TRIBUN-TIMUR.COM - Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri sudah lama terjalin.
Keakraban mereka pun tetap terasa sampai sekarang.
Baru-baru ini Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, mengungkap prilaku Prabowo Subianto saat masih menjadi taruna akmil
Ia mengungkapkan kenakalan yang pernah dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto semasa menjadi taruna di Akademi Militer.
"Tadi sambil jalan, Pak Prabowo bilang: Saya ini nakal lho, Bu. Saya diturunkan pangkat," ujar Megawati menirukan Prabowo, Jumat (7/2/2020).
Dilansir dari KompasTV, ungkapan tersebut disampaikan Megawati saat memberi kuliah umum di hadapan ratusan taruna dan taruni di Akademi Militer di Magelang.
• KEJAM atau TEGAS? Viral Video China Cegah Corona, Jemput Paksa Pasien dari Rumah, Ditangkap di Jalan
• Gara-gara Sebut Sosok Ini, Pengobatan Ningsih Tinampi Diawasi, Diwanti-wanti, MUI Turun Tangan
Setelah itu, dengan nada bergurau, Megawati lalu juga menceritakan komentar Ketua DPR RI sekaligus putri kandungnya, Puan Maharani.
"Bu Puan lalu bilang: Iya tapi kan hadiahnya jadi Menhan. Artinya kalau nakal sebaiknya nakal. Jadi kalau guru mau nempeleng, kasih saja pipinya," kata Megawati sambil tertawa.
Seperti diketahui, Presiden kelima Indonesia tersebut hadir di Akmil Magelang, Jawa Tengah, untuk meresmikan patung Sukarno.
Dalam kuliah umumnya, Megawati juga menyinggung soal tantangan yang dihadapi para generasi muda untuk membela keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sekarang ini kalau masuk ke lapangan akan makin sulit. Dan di situlah pertarungan jiwa kita untuk bertahan. Dedikasi, keyakinan bahwa mau membela negara," kata Megawati.
Tampak dalam acara tersebut hadir sejumlah tokoh, antara lain Kepala BIN Budi Gunawan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Andika Perkasa.
Prabowo Bentuk Sat 81
Tentara Nasional Indonesia ( TNI) punya sejumah prajurit pilihan dengan kapasitas mumpuni.
Salah satu satuan khusus terbaik saat ini adalah Kopassus.
Di dalam pasukan tersebut ternyata masih ada satuan anti teror yang dikenal sebagai Satuan Penanggulangan Teror 81 atau Sat 18.
Sat 81 adalah satuan elit Kopassus yang dibentuk oleh Luhut Panjaitan Prabowo Subianto pada tahun 1981.
Sat 81 disebut-sebut sebagai tim terbaik Kopassus yang dikenal bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Peran dan fungsi Sat 81 ini adalah adalah sebagai satuan anti-teror Kopassus.
Berikut 5 hal menarik terkait Sat 81, pasukan siluman Kopassus yang serba rahasia dan misterius.
1. Nama awal Satgultor 81
Kata kunci Satgultor 81 adalah strategis terpilih, artinya yang menjadi sasaran penindakan Satgultor 81 adalah obyek atau kasus yang masuk kategori strategis terpilih.
Beberapa tahun belakang, istilah gultor dihilangkan dari satuan ini.
• KEJAM atau TEGAS? Viral Video China Cegah Corona, Jemput Paksa Pasien dari Rumah, Ditangkap di Jalan
• Gara-gara Sebut Sosok Ini, Pengobatan Ningsih Tinampi Diawasi, Diwanti-wanti, MUI Turun Tangan
Bukan tanpa sebab melainkan karena kualifikasi yang dimiliki lebih dari penanggulan teror, sehingga dikenal pula dengan sebutan Sat 81.
Satgultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan grup dan merupakan prajurit terbaik dari seluruh prajurit TNI, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.
2. Dikabarkan diterjunkan buru Nordin M Top, bom Sarinah, dan Mako Brimob Kelapa Dua
Satgultor disebut diturunkan juga untuk mengejar teroris Nordin M Top dan kawan kawan pada 2009 lalu.
Kualifikasi personel Sat 81 secara umum lebih tinggi dari satuan sejenis dan paling lama didirikan (tahun 1981).
Oleh karenanya personel Sat 81 baru diturunkan, bila ada ancaman yang bersifat kompleks dengan skala kesulitan terbilang tinggi.
Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.
Salah satu contoh penerjunan Sat 81 adalah dalam mengatasi teror bom di Sarinah Thamrin (Jakarta Pusat), pertengahan Januari 2016 lalu.
Pasukan elit ini juga disebut sempat diterjunkan dalam menanggulangi kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, pada pertengahan Mei 2018 lalu.
Namun tak secara terang-terangan melakukan aksi sebagai bagian dari TNI, pasukan ini kerap menyamar sebagai berbagai unsur.
Mulai dari anggota Polisi, warga biasa bahkan sampai menyamar secara tersembunyi di tempat-tempat yang tak terduga.
Suasana di dalam Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pasca kerusuhan yang dilakukan narapidana terorisme.
3. Rahasia dan misterius
Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum.
Sehingga mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataan yang dimilikinya, semua dirahasiakan.
Pasukan ini sering terlibat dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI.
Satuan khusus ini sifatnya serba rahasia.
Misi tempur, peralatan dan personel Sat 81 sangat dirahasiakan.
• KEJAM atau TEGAS? Viral Video China Cegah Corona, Jemput Paksa Pasien dari Rumah, Ditangkap di Jalan
• Gara-gara Sebut Sosok Ini, Pengobatan Ningsih Tinampi Diawasi, Diwanti-wanti, MUI Turun Tangan
Saking rahasianya anggota keluarga dari prajurit Kopassus yang tergabung dalam Sat 81 sudah biasa ditinggal pergi, tanpa diberi tahu jenis tugas dan lokasi penugasan yang dilakukan.
Kadang, prajurit sendiri baru diberi tahu jenis dan lokasi misi tempurnya saat berada di pesawat terbang atau kapal laut yang mengangkutnya.
Sat 81 kemudian menjelma jadi kiblat pasukan khusus lokal, mulai soal latihan, kemampuan, perlengkapan hingga persejataan, dan teknik operasi-operasi senyapnya.
4. Diterjunkan dalam unit kecil
Dalam penugasan, Sat 81 bergerak dalam unit kecil yang disebut Seksi dengan berkekuatan hanya 10 orang atau unit 4-5 orang.
Untuk penyamaran, Sat 81 tidak mengenakan tanda kepangkatan di lapangan.
Dengan informasi yang serba terbatas, diperkirakan Sat 81 saat ini berkekuatan 1000-an personel. Masa penugasan juga ketat.
Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.
Namun, jika yang dihadapi pasukan gerilya, maka yang diterjunkan bukanlah pasukan Sat 81.
Melainkan satuan lainnya seperti Grup 1 dan Grup 2 (kualifikasi para komando), atau Grup 3 (Sandi Yudha, operasi senyap).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Megawati Sebut Prabowo Nakal Semasa Jadi Taruna Akmil...", .
Editor : Michael Hangga Wismabrata