PSK Asal China Tak Laku

PSK Asal China Tak Laku Lagi di Negara Lain, Ditolak Calon Pelanggan Meski Beri Diskon Besar-besaran

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PSK Asal China Tak Laku Lagi di Negara Lain, Ditolak Calon Pelanggan Meski Beri Diskon Besar-besaran

TRIBUN-TIMUR.COM - PSK Asal China Tak Laku Lagi di Negara Lain, Ditolak Calon Pelanggan Meski Beri Diskon Besar-besaran.

Penyebaran virus corona, berdampak pada dunia prostitusi.

Kini pekerja seks komersial asal China di negara lain tak laku lagi.

Diantaranya, di Selandia Baru. PSK tak mau mengaku bahwa mereka berasal dari China.

Sehingga mereka harus pura-pura menyebut negara lain sebagai asal identitas mereka. 

Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi

Kisah Bule Eropa Nikahi TKW Karena Lucu, Beda Proses Pernikahan di Mamuju Berjalan Dramatis

Beberapa dari mereka mengaku berasal dari Korea Selatan, Jepang, atau hanya menyebut kata 'Asia' dalam iklan online.

"Saya tidak menyebutkan bahwa saya orang China. Saya menawarkan diskon besar, tapi klien tetap menghindari kami seolah-olah kami adalah virusnya," kata seorang PSK asal China, dikutip dari New Zealand Herald.

Wanita yang enggan disebut namanya itu mengatakan dia telah mengganti kewarganegaraannya ke "Asia" dalam beberapa direktori seks online.

Meski begitu, pendapatannya tetap menurun sekitar separuh dari biasanya, dalam dua minggu terakhir.

"Bisnis sedang surut dan tidak pernah seburuk ini sebelumnya," ungkapnya.

Padahal wanita itu adalah penduduk Selandia Baru dan belum kembali ke Negeri "Tirai Bambu" dalam delapan tahun terakhir.

Namun tetap saja kliennya tidak peduli, dan melihatnya sebagai "orang dari Wuhan", tempat virus corona yang mematikan itu berasal.

Catherine Healy, seorang aktivis hak-hak PSK di Selandia Baru, mengatakan ini adalah "masa yang sangat mengkhawatirkan bagi pekerja seks".

• Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi

• Kisah Bule Eropa Nikahi TKW Karena Lucu, Beda Proses Pernikahan di Mamuju Berjalan Dramatis

"Kami prihatin dengan kemampuan orang memghindari virus ini dan bertahan secara finansial," kata Healy pada New Zealand Herald.

Dalam Undang-Undang Reformasi Prostitusi 2003, hanya warga negara dan penduduk Selandia Baru yang diizinkan bekerja di industri seks.

Pilih-pilih klien

Persoalan berbeda dihadapi Lisa Lewis, seorang PSK terkemuka di Selandia Baru.

Kepada New Zealand Herald, Lisa mengungkapkan dia melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular virus corona, dengan melakukan skrining klien.

"Saya memberi tahu klien bahwa mereka tidak dapat melakukan pemesanan jika mereka batuk, sakit tenggorokan, atau gejala pilek dan flu."

"Semua klien saya minta membersihkan diri setelah memegang uang," tutur Lisa.

"Saya minta mereka mandi di depan saya di mana saya meletakkan sabun yang telah saya beli untuk memastikan kebersihannya terjaga, dan saya tidak mencium klien."

Lebih lanjut, Lisa juga merasa kasihan pada para PSK China, karena banyak dari mereka lahir di Selandia Baru dan bahkan mungkin tidak pernah ke China.

"Saya merasa mereka telah didiskriminasi."

"Saya merasa sangat kasihan pada mereka, tapi mungkin juga ini sebabnya mereka berlindung di negara lain."

• Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi

• Kisah Bule Eropa Nikahi TKW Karena Lucu, Beda Proses Pernikahan di Mamuju Berjalan Dramatis

Perlakuan Rasis

Kasus Virus Corona yang berasal dari China berdampak pada perlakuan rasis.

Sebuah restoran China menolak melayani seorang pria Inggris dan istrinya keturunan Asia, karena ketakutan tertular virus corona.

Matthew Moore (37) dan Huang Quan Xiang (32) pergi untuk makan malam, setelah dia tiba dari Chengdu, China ke Inggris.

Dimana Kota Chengdu merupakan tempat tinggal dan bekerja pasangan suami istri ini.

Kurang dari 48 jam tiba, mereka memutuskan untuk keluar mencari restoran.

