADEVARA)

Kedua orangtuanya adalah PNS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP.

Ibunya menjabat Auditor Madya di Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.

Belva Devara memiliki saudara kandung bernama Dimico Ardan Syah Rediga yang berprofesi sebagai pilot maskapai nasional Indonesia.

Ruang Guru Perusahaan PMA Singapura

Sementara itu, Belva Devara sendiri tidak menyangkal bahwa Ruang Guru merupakan perusahaan PMA asal Singapura.

Namun dia membantah jika mayoritas sahamnya dimiliki oleh investor Singapura.

"Tidak benar (mayoritas saham dimiliki investor Singapura). Ya Ruang Guru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura," kata Belva Devara.

Sebanyak 99,99 persen saham PT Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruang Guru Pte Ltd. Ruang Guru Pte Ltd beralamat di 6 Battery Road #38-04, Singapura, 049909.

"Selain di Singapura, kami juga ada ratusan pegawai di Vietnam dan juga di Thailand. Semuanya punya saya, anak muda kebangsaan Indonesia," kata Belva Devara.

Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1990 ini merupakan alumnus dari 3 universitas bergengsi di Amerika Serikat yakni Harvard University, Massachusetts Institute of Technology, dan Stanford University.

Profil

Belva Devara, sapaan akrabnya, mulai merintis startup Ruang Guru pada tahun 2014 bersama rekannya Iman Usman yang diplot sebagai chief product and partnership officer.

Ruang Guru merupakan aplikasi yang memungkinkan murid dan guru privat berinteraksi secara daring tanpa tatap muka.

Terbentuknya Ruang Guru dilandasi kesulitan Iman beserta Belva Devaradalam mencari guru les privat yang berkualitas.

Di tengah kebimbangan tersebut, Iman dan Belva Devara berdiskusi hingga muncul ide untuk mendirikan usaha rintisan yang dapat menampung guru les privat di seluruh Indonesia.

Mereka berpandangan bahwa murid berhak untuk memilih guru les privat terbaik yang sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan setiap murid.

Kehadiran Ruang Guru diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh pendidikan tambahan di luar jam sekolah tanpa perlu memikirkan sekat waktu, tempat, atau kemacetan lalu lintas yang lazim terjadi di kota-kota besar Tanah Air.

Saat ini, jumlah guru les privat yang bergabung dalam Ruang Guru mencapai lebih dari 47 ribu orang dengan mayoritas berada di Pulau Jawa dan Bali.

Komisi dari pembayaran sebesar 20 persen tarif per jam.

Sejak berdiri pada 2014, Ruang Guru mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures di tahun yang sama mereka berdiri dengan nilai yang tidak disebutkan.

Sebelumnya, Ruang Guru menjalankan sistem pendanaan sendiri atau bootstrap.

Pada tahun 2015, Ruang Guru berhasil menggalang pendanaan Seri A senilai lebih dari Rp13 miliar.

Pendanaan dipimpin oleh Venturra Capital yang merupakan modal ventura milik Lippo Group.

East Ventures, investor sebelumnya juga berpartisipasi dalam seri pendanaan yang dimaksudkan untuk memperluas bisnis dengan melakukan diversifikasi layanan serta meningkatkan sumber daya manusia perusahaan ini.

Pada 5 Juli 2017, Ruang Guru mengkonfirmasi telah mendapatkan pendanaan seri B yang dipimpin oleh modal ventura milik bank asal Singapura yaitu UOB Venture Management.

Tidak disebutkan berapa nilai investasi yang dikucurkan dalam seri pendanaan ini namun sumber dari Dealstreet Asia menyebut nilainya mencapai US$7 juta atau sekitar Rp93 miliar.

Ruang Guru memakai dana ini untuk memperkuat konten edukasi, teknologi hingga pemasarannya.[14]

Selain dari modal ventura, Ruang Guru juga mendapatkan pendanaan dari dana hibah.

Pada Mei 2017, Ruang Guru mendapat hibah dari Groupe Speciale Mobile Association (GSMA) melalui program Ecosystem Accelerator Innovation Fund dengan nilai yang tidak disebutkan.

Pada 25 September 2017, Ruang Guru berhasil memenangkan tiga penghargaan dalam ajang SOLVE Challenge yang diselenggarakan oleh The Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.

Ruang Guru kemudian berhak mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Australia melalui Australian Department of Foreign Affairs and Trade dan Atlassian Foundation International.

Keberhasilan Ruang Guru dalam kompetisi global yang diikuti 103 negara tersebut diraih melalui ide Digitalbootcamp yang membantu anak putus sekolah melalui bimbel daring agar dapat lulus SMA dan memperoleh pekerjaan yang layak.

Pendanaan yang didapatkan Ruang Guru digunakan untuk melakukan proyek percontohan (pilot project) program tersebut pada sekitar 600 pelajar.

Pada Mei 2018, Ruangguru mendapatkan hibah putaran kedua dari program ini yang digunakan untuk mengembangkan konten-konten kesiapan kerja..

Ruang Guru melakukan ekspansi pertamanya pada 2019.

Pada Oktober 2019, Ruang Guru meluncurkan aplikasi untuk pasar Vietnam bernama Kien Guru.(*)

Berita Terkini