TRIBUN-TIMUR.COM - Berbeda dengan Ramadhan sebelumnya, pada puasa Ramadhan 2020 umat muslim tidak akan salat tarawih di Masjid.
Namun, ibadah tarawih adalah ibadah sunah yang sangat dianjurkan di Bulan Suci Ramadan.
Dalam Bulan Ramadan, selain berpuasa di siang hari, kita juga dianjurkan melakukan ibadah sunnah yakni Salat Tarawih dan Witir yang dilaksanakan sesudah Isya.
Namun di tengah pandemi Corona, pemerintah melalui Kementrian Agama telah mentiadakan salat tarawih berjamaan di masjid dan menganjurkan untuk salah tarawih di rumah.
Jangan khawatir, pelaksanaan ibadah Salat Tarawih bisa dilaksanakan di rumah sendiri.
"Salat tarawih boleh dilakukan sendiri-sendiri di rumah atau tetap berjamaah dengan anggota keluarga," kata Mulyadi Muslim, Kamis (9/4/2020).
Bagi yang melaksanakan salat tarawih sendirian, tentu memiliki niat yang berbeda dengan salat tarawih berjamaah.
Niat Salat Tarawih Sendiri
Mulyadi Muslim mengatakan untuk memulai shalat, terlebih dulu harus berwudhu.
"Salat diawali dengan niat salat tarawih sebelum takbir pertama yang menandai dimulainya ibadah salat," ungkapnya.
Berikut niat salat tarawih.
"USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA."
Artinya: " Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'alaa.
Tata Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah.
Mulyadi Muslim mengatakan jumlah rakaat salat tarawih di rumah tidak berbeda dengan salat tarawih secara berjamaah di masjid.
Salat tarawih sendiri bisa dilaksanakan dengan bilangan 11 rakaat.
Terbagi 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir.
Salat tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat 1 kali salam seperti salat sunah lainnya.
Namun bisa juga dengan sistem 4 rakaat 1 kali salam.
Setelah itu baru mengerjakan salat witir sebanyak 3 rakaat dengan 1 kali salam.
"Gerakan maupun bacaan salat tarawih sama dengan salat lima waktu. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja," ungkapnya.
Sementara bagi yang sudah berkeluarga tetap bisa melaksanakan salat tarawih berjamaah walaupun hanya di rumah saat pandemi Covid-19 saat ini.
Nah, niat salat sendirian dengan niat shalat berjamaah tentu saja berbeda.
Tata Cara Sholat Tarawih
Dikerjakan setelah Salat Isya dengan bacaan dan gerakan yang sama dengan shalat yang lain, akan tetapi ada perbedaan pada niatnya.
Ada yang mengerjakan 23 rakaat, 3 rakaat witir atau 11 rakaat, 1 rakaat witir.
Shalat tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu:
a. Setiap 2 rakaat salam.
b. Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal)
Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.
Setelah Sholat Tarawih selesai dilanjutkan dengan dengan mengerjakan Sholat witir 3 rakaat. Sholat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal) , atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.
Cara pelaksanaan Sholat tarawih sama dengan cara pelaksanaan Sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaan hanya pada niat.
Melansir zakat.or.id, inilah niat salat tarawih sebagai makmum, imam dan sendirian
1. Niat Salat Tarawih Berjamaah 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Di samping itu, dalam shalat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:
a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:
Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At- Takaatsur, Al-‘Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-‘Kautsar,. Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.
b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan:
Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr.
Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.
Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.
Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki. Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut, sama seperti shalat berjamaah lainnya.
Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, disunatkan membaca doa kunut.
Doa kunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah i’tidal (sebelum sujud).
2. Niat Salat Tarawih Sendiri (Munfarid) 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat Salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
3. Niat Salat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
4. Niat Salat Witir 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
5. Niat Sholat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Keutamaan Shalat Tarawih
Salat Tarawih memiliki sejumlah keutamaan.
Shalat yang dikerjakan tiap malam selama bulan Ramadan ini sangat dianjurkan agar menambah amalan di bulan suci.
Melansir Islami.co, inilah keutamaan Salat Tarawih.
Pertama, salat tarawih bersama imam memiliki keutamaan setara shalat semalam penuh.
Hal ini sesuai disampaikan Rasulullah SAW.
Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang shalat malam bersama imam hingga selesai maka akan ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. at-Tirmidzi)
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa salat tarawih sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.
Kedua, salat tarawih dapat menghapuskan dosa-dosa umat Islam yang telah lalu.
“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Rasulullah SAW juga pernah menjelaskannya dalam hadis lain.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hal tersebut, shalat malam yang dimaksud adalah shalat malam pada bulan Ramadhan atau yang biasa disebut sebagai salat tarawih.
Menurut pendapat An-Nawawi, ampunan tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil saja.
Namun menurut beberapa ulama, bisa saja ampunan tersebut meringankan dosa-dosa besar selama pahala yang didapatkan sudah mampu menghapus dosa-dosa kecil.
Ketiga, salat tarawih merupakan salat yang paling utama.
Salat tarawih adalah seutama-utamanya salat.
Ulama madzhab Hambali pernah mengatakan bahwa seutama-utamanya salat sunnah adalah salat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah karena serupa dengan salat fardhu.
Selanjutnya yang paling ditekankan untuk dilakukan secara berjamaah adalah salat kusuf (salat gerhana) kemudian salat tarawih. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9633.)
Oleh sebab itu, para ulama sepakat bahwa salat tarawih merupakan shalat sunnah sebagai salah satu bentuk syiar Islam.
Menurut para ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, salat tarawih hukumnya sunnah mu’akkad atau sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan.
Hendaknya umat Islam menghidupkan malam-malam di bulan ramadan dengan salat tarawih.
Salat tarawih hendaknya dilakukan secara berjamaah bukan secara sendiri-sendiri.
Menurut Imam Asy-Syafi’i beserta mayoritas ulama lainnya, salat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan para sahabat.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Tata Cara dan Niat Salat Tarawih Sendiri di Rumah Saat Pandemi Corona Covid-19 Selama Ramadan 1441 H