Tetapi sialnya, saat mereka masuk ke sebuah restoran bukan makanan lezat yang didapatkan.

Justru pasangan ini mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari pemilik restoran.

• Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi

• Kisah Bule Eropa Nikahi TKW Karena Lucu, Beda Proses Pernikahan di Mamuju Berjalan Dramatis

Awalnya, Matthew dan istrinya mengatakan pada pemilik restoran bahwa mereka baru saja terbang dari luar negeri.

Setelah tahu kenyataan itu, sang pemilik tempat makan malah menyuruh mereka meninggalkan tempat secara kasar.

Dia berjalan menjauhi Matthew dan istrinya sembari mengusir.

Matthew dan Xiang mengklaim, bahwa pemilik restoran itu menganggap mereka berbahaya.

Lantaran pasangan ini tidak mengisolasi diri selama dua pekan setelah mendarat ke Inggris.

"Pemilik restoran itu sangat tidak sopan dengan cara dia pergi menjauh dan menyuruh kami pergi," cerita Matthew dilansir Metro.

"Dia hanya berkata dengan nada yang keras 'Saya harap anda menjalani dua minggu karantina, atau anda tidak dibolehkan duduk di sini'," beber pria yang berprofesi sebagai guru ini.

Restoran Inggris Usir Pelanggan Asal China, Salah Satunya Trauma Merasa Dipermalukan

Matthew merasa dipermalukan oleh pemilik restoran tersebut.

"Ada pelanggan lain di sana dan dia bicara dengan keras sehingga semua orang bisa mendengar."

"Itu sangatlah memalukan," ujar Matthew.

Pria ini menerangkan, bahwa dia dan istrinya mengisolasi diri selama satu bulan sebelum terbang ke Inggris.

Mereka juga menjalani serangkaian pemeriksaan di bandara China sebelum berangkat.

Setelah sampai di Bandara Heathrow pun mereka harus menjalani pemeriksaan yang sama.

"Kami memberitahunya (pemilik restoran) tentang serangkaian pemeriksaan dan bahwa kami sudah karantina selama sebulan."

"Tapi dia tetap ingin kami pergi," tuturnya.

Sementara itu sang pemilik restoran, Jacky menganggap bahwa perlakuannya itu sudah sesuai instruksi otoritas.

Dia mengklaim telah menelepon operator 111 setelah pasangan ini tiba di Restoran Beijing di Leyland, Lancashire.

"Saya memeberi tahu mereka bahwa mereka harus mengarantina diri sendiri setelah datang dari Tiongkok selama 14 hari."

"Itulah yang 111 katakan dan saya memahaminya," jelas Jacky.

Menurutnya, tamu-tamu lain merasa khawatir atas kehadiran Mathhew dan istrinya.

"Ada tamu-tamu lain di restoran dan mereka mulai khawatir."

"Saya memahaminya, tapi saya harus jujur kalau tidak bisa melayani mereka," ujarnya.

• Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi

• Kisah Bule Eropa Nikahi TKW Karena Lucu, Beda Proses Pernikahan di Mamuju Berjalan Dramatis

Bagaimanapun juga, Jacky merasa dia harus melindungi pelanggannya yang lain.

"Sulit menolak bisnis. Tapi kami bertugas melindungi para tamu dan staf dan saya tidak bisa membahayakan siapapun."

Terlepas dari sanggahan Jacky, pemerintah tidak menganjurkan warga Chengdu untuk mengisolasi diri.

Kota ini berjarak 700 mil dari pusat penyebaran Covid-19 di dunia, Wuhan.

Matthew membawa Xiang ke Inggris untuk menunjukkan dimana dia dilahirkan dan dibersarkan.

Namun, momen ini telah dirusak oleh pemilik restoran itu.

"Dia (Xiang) merasa telah dipermalukan di depan umum dan sejak itu dia tidak mau keluar," beber Matthew.

"Hal terburuk yang bisa dilakukan di Tiongkok adalah mempermalukan seseorang di muka umum."

"Ini adalah terendah dari yang terendah."

"Tidak akan ada orang yang melakukan ini kepadamu di China," jelasnya.

Matthew dan Xiang tinggal di Leyland bersama orang tua Matthew.

"Saya sangat menyesal untuk keluarga saya, mereka sangat marah."

"Ini tidak menyenangkan," ujar Xiang. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Virus Corona, PSK Asal China Ditolak Banyak Pelanggan

Berita Terkini