Virus Corona

Alhamdulillah, Data WHO: 80% Pasien Virus Corona atau Covid-19 Sembuh Sendiri, Apa Rahasianya?

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien Virus Corona atau Covid-19. Alhamdulillah, data WHO: 80 persen pasien Virus Corona atau Covid-19 sembuh dengan sendirinya.

TRIBUN-TIMUR.COM - Alhamdulillah, data WHO: 80 persen pasien Virus Corona atau Covid-19 sembuh sendiri, apa rahasianya?

Tak semua pasien Virus Corona sembuh setelah dirawat di rumah sakit.

Ternyata banyak yang sembuh dengan sendirinya.

Makanya, jangan panik jika Anda atau orang sekitar Anda terpapar Virus Corona atau Covid-19.

Sebenarnya, penderita Covid-19 atau Virus Corona bisa sembuh dengan sendirinya.

Berdasarkan data dari laman worldometers.info/coronavirus, hingga pada Kamis (16/4/2020) ada 2.107.676 kasus atau orang positif terpapar Covid-19 di dunia, termasuk di Indonesia.

Sementara angka kematian mencapai 136.992.

Namun, dari total kasus positif itu, terdapat 526.341 orang yang sudah dinyatakan sembuh atau 24,9 persen.

Hal ini membuktikan kalau penderita Covid-19 bisa sembuh baik dengan sendirinya maupun dengan bantuan tim medis.

Sementara itu, menurut WHO ( World Health Organization ) atau Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 80% pasien Covid-19 bisa sembuh tanpa penanganan medis khusus.

Biasanya pasien yang bisa sembuh dengan sendirinya merupakan pasien positif yang tak menunjukkan gejala.

Namun, jika Anda mengalami gejala seeperti demam, batuk dan sulit bernapas sebaiknya secepat mungkin mencari bantuan dari tim medis.

IDI: Pasien Covid-19 Bisa Sembuh 2 Pekan

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI Daeng M Faqih mengatakan, penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh Virus Corona dapat sembuh dalam 2 pekan.

Hal itu dimungkinkan sepanjang pengidap penyakit tersebut dapat menjaga imunitas tubuhnya dengan baik.

"Karena virus itu dalam jangka waktu tertentu dia akan mati. Dua minggu," kata Daeng M Faqih kepada Kompas.com, Kamis (26/3/2020).

"Makanya, dia disuruh 2 minggu (self isolation). Karena semua virus itu self limiting disease. Dua minggu clear dia," ujar dia.

Menurut Daeng M Faqih, salah satu penyebab banyaknya kasus orang meninggal dunia akibat virus tersebut lantaran imunitas pengidap penyakit tersebut rendah.

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih (TRIBUNNEWS.COM)

Sementara, bagi mereka yang sejak awal sehat dan memiliki imunitas yang bagus, virus itu akan hilang dalam jangka waktu tertentu.

"Kalau yang sehat, imunitas bagus, bergejala ringan, yang penting dia diawasi supaya tidak menularkan dan menjaga imunitasnya," ujarnya.

Lantas bagaimana cara meningkatkan imunitas?

Istirahat yang cukup dinilai menjadi kunci utama kesembuhan pasien Covid-19.

Di samping itu, pemberian obat dan vitamin, serta asupan makanan bergizi untuk menjaga imunitasnya.

"Sebenarnya, apa yang dilakukan selama ini itu sudah, cuma yang tidak tertib itu kan masyarakat yang tidak tahu," ucap Daeng M Faqih.

Menurut Daeng M Faqih, salah satu faktor cepatnya penyebaran Virus Corona di masyarakat adalah ketidaktahuan masyarakat bahwa dirinya telah positif terjangkit.

Hal itu disebabkan karena kondisi fisik mereka yang cukup baik dan tidak menunjukkan gejala sakit.

Sehingga, mereka merasa dalam kondisi tubuh yang sehat.

"Dia merasa tidak sakit kan, dia jalan kemana-mana, lalu dia menularkan. Makanya, dia harus ada yang mengawasi supaya tidak menularkan kemana-mana," kata dia.

Kebijakan physical distancing yang kini terus digencarkan pemerintah, sebenarnya cukup efektif untuk memutus penyebaran virus tersebut.

Namun, dengan catatan masyarakat dapat mematuhi kebijakan tersebut sebaik mungkin.

Seperti, misalnya, menjaga jarak dan meminimalisir pertemuan orang dalam jumlah yang besar. "Jadi yang paling efektif itu ayo kita tinggal di rumah dulu," kata dia.

Makanan yang Tingkatkan Imunitas

Nah, beberapa makanan yang bisa membantu meningkatkan imunitas, antara lain:

1. Bawang putih

Bawang adalah bahan anti-virus kuat yang dapat dikonsumsi mentah, dihaluskan atau dapat ditambahkan ke dalam sup atau salad.

Untuk membuat obat rumahan yang sederhana, campur bawang putih mentah dan cengkeh bersama satu sendok makan madu mentah.

Setelah itu konsumsilah dalam beberapa hari alternatif.

Ini bisa menjadi cara yang fantastis untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

2. Berries

Makanan yang kaya akan resveratrol, seperti kacang tanah, pistachio, anggur, blueberry, cranberry, stroberi, dan bahkan dark chocolate bisa sangat membantu memerangi infeksi jamur, radiasi ultraviolet, stres, dan cedera.

Makanan jenis ini juga melindungi tubuh dari serangan virus.

3. Minyak kelapa

Hindari variasi minyak lainnya dan gunakan minyak kelapa murni dingin atau mentah.

Asam laurat dan asam kaprilat yang ada di dalamnya sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus.

4. Jahe

Bahan lainnya yang bisa membantu menjaga daya tahan tubuh adalah jahe.

Jahe memiliki sifat anti-virus, yang bila dicampur dengan adas bintang dan madu dapat membantu mengendalikan efek samping. Ramuan ini bisa dikonsumsi 3-4 kali sehari.

Jahe (MEDICALNEWSTODAY)

5. Adas bintang

Adas mengandung asam shikimic yang digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi obat anti-flu yang sangat kuat sebagai anti-virus.

Hal yang perlu kita lakukan adalah mengambil adas bintang dan merebusnya di dalam air, kemudian tambahkan ke dalam teh seperti teh hijau atau teh hitam dan meminumnya dua kali sehari.

6. Makanan tinggi vitamin C Paprika merah, paprika kuning, jeruk, jambu biji dan pepaya kaya akan vitamin C sehingga memiliki sifat anti-oksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Demi menjaga kekebalan tubuh tetap baik, konsumsilah buah-buahan tersebut setiap harinya.(kompas tv/kompas.com)

Berita Terkini