TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar 5 fakta M Sirajul Milal mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tewas saat jadi imam: kronologi, kata warga.
Kejadian tak terduga dialami M Sirajul Milal (22) saat menjadi imam salat isya di Mushala Pesantren Ilmu Giri, Padukuhan Nogosari RT 06, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
M Sirajul Milal merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Saat memimpin salat isya, M Sirajul Milal tiba-tiba saja terperosok ke sumur sedalam 7 meter pada Sabtu (30/11/2019).
Nyawanya pun tak terselamatkan.
Innalillahi waiinna ilaihi rajiun.
Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu.
Semoga kepergian M Sirajul Milal untuk selama-lamanya, husnul khatimah.
Berikut 5 fakta dari kejadian tersebut.
1. Korban mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
M Sirajul Milal (22) tewas saat menjadi imam salat isya, Sabtu (30/11/2019).
Dia tiba-tiba saja terperosok ke sumur sedalam 7 meter.
Korban merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Kapolsek Imogiri, Kompol Anton Nugroho mengonfirmasi kejadian tersebut.
"Korban terperosok. Saat rakaat ketiga saat melaksanakan sujud, tiba-tiba jatuh terperosok. Murni (kecelakaan), sudah ada visum dan penyelidikan dari Infis Polres Bantul," kata dia.
2. Tempat kejadian
Peristiwa tersebut terjadi di Mushala Pesantren Ilmu Giri, Padukuhan Nogosari RT 06, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Musala itu berbentuk panggung dan beralaskan bambu dengan luas 7 x 7 meter persegi.
Kini tempat imam, di mana korban terjatuh itu pun sudah ditutup papan.
3. Kronologi, di sela kegiatan makrab
Sebelum kejadian, M Sirajul Milal sedang melakukan makrab atau malam keakraban bersama sekitar 100 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Ketika malam mereka menggelar salat isya berjamaah.
M Sirajul Milal yang ditunjuk untuk menjadi imam.
Ketika sujud pada rakaat ketiga, lantai mushala tempat M Sirajul Milail berdiri tiba-tiba saja ambruk.
Sedangkan di bawah lantai tersebut ada sumur sedalam 7 meter.
Imam salat isya itu pun terperosok ke dalam sumur.
Teman-teman korban sontak berteriak meminta tolong pada warga sekitar.
4. Ditolong warga yang tak bisa berenang
Seorang warga yang mendengar teriakan minta tolong, Wardoyo mencoba menolong.
Wardoyo yang mengaku tidak bisa berenang nekat turun ke dalam sumur.
"Saya itu tidak bisa berenang, tetapi karena niate (ingin) menolong. Kepikiran cuma satu, pakai selang air tak tarik, lalu saya turun. Korban sudah tidak kelihatan," katanya dikutip dari Kompas.com.
Setelah beberapa kali menyelam di sumur yang airnya dingin sambil tetap berpegangan di tali dan selang, akhirnya Wardoyo dapat meraih tubuh korban yang sudah berada di dasar sumur.
"Posisi saya sudah menyentuh (korban) (bagian) seperti kain gitu, saya keinginan, sudah sesak nafas. Masnya (teman korban) turun dan mengangkat (korban)," kata Wardoyo.
Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati, Bantul.
Sementara Wardoyo yang sangat kelelahan dibawa ke Rumah Sakit Nur Hidayah untuk mendapatkan perawatan.
5. Bangunan mushala berusia 2,5 tahun
Wardoyo bercerita, sumur itu dibangun sekitar tahun 2005.
Sementara bangunan mushalanya baru dibangun sekitar 2,5 tahun lalu.
Bangunan mushala terbuat dari kayu dan bambu.
Wardoyo pun tidak menduga hal ini akan terjadi terlebih sebelum kejadian dia sempat membersihkan musala dan melihat kondisi lantainya masih kokoh.
"Saya ke sana paginya, sebelum kejadian itu. Di tempat ambrol itu tidak ada kecurigaan (tanda) rusak," kata Wardoyo.
Namun, bangunan di area Pesantren Ilmu Giri jarang digunakan.
Bangunan di area itu hanya digunakan ketika bertepatan dengan kegiatan mahasiswa baru.
"Digunakan musiman kalau pas momen mahasiswa baru. Digunakan untuk acara-acara saja," kata Wardoyo.
"Termasuk musala. Warga setempat biasanya menggunakan untuk salat dan mujahadah namun tidak rutin. Hanya Selasa Pon saja," lanjut Wardoyo mengatakan.
Setelah kejadian ini, makrab dihentikan.