Tribun Gowa

Kisah Darwis Makka, Jadi Dokter Mata Demi Sembuhkan Ibu

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Bajeng, Gowa, Darwis Makka yang menekuni profesi dokter spesialis mata.

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Darwis Makka masih ingat betul ketika ibu kandungnya menderita katarak mata.

Keinginan melihat kesembuhan sang ibu mendorong Darwis Makka menjadi seorang dokter.

Sematat SMA, pria kelahiran Bajeng, Gowa 1 Januari 1971 ini pun memutuskan menempuh pendidikan kedokteran. Ia memilih Universitas Hasanuddin Makassar.

Darwis belajar dengan giat untuk mendalami ilmu kedokteran. Ia ingin melihat sang ibu tercinta Hadinah Daeng Ratang yang menderita katarak bisa melihat lagi dengan baik.

Nahas takdir Sang Khalik rupanya berkata lain. Ibu Darwis dipanggil sang pencipta ketika Darwis duduk di semester 3 Ilmu Kedokteran Unhas.

"Almarhumah Ibu waktu itu sedang menderita penyakit mata katarak yang tak kunjung sembuh," kenang Darwis di Takalar, Senin (9/12/2019).

Darwis tentunya tahu betul bagaimana rasa sedih kehilangan orang yang dicintai akibat katarak mata. Untuk itu ia menekuni kedokteran spesialis mata agar bisa menyembuhkan orang banyak.

Ia ingin melihat senyum di wajah-wajah masyarakat sekitarnya.

"Hingga akhir hayatnya itulah membuat saya milih menekuni spesialis mata," kata Darwis.

Dalam perjalanannya menempuh pendidikan Kedokteran penuh dengan tantangan. Apalagi Bapaknya Makka Daeng Nyampa hanyalah seorang petani.

Ayah Darwis mengisi kesehariannya sebagai petani di kampung Pattingalloang Desa Bontosunggu Kecamatan Bajeng.

Sang ayah harus berjuang membiayai sepuluh orang anak, termasuk Darwis. "Saya anak bungsu dari sepuluh bersaudara," katanya.

"Namun Bapak saya adalah sosok pekerja keras dan mempu memberikan kami pendidikan terbaik kepada kami semua," bebernya.

Semangat dan perjuangan Darwis akhirnya menuai hasil. Setamat kuliah, ia menjadi dokter spesialis mata. Bahkan sempat menduduki sejumlah jabatan.

Antara lain Ia menjadi Kelapa Puskemas Bajeng hingga tahun 2004. Selanjutnya tahun 2004 sampai 2006 dirinya dipercaya menjadi Kepala Puskesmas Pattalasang Kabupaten Gowa.

Sosok dokter Darwis juga dinilai dekat di hati warga Pattalassang Kabupaten Gowa.

"Dari Puskesmas Bajeng lalu saya Puskesmas di Pattalassang, hingga menjadi Direktur RSUD Buton tahun 2015," bebernya.

Belakangan ia menjadi Kepala Dinas Kesehatan di Buton Selatan pada tahun 2015 hingga 2018.

Di tahun 2018 itulah Dokter Darwis memilih pulang kampung halaman agar bisa dekat lagi dengan keluarga Sulawesi Selatan.

Hingga pada akhirnya ditempatkan di Kabupaten Takalar dan menjadi Direktur RSUD Haji Panjonga sampai dengan Oktober 2019.

"Takalar itu seperti halnya kampung halaman saya, berbeda kabupaten namun tetap dalam rumpung kelurga," tuturnya.

Mengabdi pada negara dan berbakti pada orang tua, Dokter Dawis pun mendirikan Rumah Mata pada awal bulan Mei 2019 yang berpusat di kabupaten Takalar.

"Rumah Mata ini didirikan sebagai rumah edukasi dan pengobatan mata untuk membantu masyarakat, terkait bagaimana menjaga, maupun memelihara kesehatan mata juga sebagai bakti saya kepada kedua orang tua," tandasnya.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini