Mayat WNA Inggris Ditemukan di Toraja Utara, Anjing Setia Mendampingi, Fakta-fakta, Kronologis

Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat WNA Inggris Ditemukan di Toraja Utara, Anjing Setia Mendampingi, Fakta-fakta, Kronologis

TRIBUN-TIMUR.COM - Geger penemuan mayat di Toraja.

Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal negara Inggris bernama, Peter Vincent Brown (61) ditemukan tewas di sebuah kebun, Senin (20/01/2020) siang.

Peter ditemukan di kebun dengan posisi terbaring di tanah dan seekor anjing miliknya di samping korban.

Peter ditemukan meninggal di kebun miliknya bersama keluarga, tidak jauh dari rumah sekitar 400 meter.

Rumah korban berada di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pantauan TribunToraja.com, rumah Peter saat ini dipadati keluarga dan pihak personel Kodim 1414 Tana Toraja dan Polres Toraja Utara.

Adapula Kapolres Toraja Utara, AKBP Yudha Wiradjati Kusuma yang turun ke lokasi penemuan mayat Peter.

Diketahui, Peter atau dipanggil Papa Kim ditemukan istrinya, Milka Pongutan di kebun sekitar pukul 12.00 Wita dan keadaan sudah meninggal.

 

1. Pengakuan Istri

Istri dan anak Almarhum Pither Vincent Brown, WNA asal Inggris yang ditemukan tewas di kebunnya saat berbincang dengan Kapolsek Sanggalangi, Iptu Ketut Aliasa di kediamannya di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulsel, Senin (20/01/2020) sore.

Peter Vincent Brown (61) seorang Warga Negara Asing (WNA) asal negara Inggris ditemukan tewas di kebun miliknya, Senin (20/01/2020) siang.

Kebun miliknya berjarak sekitar 400 meter dari rumahnya di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Informasi diterima TribunToraja.com, dari istri korban, Milka Pongutan (48) pertama yang menemukan korban (suaminya) terbaring di kebun.

"Keseharian bapak setiap pagi selalu pergi berkebun, tadi sekitar pukul 09.00 Wita, suami saya keluar bersama anjingnya menuju ke kebun," ucap Milka.

Lanjutnya, tepat pukul 12.00 Wita, Milka mulai heran karena suami tidak kunjung pulang ke rumah untuk beristirahat.

Milka kemudian menuju ke kebun untuk mencari korban dan mendapati suami telah terbaring dan seekor anjing miliknya berada di samping mayat Peter.

"Saya memanggil keluarga sekitar rumah untuk membantu membawa suami saya ke rumah, kemudian menelfon ke Polsek Sanggalangi," tambah Milka.

Milka mengatakan, jika suaminya telah lama tinggal di Toraja sekitar 20 tahun lamanya dan bukan warga negara Indonesia, tapi memiliki visa berbayar yang dilaporkan.

2. Kronologis Menurut Polisi

Kapolres AKBP Yudha Wiradjati Kusuma didampingi Kapolsek Sanggalangi, Iptu Ketut Aliasa saat memberikan keterangan di rumah korban WNA asal Inggris yang ditemukan tewas di kebun miliknya di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Senin (20/01/2020) siang

Kapolres Toraja Utara, Yudha Wiradjati Kusuma yang juga berada di lokasi TKP didampingi Kapolsek Sanggalangi, Iptu Ketut Aliasa mengatakan, kronologi penemuan mayat WNA ditemukan di kebun miliknya sendiri dalam keadaan sudah tidur berbaring di tanah.

Lanjut Yudha mengatakan, istri korban panik dan mencari ke kebun, kemudian dipanggil istri berkali-kali tapi tidak menyahut dan ditemukan sudah tidak bernafas.

"Informasi pertama kali didapatkan dari Polsek Sanggalangi kemudian menuju ke rumah korban dan kita melakukan olah TKP dan pemeriksaan dari pihak RSUD Pongtiku dan Puskesmas Kesu," ucap Yudha.

Kapolres Yudha mengatakan jika korban sudah pernah dirawat selama tiga minggu di salah satu rumah sakit di Makassar akibat kelainan pada jantung dan ginjal.

Setelah kordinasi bersama pihak kepolisian, keluarga Peter diwakili istrinya menolak untuk dilakukan autopsi.

Peter meninggalkan seorang istri dan satu anaknya bernama Kim (18).

Danramil 05 Sanggalangi Kodim 1414 Tana Toraja Capten Yohanis Palallo dan KBO Polres Toraja Utara, Iptu Kusuma bersama Babinsa dan Kamtibmas Polsek Sanggalangi juga berada di lokasi.

3. Dimakamkan di Toraja Utara

Rumah korban, Peter Vincent Brown (61) yang ditemukan tewas di sebuah kebun miliknya di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Senin (20/01/2020)

Warga Negara Asing (WNA) asal negara Inggris, Peter Vincent Brown (61) akan dikebumikan di Kabupaten Toraja Utara.

Rencana pemakaman Almarhum Peter itu disampaikan istrinya, Milka Pongutan (48) kepada TribunToraja.com, Senin (20/01/2020) sore.

"Dikubur di kampung (Toraja Utara), kami sudah lama tinggal disini," ucapnya.

Milka mengatakan, jadwal penguburan suaminya belum tahu pasti karena masih berusaha menghubungi keluarganya di Inggris.

Alm Peter dan Milka bersama anaknya tinggal di sebuah rumah tembok di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Saya belum kontak keluarganya di Inggris, masih susah menghubungi mereka," ungkapnya.

Kata Milka, jika sudah mengabari ke keluarga suaminya di Inggris bahwa Peter telah meninggal dunia lalu melakukan penguburan di kampung.

Gadis perempuan cantik berwajah bule, Kim (18) ditinggal Ayahnya, Alm Pither sangat terpukul dan terlihat sedih dengan air mata yang terus keluar di matanya.

Diketahui, Pither Vincent Brown sudah 20 tahun tinggal di Toraja Utara dengan menggunakan Kartu Ijin Tinggal Tetap (KITAP) berlaku lima tahun.

4. Penyebab Meninggalnya Peter

Peter Vincent Brown (61) di dalam kamar setelah ditemukan meninggal di kebun miliknya di Kelurahan Pantanakan Lolo, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulsel, Senin (20/01/2020) sore

Kapolres baru di Toraja Utara, AKBP Yudha Wiradjati Kusuma juga berada di lokasi kediaman korban memberikan keterangan jika korban meninggal diperkirakan karena sakit jantung.

"Pihak kepolisian melakukan penyelidikan hingga pemeriksaan tubuh korban dari pihak RSUD Pongtiku dan Puskesmas Kesu," ucap Yudha, Senin (20/01/2020) sore.

Kapolres Yudha mengatakan jika korban sudah pernah dirawat selama tiga minggu di salah satu rumah sakit di Makassar akibat kelainan pada jantung dan ginjal.

Sehingga diperkirakan korban meninggal karena riwayat sakit jantung diderita dan tidak ada tanda kekerasan di tubuh Peter setelah dilakukan pemeriksaan.

Riwayat penyakit diderita korban, juga dibenarkan Milka Pongutan jika suaminya (Peter) mengidap sakit jantung dan ginjal, sehingga beberapa kali berobat ke luar daerah.

Setelah kordinasi bersama pihak kepolisian Polsek Sanggalangi, keluarga Alm Peter diwakili Milka menolak untuk dilakukan autopsi.

Warga kebangsaan Inggris itu sudah 20 tahun lamanya tinggal di Kabupaten Toraja Utara bersama keluarga kecilnya dan kesehariannya berkebun dekat rumah.

Berita Terkini