TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Anggota Komisi I DPRD Maros, Sudirman Sirajuddin menyoroti kemacetan yang kerap terjadi di jalan poros, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Senin (27/01/2020).
Lokasi langganan macet yang disebut yakni, di depan pusat perbelanjaan Kecamatan Mandai.
Menurutnya, salah satu penyebab macet yakni keberadaan pusat perbelanjaan, hotel dan arena bermain di kawasan tersebut.
Untuk mengurai kemacetan, Sudirman telah meminta pihak pengelola mal untuk menyiapkan jalur alternatif bagi para pengunjungnya.
Baik untuk akses masuk maupun keluar dari mal. Jika tidak, maka sejumlah pengendara yang melintas akan merasakan dampak macet.
"Hampir stiap sore di sana itu macetnya luar biasa panjangnya. Apalagi kalau hari libur," katanya.
"Kami minta agar pihak mal menyiapkan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan. Kami sudah menerima banyak keluhan soal macet itu," ujar dia.
Sejak pembangunan mal beberapa tahun lalu, macet mulai batas Maros-Makassar sampai depan pasar Batangase, kerap terjadi.
Kader partai Hanura tersebut melanjutkan, kawasan mal yang terus berkembang, secara otomatis membuat volume kendaraan yang keluar masuk juga alkan bertambah.
Namun, tidak dibarengi dengan pelebaran jalan. Bahkan, akses jalan warga justru malah dikorbankan.
"Kita lihat pembangunan di kawasan itu. Setiap tahun bertambah. Apalagi sudah ada wahananya. Otomatis pengunjung dan kendaraan juga bertambah," katanya.
"Sementara jalanan begitu-begitu saja. Ini malah akses warga yang dikorbankan demi kepentingan mal,"lanjutnya.
Rekayasa arus lalu lintas oleh pihak Kepolisian terkesan merugikan warga yang tinggal di belakang mal.
Warga yang biasanya keluar dari jalan perhubungan, harus berputar jauh untuk mengakses jalan menuju arah pasar Batangase.
"Dulu di ujung jalan perhubungan itu, kalau warga mau putar arah bisa langsung. Sekarang harus berputar jauh dulu," ujar dia.