Virus Corona Wuhan

Simak 6 Penyakit Ini, Lebih Mematikan daripada Virus Corona di China, Pernah Jadi Wabah di Dunia

Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China, kemudian menyebar di beberapa negara

Simak 6 Penyakit Ini, Lebih Mematikan daripada Virus Corona di China, Pernah Jadi Wabah di Dunia

TRIBUN-TIMUR.COM - Wabah penyakit yang sekarang sedang menjadi trending toipik adalah virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Dilaporkan wabah penyakit tersebut telah menewaskan lebih dari 130 orang.

Banyak sudah negara yang menutup akses bagi warga China untuk masuk ke negaranya.

Kedapatan Tidur dengan Wanita Bersuami, Pria 21 Tahun Ini Bebas, Hukumannya Bayar Denda Rp 120 Juta

Viral di WhatsApp Bakso Diduga Pakai Daging Tikus, Lokasi Warung dan Pengakuan Penjual

Salah satunya Korea Utara, tetangga dari China.

Kini setiap ada seseorang yang sakit flu dengan demam tinggi, tenggorokan sakit, langsung mendapat penanganan serius oleh semua negara, tak terkecuali di Indonesia.

Apalagi jika pasien tersebut baru pulang melancong dari China.

Gegara Virus Corona, Masker di China Dijual mahal (Shanghaiist)

Tapi tahukah, ada wabah lebih mengerikan dari yang sedang terjadi sekarang ini.

Tercatat ada lima wabahpenyakit mengerikan yang pernah terjadi di dunia.

Melansir Daily Star, Rabu (29/1/2020), berikut adalah lima wabah tersebut.

Artikel ini telah tayang di GridHEALTH.id dengan Judul "6 Wabah Penyakit Mengerikan yang Pernah Terjadi di Dunia, Lebih Mematikan dari Virus Corona Wuhan"

1. Cacar Jenkins

Reagan, anak yang sembuh dari cacar air hanya dengan menggunakan sampo

Cacar adalah satu-satunya penyakit menular pada manusia yang telah diberantas.

Penyakit cacar telah menewaskan sedikitnya 300 juta orang di abad ke-20.
Hingga akhirnya dihilangkan oleh program vaksinasi yang dimulai dengan sungguh-sungguh pada pertengahan 1960-an.

Untuk diketahui, penyakit ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.

>> Cacar (Facebook/Clare Jenkin)
 

Telah terdeteksi dalam sampel jaringan yang diambil dari mumi-mumi Mesir kuno.

Juga pada abad ke-18 sekitar 400.000 orang Eropa per tahun meninggal akibat penyakit ini.

Tak hanya meninggal tapi banyak lagi yang dibiarkan menjadi buta atau cacat.

Kedapatan Tidur dengan Wanita Bersuami, Pria 21 Tahun Ini Bebas, Hukumannya Bayar Denda Rp 120 Juta

Mapala 09 Teknik Unhas Gelar Dikdas dan Ormed XXIV di Maros dan Gowa, Peserta Dilatih Lakukan Ini?

Penyakit cacar terakhir yang menghebohkan saat seorang ibu bernama Clare Jenkin membagikan cara mudah untuk membantu mengobati penyakit menular ini.

Bukan dengan obat, Clare Jenkin justru menggunakan sampo untuk membantu menghilangkan bekas luka cacar air di tubuh putrinya.

Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang membuat seluruh tubuh dipenuhi benjolan berisi air.

Bisanya kondisi dan penyakit sejenis ini dialami oleh anak-anak.

Benjolan merah berisi cairan yang membuat tubuh terasa gatal itu kemudian akan mengering, menjadi koreng, dan terkelupas dalam waktu 7 hingga 14 hari.

Karena kondisi tersebut dialami anaknya, seorang ibu bernama Clare Jenkin memberikan tips khusus untuk meredakan penyakit cacar air. (*)

2. Flu babi

Ilustrasi flu

Pandemi flu pada 2009 ini dikenal saat itu sebagai flu babi.

Flu babi diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 285.000 dan mungkin hingga 580.000 orang.

Virus ini adalah varian dari H1N1, infeksi yang sama yang menyebabkan Flu Spanyol pada 1918 yang mengerikan.

>> Ilustrasi Virus (Zika Zakiya)
 

Asal tahu saja, sebanyak 20% orang di Bumi terinfeksi virus ini.

Saat itu, di AS ada 113.690 kasus dikonfirmasi dan lebih dari 3.000 kematian.

Varian lain pada virus yang sama, seperti epidemi flu Asia 1958 dan 1968, sebabkan jutaan kematian di seluruh dunia.

