TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar tercatat selalu sial merekrut striker sejak 2017 lalu.
Dimulai dari Reinaldo Elias yang dipecat dipertengahan musim, penggantinya Pavel Puryshkin pun bernasib sama di akhir musim Liga 1 2017.
Padahal Reinaldo selama setengah musim sudah mencetak 9 gol dari 17 laga yang dimainkannya.
Pengantinya, Pavel hanya melesatkan 4 gol dari 13 penampilannya.
Pada Liga 1 2018, itu kesialan berlanjut. Bruce Jite tampil melempem usai mendapatkan cedera di awal musim. Tak sebiji gol dilesatkannya.
Alhasil hanya bertahan setengah musim, sebelum striker Timnas Hong Kong Sandro bergabung di putaran kedua.
Performannya pun tidak seperti yang diharapkan. Dalam 11 laga yang dijalaninya, ia hanya melesatkan 4 gol.
Tak ayal, kontraknya tidak diperpanjang. Pada awal musim 2019, PSM Makassar punya striker baru lagi.
Didatangkan dari benua biru, tepatnya Finlandia. Latar belakangnya mentereng, eks Real Madrid, Eero Markkanen.
Namub Eero Markkanen juga tak maksimal. Menariknya, perombakan pemain diumumkan di saat klub masih bermain.
Alhasil pemain yang namanya bakal dicoret tak maksimal atau bahkan sudah tidak disertakan.
Di putaran kedua, PSM mendatangkan eks penyerang Celtic Amido Balde yang bermain di Persebaya pada putaran pertama.
Lagi-lagi masih jauh dari harapan. Meski Amido Balde mencetak 6 gol dari 14 laga yang dijalaninya. Nampaknya manajemen belum puas.
Musim 2020, PSM mendatangkam striker jangkung 195 sentimeter Giancarlo Lopes Rodrigues. Striker asal Brazil itu diharapkan tak seperti striker setengah musim PSM selama ini.
Ketua Komunitas VIP Selatan Erwinsyah berharap demikian. "Ya semoga saja, mari kita menunggu dan lihat aksinya," ujarnya via WhatsApp, Rabu sore.