Beredar Video Oknum Prajurit TNI Todongkan Senjata Api ke Polisi, Sampai Ditahan Rekan Lainnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar Video Viral oknum prajurit TNI todongkan pistol ke polisi di Majene, Sulawesi Barat.
Menurut keterangan saksi, kejadian tersebut dipicu polisi menilang seorang anak anggota TNI.
Video itu heboh di media sosial Twitter.
Pasalnya, oknum TNI yang marah-marah itu tampak menodongkan pistol kepada seorang polisi.
Warganet di jagat maya mengecam tindakan, yang dilakukan oknum TNI tersebut.
Sang pengunggah video mengatakan, tindakan tersebut karena ada anak dari anggota TNI yang ditilang polisi.
"Anak ditilang bapak bertindak, Lulus test psikis untuk memegang senpi (senjata api) jangan-jangan nyogok." tulis @hidayat_y28 dalam unggahannya.
Belum diketahui secara pasti, apa motif di balik oknum TNI yang marah-marah ke polisi.
Meski demikian, senjata api yang sempat ditodongkan direbut anggota TNI lainnya.
Selain itu, sejumlah anggota lain ikut menenangkan oknum TNI yang marah-marah itu.
Dalam video berdurasi 32 detik, terlihat sekitar tujuh anggota TNI mengerumuni seorang polisi.
Video yang diunggah oleh akun @ hidayat_y28 pada Sabtu (8/2/2020) itu viral.
Unggahan tersebut sudah ditonton sebanyak 389.600 ribu kali.
Bahkan, video itu mendapat 4.300 ribu retweet dan disukai 5.500 ribu, oleh warganet di Twitter.
Kejadian tersebut diketahui berada di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Lokasi itu pun dibenarkan Kapolres Majene, AKBP Irawan Banuaji.
AKBP Irawan menyebut, peristiwa yang sempat ramai di media massa itu sudah selesai.
Menurutnya, kejadian itu hanya sebuah kesalahpahaman.
Ia pun mengimbau untuk tidak membesar-besarkan kejadian tersebut.
"Permasalahan itu sudah selesai."
"Hanya kesalahpahaman biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan," tutur AKBP Irawan kepada Tribunnews.com (grup Tribunlampung.co.id), Senin (10/2/2020).
Hingga berita ini diturunkan Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak TNI.
Bentrok TNI
Sebelumnya, bentrokan antara Brimob vs TNI di Saumlaki, Maluku, berakhir damai.
Bentrokan Brimob vs TNI ini dipicu razia kendaraan yang digelar aparat Satuan Brimob Maluku.
Pada razia itu terjadi kesalahpahaman antara anggota Brimob dengan prajurit TNI.
Terjadilah keributan antara anggota Brimob dengan prajurit TNI.
Akibatnya empat polisi terluka dan beberapa fasilitas umum rusak.
Bentrokan antara TNI dan Brimob di Maluku pada Jumat (20/12/2019) sekitar pukul 19.00 WIT.
Bentrokan tersebut terjadi antara sejumlah oknum angota Kompi 3 Yon Pelopor Brimob Polda Maluku dan TNI 734 SNS, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, bentrokan terjadi karena adanya kesalahpahaman antara anggota TNI dan Brimob.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Muhamad Roem Ohoirat, Sabtu (21/12/2019).
"Ini hanya kesalapahaman jadi semuanya sudah kondusif lagi,” ujar Roem.
Dirangkum Tribunnews, berikut fakta-fakta mengenai bentrokan TNI vs Brimob di Maluku:
1. Kronologi kejadian
Bentrokan berawal saat anggota Brimob Polda Maluku menemukan ada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm ketika tengah patroli rutin dan mengatur arus lalu lintas di lokasi kejadian, Jumat.
Dilansir Kompas.com, seorang anggota Brimob, Bharatu ML, menegur pengendara tersebut yang diketahui merupakan oknum anggota TNI berinisial Prada P.
Saat itulah terjadi adu mulut hingga terjadi penamparan oleh anggota Brimob terhadap Prada Palisoa.
“Jadi saat itu anggota kami sedang meningkatkan kegiatan rutin berupa patroli dan pengaturan arus lalu lintas, dan menemukan ada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm ,” terang Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Muhamad Roem Ohoirat, Sabtu.