Ttetapi secara keseluruhan memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. (*)

3. Kematian Hitam (Black Death)

Ilustrasi Kematian

Kematian Hitam, yang melanda Asia dan Eropa pada 1340-an dan 1350-an, adalah salah satu pandemi paling ganas dalam sejarah manusia.

Paling ganas karena mengakibatkan kematian sekitar 75 hingga 200 juta orang.

Para sejarawan percaya, penyebaran dimulai di suatu tempat di China, melalui sepanjang Jalur Sutra untuk menyebar melalui Krimea dan ke Eropa. 

>> Black Death 
 

Populasi dunia pada saat itu diperkirakan sekitar 475 juta.

Black Death mengurangi jumlah itu menjadi sekitar 350 juta.

Butuh 200 tahun bagi populasi dunia untuk bangkit kembali ke level sediakala.

Sejarawan Norwegia Ole Benedictow memperkirakan bahwa jumlah kematian mungkin lebih parah.

"Data tersebut cukup luas dan banyak sehingga kemungkinan bahwa Kematian Hitam menyapu sekitar 60 persen dari populasi Eropa," katanya.

“Secara umum diasumsikan bahwa ukuran populasi Eropa pada saat itu adalah sekitar 80 juta.

"Ini menyiratkan bahwa sekitar 50 juta orang meninggal karena wabah Black Death. " (*)

4. HIV / AIDS

Ilustrasi HIV/AIDS

AIDS pertama kali dilaporkan secara klinis pada 5 Juni 1981, dengan lima kasus di Amerika Serikat.

Pada akhir 1982, 771 kasus telah dilaporkan di AS. 618 korban meninggal pada tahun itu. 

>> Obat HIV/AIDS digunakan sebagai alternatif penyembuhan virus corona di Wuhan, China. (Shuttersock)
 

Saat ini, sekitar 40 juta orang saat ini terinfeksi HIV dan 35 juta telah meninggal karena AIDS sejak virus itu diidentifikasi.

Virus ini diperkirakan pertama kali muncul pada monyet di Afrika pada 1920-an.

Sub Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena penyakit ini.

Lebih dari satu dari empat kematian (28%) di Afrika Selatan dan Botswana pada 2017 disebabkan oleh HIV / AIDS.

Tidak ada obat atau vaksin yang diketahui, meskipun sekarang ada perawatan yang dapat memperlambat perkembangan penyakit ini.

Selain itu ada pengobatan yang memungkinkan penderita untuk hidup dalam usia yang hampir normal. (*)

5. Flu Spanyol

Ilustrasi Flu

Pada tahun 1918, usai perang yang menghancurkan di Eropa, varian baru dari virus flu H1N1 muncul.

Ini menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia, termasuk beberapa daerah paling terpencil.

Jumlah korban tewas diperkirakan telah mencapai setidaknya 50 juta, dan mungkin setinggi 100 juta. 

>> Flu Spanyol 
 

Sekolah dan teater ditutup selama tahun 1919 dan 1920, dengan beberapa digunakan sebagai kamar mayat sementara.

Flu Spanyol ini asalnya dari kamp penempatan pasukan di Prancis.

Pada 2014, sejarawan Mark Humphries berspekulasi sebagai penyebab adalah 96.000 atau lebih pekerja Tiongkok.

Saat itu mereka telah dipekerjakan untuk menggali parit untuk pasukan Inggris dan Perancis mungkin menjadi sumber pandeminya.

Flu Spanyol hingga sekarang tetap menjadi epidemi paling mematikan yang pernah ada. (*)

6. Wabah Justinian

Ilustrasi penyakit akibat virus

Berasal dari China. Ini adalah wabah pes pertama kali mencapai Eropa sekitar tahun 540 Masehi.

Penyakit ini menyerang di seluruh benua selama hampir 200 tahun dan diperkirakan telah menyebabkan populasi Eropa turun sekitar 50% dari waktu ke waktu.

Penulis sejarah Yunani Procopius menulis, pada puncaknya wabah itu menewaskan 10.000 orang per hari di Konstantinopel. 

>>  Wabah justinian
 

Tidak ada ruang untuk menguburkan yang mati, katanya, dan mayat-mayat ditumpuk di jalanan.

Penduduk kota takut mengubur kerabat mereka, dan seluruh kota 'berbau seperti kematian.'

Jumlah sebenarnya dari mereka yang terbunuh oleh Wabah Justinian mungkin tidak akan pernah diketahui.

Diyakini oleh para sejarawan sebagai salah satu pandemi paling mematikan yang pernah ada.

Antara 25 dan 50 juta orang tewas selama dua abad wabah teror.

Jumlah kematian yang setara dengan hampir seperempat populasi dunia pada saat wabah pertama. (*)

Berita Terkini