Yakni skema awal yang memakai jalur di kawasan Monas dan skema lainnya berada di area Gelora Bung Karno (GBK).
Dua skema trek itu akan dibawa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, malam nanti.
"Ada dua pilihan, kalau seandainya tidak diperbolehkan di Monas, kan di area GBK. Tapi kalau diperbolehkan di Monas ya kita tindak lanjuti," kata Hari di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).
• Kalah Lawan Persikabo dan Seri Saat Persiba, CEO PSM Tanggapi Santai Hasil Uji Coba di Bogor
Adapun pertemuan Anies baswedan dengan Jokowi merupakan bentuk konsultasi perihal rencana perhelatan Formula E di kawasan Medan Merdeka.
Dijelaskan Hari, dua skema trek tersebut telah punya perhitungan matang.
• Masa Kepengurusan Segera Berakhir, Pengurus IMA Mamago Periode 2018/2020 Siapkan Sejumlah Program
Konsultasi dilakukan untuk memastikan ada koordinasi antara Pemprov DKI dengan pemerintah pusat terkait pemakain lintasan balap mobil listrik itu.
"Secara ini nggak masalah, tinggal memfinalkan aja," kata dia.
Disarankan di Ancol atau Kemayoran
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta menyiapkan lokasi baru seperti Kemayoran atau Ancol untuk penyelenggaraan ajang balapan Formula E.
Penyelenggara Formula E tetap akan menghadapi berbagai kesulitan menggunakan Monas meski surat izin pengunaannya telah Keluar dari Komisi Pengarah.
"Dikhawatirkan ada paving bloknya di sekitar halaman Monas itu mau diaspal, itu yang tidak boleh karena resapan air. Kalau jalannya (sirkuit) tidak masuk grade 3, pecah bannya. Belum lagi pembangunan pitsop dan pondium,” ujar pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2020).
Yayat menilai keinginan DKI menyelenggarakan di Monas karena lokasi tersebut itu digunakan sebagai kekuatan branding Formula E akan diselenggarakan di pusat kota.
Monas sebagai fungsi cagar budaya dan makna simbolik cukup menjual dari sisi marketing.
“Jakarta itu takut kehilangan icon, yaitu Monas. Jadi begitu ada balap, walaupun di luar Monas, tapi jadi kekuatan kalau itu diselenggarakan di pusat kota,” ujarnya.
Meskipun mendapatkan izin di sekitar Medan Merdeka, Yayat mengatakan banyak kesulitan yang mungkin dihadapi panitia penyelenggara.