Sebagaimana disampaikan dalam hadis dari Usamah bin Zaid.
Ia menanyakan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ia tak pernah melihat beliau melakukan puasa yang lebih semangat dari puasa Syaban.
Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai.
Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam.
Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
• Jatuh Tanggal 8 April 2020, Ini Amalan yang Dianjurkan Dilakukan Saat Malam Nisfu Syaban
Demikian dari pada hadis di atas ada beberapa amalan yang bisa dikerjan, beriku ini di antaranya:
1. Berpuasa yakni Puasa Senin dan Kamis
Amalan puasa Senin dan Kamis merupakan amalan yang nilainya istimewa setiap pekan.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِى كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا – أَوِ ارْكُوا – هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا
“Amalan manusia dihadapkan pada setiap pekannya dua kali yaitu pada hari Senin dan hari Kamis.
Setiap hamba yang beriman akan diampuni kecuali hamba yang punya permusuhan dengan sesama.
Lalu dikatakan, ‘Tinggalkan mereka sampai keduanya berdamai’.” (HR. Muslim no. 2565)