Jokowi

Gibran Putra Jokowi Akhirnya Tanggapi Pidato Megawati: Jangan Dipaksa, Kayak Tidak Ada Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka Putra Presiden Jokowi

"Hasilnya kelihatan di survei, mesin politik saya jalan atau tidak itu kelihatan," papar Gibran.

Pilkada 2020

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan tak ada visi misi yang dibuat sendiri oleh para kepala daerah yang diusung partainya dalam Pilkada Serentak 2020.

Megawati Soekarnoputri menyebut yang ada adalah visi misi yang telah disusun bersama dengan partai.

"Saya telah memutuskan, visi misi mereka yang datang dari PDI Perjuangan, diberikan arahan yang namanya partai," ujar Megawati, di Kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).

Megawati mengatakan alasan visi misi disusun oleh partai lantaran berkaca pada pengalamannya saat mewawancarai calon kepala daerah dari Papua.

Calon tersebut berniat memaksimalkan potensi tambang emas untuk membangun wilayahnya yang baru dimekarkan.

Namun, Megawati mendapati calon tersebut tak memahami cara melakukan dan teknis mewujudkan itu saat dicecar pertanyaan.

"Maka itu kita buatkan visi misi. Bukan hanya menjiplak saja. Kita akan panggil, dan sampaikan draf garis besarnya," kata dia.

Oleh karenanya, putri Soekarno tersebut mengatakan akan membuat visi misi yang sesuai dengan ideologi negara dan tentunya sesuai masing-masing kondisi wilayah.

"Tapi draf yang disiapkan ini akan mempermudah. Dan kalau didorong partai, visi misi itu bukan abal-abal. Saya lihat daerah yang visi misinya abal-abal, tak jalan di lapangan. Banyak dibikinkan oleh konsultan. Lucunya, konsultan juga tak tahu daerah itu," jelasnya.

Megawati kemudian bertanya kepada para calon kepala daerah yang hadir dalam gelombang pertama apakah bersedia menerima syarat tersebut.

"Tapi draf yang disiapkan ini akan mempermudah. Dan kalau didorong partai, visi misi itu bukan abal-abal. Saya lihat daerah yang visi misinya abal-abal, tak jalan di lapangan. Banyak dibikinkan oleh konsultan. Lucunya, konsultan juga tak tahu daerah itu," jelasnya.

Megawati kemudian bertanya kepada para calon kepala daerah yang hadir dalam gelombang pertama apakah bersedia menerima syarat tersebut.

"Kalian menerima apa tidak?" tanya Megawati.

Halaman
1234

Berita Terkini