TRIBUN-PAREPARE.COM, PAREPARE - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim akan merubah program UN menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter (AKMSK) pada 2021.
Terkait kebijakan tersebut, salah satu akademisi di Kota Parepare, Ibrah La Iman mengatakan bahwa hal itu adalah kewajaran sebagai penyesuaian dalam dunia pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
" Sebagaimana Ebtanas yang digantikan dengan UAN, lalu beralih menjadi UN. Saya kira wajar, bila ada penyesuaian-penyesuaian dalam dunia pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zamannya," ujarnya kepada TribunParepare.com, Rabu (11/12/2019) sore.
"Itu adalah hal wajar terjadi, mengingat terjadinya pelbagai perubahan yang tentu mau tidak mau juga harus beradaptasi," jelasnya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa kreativitas dan inovasi dari seorang Menteri Pendidikan memang menjadi tantangan tersendiri.
"Kreativitas dan inovasi dari seorang Menteri Pendidikan memang menjadi tantangan tersendiri, untuk dapat mencerdaskan anak Bangsa," kat Ibrah.
Ibrah berharap, apapun mekanisme ataupun metode yang akan diterapkan. Intinya adalah output pendidikan yang paling penting, bagaimana manusia bisa tetap saling memanusiakan antar sesama.
"Harapan kita, apapun mekanisme ataupun metode yang hendak diterapkan, intinya adalah output pendidikan yang paling penting," imbuhnya.
"Bagaimana manusia bisa tetap saling memanusiakan antar sesama, juga saling menyayangi satu dengan yang lainnya," terangnya.
Laporan wartawan TribunParepare.com, Darullah, @uull_darullah
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: