Nama Nurdin Abdullah Masuk Survei Capres, Nadiem Makarim di Bawah, Kabar Buruk untuk SYL dan Ahok
Nama Nurdin Abdullah masuk survei Capres, Nadiem Makarim di bawah, kabar buruk untuk SYL dan Ahok yang namanya tak masuk.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Nurdin Abdullah masuk survei Capres, Nadiem Makarim di bawah, kabar buruk untuk SYL dan Ahok yang namanya tak masuk.
Berikut ini hasil survei terbaru soal daftar bakal calon Presiden dan Wakil Presiden RI.
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi untuk Pilpres 2024.
Hal itu merupakan hasil survei Indo Barometer yang dirilis di Century Park Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan hasil itu diperoleh bila Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu belum berubah, sehingga Presiden Joko Widodo tak bisa mencalonkan kembali.
Dalam survei tersebut, ada 22 nama selain Prabowo Subianto yang disimulasikan dalam survei sebagai Capres.
Nama Jokowi dimasukkan.
"Prabowo Subianto unggul (22.5 persen), kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14.3 persen), Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno (8.1 persen)," ujar Muhammad Qodari saat memaparkan hasil surveinya.
Selanjutnya pada posisi keempat disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,7, persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (6,8 persen), Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,7 persen), dan posisi ketujuh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen).
Selanjutnya di posisi kedelapan ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (2,6 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,5 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (1,6 persen), Ketua DPR Puan Maharani (1 persen).
Ada juga nama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (0,5 persen), lalu di bawahnya ada Nadiem Makarim (0,3 persen).
Nurdin Abdullah yang baru setahun lebih menjabat gubernur merupakan satu-satunya tokoh dari Sulsel yang namanya masuk dalam survei.
Sementara, nama Menteri Pertanian RI Kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) sekaligus mantan Gubernur Sulsel tidak masuk.
Tak hanya itu, nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Ternyata tidak ada nama Ahok. Mohon maaf,” kata Muhammad Qodari.
