Begini Cara Deteksi Virus Corona yang Ditemukan Mahasiswa Unair, Dekati 100% Akurasi Pendeteksiannya
TRIBUN-TIMUR.COM - Hingga Selasa (4/2/2020), virus corona yang mewabah di 28 negara telah merenggut 500 orang meninggal di berbagai belahan dunia.
Deteksi penularan virus corona ini diduga melalui percikan air liur orang yang terinfeksi yang dihasilkan saat bersin atau batuk.
Beberapa orang yang mengidap virus corona diduga tidak memiliki gejala spesifik, bahkan gejala virus corona sering muncul seperti gejala sakit flu.
• Beruntungnya Linda, Wisudawan Universitas Indonesia Dapat 3 Lot Saham dari Sang Kekasih
• Hasil Mengejutkan Rumah Tangga Ahok & Puput Nastiti Devi Diterawang Mbak You, Ada Pemaksaan
Oleh sebab itu, cukup sulit untuk mendeteksi apakah seseorang menderita virus corona atau tidak.
Namun belum lama ini, beberapa mahasiswa Indonesia di Universitas Airlangga / Unair menemukan cara mendeteksi virus corona baru, Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Dari laman resmi Pusat Informasi & Humas Universitas Airlangga, Unair bekerja sama dengan Kobe University berhasil mendapatkan reagen untuk memeriksa dan mendeteksi virus corona jenis baru dengan kode Novel 201 Coronavirus yang berasal dari Wuhan.
Reagennya yaitu premier spesifik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang suspect atau confirm virus corona Wuhan.
“Ini merupakan berita baik untuk meyakinkan masyarakat luas akan status positif dan negatifnya virus corona di Indonesia. Jangan sampai di media tidak ada tapi di lapangan sebenarnya ada,” ungkap Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA.
Dalam hal ini, sambung Prof Nasih, masyarakat dapat memanfaatkan Lembaga Penyakit Tropis yang ada di UNAIR untuk mengidentifikasi keberadaan virus tersebut.
Dalam mengidentifikasinya pun hanya memerlukan waktu yang tidak cukup lama dan akurasi pendeteksiannya pun hampir 100%.
• Provinsi Gorontalo Pelopor Gerakan Peningkatan Ekspor Pertanian Gratieks / Gerakan Tiga Kali Ekspor
• Pengunjung Wisatawan Asing ke Toraja Utara Berkurang Selama Januari, Dampak Virus Corona?
“Jika ada yang suspect virus corona bawa saja ke unair, melalui sampel dahak yang dikeluarkan kami akan mendeteksi dan hasilnya akan keluar dalam beberapa jam saja,” tandasnya.
Saat ini, di Indonesia hanya ada dua lembaga yang memiliki reagen dalam mendeteksi virus tersebut yakni UNAIR dan Balitbang Kementerian Kesehatan.
Melansir laman Jaringan Pemberitaan Pemerintah, Indonesia telah memenuhi seluruh standarnya dan disetujui oleh WHO.
"Laboratorium milik Balitbang Kesehatan Kemenkes telah mendapatkan akreditasi dari WHO dan bisa mendeteksi virus corona sejak pertama kali muncul pada 2005," ujar Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan Kemenkes Vivi Setiawaty.