MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah rumah kos di Makassar, Sulsel "digerebek" Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Zakir Sabara H Wata, Selasa (14/4/2020) malam.
Dia "menggerebek" bersama dengan Asisten Wakil Rektor ( Astor ) III UMI, Mukti Maruddin.
Rumah kos yang "digerebek" berada di kawasan Pampang, Sukaria, Sukamaju, dan Panaikang, Kecamatan Panakkukang.
Sasaran "penggerebekan" adalah mahasiswa FTI UMI.
Penggerebekan yang dilakukan ini bukanlah penggerebekan untuk menghentikan kegiatan maksiat, namun untuk menyalurkan bantuan kepada belasan mahasiswa FTI UMI.
Zakir Sabara H Wata mengatakan, dia datang menyalurkan bantuan berupa sembako setelah mendapat laporan adanya sekitar 80 mahasiswa FTI UMI terkurung di rumah kos di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Laporan tersebut disampaikan masing-masing ketua program studi di FTI UMI.
Mahasiswa tersebut tinggal jauh dari orangtua sebab mereka merantau ke Makassar.
Pada Selasa malam, sebanyak 14 mahasiswa didatangi.
"Ada yang tidak pulang karena kendala keterbatasan transportasi, ada karena kondisi kampung yang juga menjadi daerah pandemi dan ada karena kesadaran diri tidak ingin warga di kampungnya khawatir karena Makassar sebagai salah satu daerah di Indonesia Timur yang banyak positf terjangkit Covid-19," kata Zakir Sabara H Wata.
Mahasiswa yang "digerebek" pada malam ini adalah mahasiswa asal Kalimantan Timur 2 orang, dari Sulawesi Tengah 1 orang, dari Sulawesi Tenggara 4 orang, dari Papua 1 orang, dari Gorontalo 1 orang, dari Maluku Utara 1 orang, dari Luwu Timur 2 orang, dari Bulukumba 1 orang, dan dari Enrekang 1 orang.
Di Makassar, berdasarkan data dari laman covid19.sulselprov.go.id pada Selasa (14/4/2020), sudah ada 163 warga positif terpapar Virus Corona.
Sementara di Sulsel, sudah ada 231 orang.
Bagaimana dengan di kampung mahasiswa tersebut?
Berikut datanya yang dikutip dari laman covi19.go.id dan covid19.sulselprov.go.id:
1. Kalimantan Timur: 35 orang positif,
2. Sulawesi Tengah: 19 orang positif,
3. Sulawesi Tenggara: 16 orang positif,
4. Papua: 68 orang positif,
5. Gorontalo: 1 orang positif,
6. Maluku Utara: 2 orang positif,
7. Luwu Timur: 1 orang positif,
8. Bulukumba: 1 orang positif, dan
9. Enrekang: 2 orang positif.(*)