Update Corona Takalar

Legislator Demokrat Sesalkan Pemkab Takalar Tak Isolasi Pasien Corona

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ir Husniah Rachman Daeng Tayu

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR -- Seorang pasien positif Corona memilih mengisolasi diri secara mandiri diri di rumah, Kabupaten Takalar.

Pasien itu merupakan warga Kabupaten Gowa, dan kini memilih menginap di rumah keluarganya di Kabupaten Takalar.

Pasien berjenis kelamin laki-laki. Umurnya 50 tahun.

Salah seorang pejabat setempat menyebutkan jika pasien itu bebas keluar ke teras rumahnya.

Bahkan pasien itu pernah didapati duduk-duduk di teras rumah tanpa pengawasan.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Takalar, Husniah Rachman menyesalkan kebijakan Pemkab Takalar yang tidak mengisolasi pasien positif Corona tersebut.

Menurutnya, kebebasan pasien positif Corona tersebut bisa berpotensi menyebarkan Virus Corona kepada masyarakat sekitarnya.

Komisi III DPRD Kabupaten Takalar merupakan mitra kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar.

"Itu sangat tidak tepat, harusnya diambil tindakan tegas untuk dilakukan isolasi pada pasien," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Jumat (3/4/2020).

Perempuan yang akrab disapa Daeng Tahu itu menilai, isolasi mandiri oleh pasien dinilai membahayakan kesehatan warga lain.

Ia berharap, Pemkab Takalar segera mengidentifikasi orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien.

Menurutnya, masyarakat membutuhkan tindakan tegas Pemkab Takalar untuk mengisolasi pasien tersebut.

"Keselamatan orang lain di sekitarnya harus dijaga. Jangan sampai orang di sekitarnya ODP tapi bebas jalan-jalan, itu bisa menularkan," tegasnya.

Politikus Partai Demokrat ini menyampaikan, Komisi III akan segera meminta penjelasan kepada Dinas Kesehatan Takalar dalam waktu dekat.

Daeng Tayu mengaku akan segera berkoordinasi dengan rekan-rekannya sesama Komisi III.

"Saya akan sampaikan ke komisi III. Kita akan komunikasi ke Dinas Kesehatan meskipun lewat seluler supaya bisa ditindaklanjuti," bebernya.

Daeng Tayu menilai, ada indikasi pasiennya tidak kooperatif melakukan isolasi.

"Jadi harus diberikan pemahaman, kalau mau dikarantina, dia selamatkan banyak nyawa" tegasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar dr Rahmawati beralasan pasien tersebut sudah membaik.

Oleh karena itu, katanya, pasien diberi kesempatan melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

dr Rahma mengklaim bahwa kondisi pasien sudah prima. Menurutnya, pasien sudah tidak batuk, demam, maupun sesak napas.

"Saat ini dia aman, dari segi fisik sudah jauh lebih baik sebelum dirawat, kondisi kesehatan sudah prima," kata dr Rahma saat dihubungi Tribun, Jumat (3/4/2020).

"Kondisinya sudah baik. Kita isolasi mandiri di rumah," sambungnya.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 
 

Berita Terkini