“Saat itu langsung terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut hingga terjadi penamparan oleh anggota Brimob terhadap warga tersebut yang ternyata anggota Kompi 734 SNS Saumlaki,” imbuh dia.
Selanjutnya, terdapat beberapa anggota TNI 734 SNS yang ketika itu tengah mengantar istri mereka ke pusat perbelanjaan.
Mereka kemudian ikut menyaksikan kejadian itu sehingga situasi semakin tidak kondusif.
Menurut Roem, seorang oknum TNI terlihat mencabut sangkut saat kejadian.
Sehingga Bharatu Marselinus Laikier langsung melempaskan tembakan berpeluru hampa.
“Saat itulah terjadi perkelahian di lokasi kejadian, dan karena ada yang melihat salah seorang oknum TNI mencabut sangkur, Bharatu ML langsung melepaskan tembakan dengan peluru hampa,” tutur Roem.
2. Fasilitas umum rusak akibat bentrok
Sebuah klinik kesehatan dan empat rumah dinas mengalami kerusakan ringan pasca-bentrokan antara oknum TNI vs Brimob di Saumlaki, Jumat.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Muhamad Roem Ohoirat, menerangkan klinik kesehatan dan empat rumah dinas rusak di bagian kaca akibat lemparan batu.
Mengutip Kompas.com, pelemparan batu itu terjadi saat puluhan personel TNI 734 SNS ditarik mundur ke markas.
Saat melintas depan asrama Polres Maluku Tenggara Barat, mereka melakukan pelemparan.
"Jadi sekitar Pukul 21.00 WIT, personel 734 didorong untuk kembali ke mako batalyon."
"Saat dalam perjalanan kembali personel melakukan pelemparan perumahaan dinas di asrama Polres MTB,” ungkap Roem.
Tak hanya itu, satu motor dinas dan sebuah mobil juga rusak akibat dilempar batu.
"Satu unit mobil juga rusak karena pecah kaca belakang, dan satu unit motor dinas rusak ringan, pecah spakboard belakang dan lampu sen belakang,” tambah dia.
3. Akan diproses
Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq mengatakan oknum yang terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum berlaku.
“Karena ini murni kesalahpahaman, maka semua sudah menyadari kesalahan masing-masing, dan nantinya semua pasti akan diproses jika terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku," jelas Taufiq, Sabtu, dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Taufiq mengungkapkan harapannya pada seluruh personel TNI/Polri di Saumlaki agar bisa menjaga kondusifitas menjelang Natal dan Tahun Baru 2020.
Ia mengaku merasa khawatir, apabila nantinya insiden tersebut justru menganggu masyarakat yang akan merayakan Natal.
“Mohon doanya semoga kejadian ini tidak berkembang karena Maluku ini sangat berharga, menjadi provinsi dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di Indonesia," tandas dia.
4. Berakhir damai
Sabtu, anggota Brimob Kompi 3 Yon C Pelopor Polda Maluku dan anggota Batalyon 734/SNS di Saumlaki, dipertemukan pasca-bentrokan.
Pertemuan yang bertempat di Markas Komando 734/SNS itu digelar untuk menyelesaikan insiden yang terjadi secara damai.
Mengutip Kompas.com, Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq dan Kapolda Maluku, Irjen Royke Lumowa, hadir dalam pertemuan itu.
"Pangdam dan kapolda telah mempertemukan seluruh anggota TNI dan Polri di Kota Saumlaki dan masalah yang terjadi kemarin sudah selesai,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Minggu (22/12/2019).
Anggota Brimob Kompi 3 Yon C Pelopor, Bharatu Marselinus Laikier dan anggota Yonif TNI 734 SNS, Prada Palisoa, yang terlibat pertengkaran saling meminta maaf.
Sambil berpelukan, mereka mengakui kesalahan masing-masing di hadapan Pangdam XVI Pattimura dan Kapolda Maluku.
Selain keduanya, seluruh anggota TNI dan Brimob yang hadir juga saling bersalaman dan berangkulan.
“Jadi semua sudah selesai tidak ada masalah lagi, seluruh personel TNI dan Polri kemudian saling memaafkan dan dilanjutkan dengan goyang bersama,” tandas Roem.
(Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Oknum Prajurit TNI Todongkan Senjata Api ke Polisi, Ini Komentar Kapolres, https://lampung.tribunnews.com/2020/02/12/oknum-prajurit-tni-todongkan-senjata-api-ke-polisi-ini-komentar-kapolres?page=all.