HMI vs PMII di Bulukumba Bentrok

Bentrok, Eks Ketua Minta HMI dan PMII Bulukumba Menahan Diri

Penulis: Firki Arisandi
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Ketua HMI Cabang Bulukumba, Rakhmat Fajar.

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bulukumba Rakhmat Fajar, angkat bicara terkait bentrokan antara aktivis HMI drngan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Bentrokan antara dua organisasi yang berada dalam kelompok Cipayung itu, terjadi saat unjuk rasa Hari Anti Korupsi Sedunia, di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba, Senin (9/12/2019).

Rakhmat Fajar yang dimintai tanggapannya terkait kejadian itu, mengaku, sebagai senior ia tentu bertanggung jawab atas keberlangsungan pergerakan yang dilakukan juniornya.

"Atas terjadinya keributan ini, atas nama senior saya meminta maaf. Tapi satu yang pasti, apa yang dilakukan adik-adik tidak terlepas dari semangat pengawalan dan tanggungjawab moril sebagai kader HMI," kata Rakhmat Fajar.

Pria kelahiran Tugondeng 29 tahun silam itu, mengajak semua pihak menahan diri, khususnya HMI dan PMII Bulukumba.

Pasalnya, dua organisasi ini memiliki cita dan tujuan yang sama.

Sehingga ia mengajak dan mengimbau para kader untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ini.

Bisa saja, lanjut dia, ada oknum yang sengaja membenturkan dua lembaga ini.

"Kalau itu terjadi, tentu apa yang menjadi agenda utama khususnya mengawal kebijakan pemerintah justru buyar. Saat ini kita harus bersatu mengawal bersama," jelasnya.

Alumnus Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia STKIP Muhammadiyah itu mengaku yakin, di dalam jiwa kader HMI dan PMII, terdapat satu nafas dalam gerakan perjuangan mengawal umat dan bangsa.

Sekadar diketahui, dua organisasi Cipayung ini terlibat bentrok di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba, Jl Durian, Kelurahan Loka, Senin (9/12/2019) siang.

Mereka terlibat bentrok dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia.

Bentrokan tersebut diduga terjadi akibat kesalahpahaman.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu kader PMII Bulukumba, Ferdi Ansar, yang saat kejadian berada di lokasi.

"Tadi sementara demo adik-adik di Kejaksaan. Tiba-tiba anak HMI datang rusak pintu kejaksaaan. Sebenrnya sudah disambut baik baik sama ketua cabang. Tapi tidak mau di atur. Akhirnya masing masing orasi," jelas Ferdi.

PMII yang berada duluan depan kantor Kejari dengan melakukan pembakaran ban turut terpancing dengan juga ikut menendang pagar tersebut hingga roboh.

Emosi yang telah menyulut keduanya, membuat aksi baku pukul tak dapat dihindarkan.

Baku pukul hingga kejar-kejaran terjadi di Jalan rambutan, hingga mengundang ratusan masyarakat ikut menonton.

Beruntung aksi pukul tersebut tak berlangsung lama, setelah puluhan aparat kepolisian yang mengawal aksi tersebut berhasil melerai.

Aktivis PMII ditempatkan jauh dari lokasi bentrok, sedangkan aktivis HMI kembali melanjut aksi dengan cara berorasi di depan kantor Kejaksaan Bulukumba. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini