Michat, sebenarnya aplikasi yang seru untuk menjalin pertemanan secara online.
Hanya saja sangat disayangkan ketika fungsi disalahgunakan untuk praktik prostitusi online.
Tidak semua cewek pengguna aplikasi ini menawarkan jasa ilegal itu.
Bahkan diantaranya tidak segan menuliskan kalimat tegas pada profil akun yang menyatakan bukan sebagai pelaku.
"Menikah, maaf bukan BO. tolong buka mata Anda , coba fikir positif," bunyi kalimat pada akun michat seorang cewek berkerudung bernama Ira.
Ketika ditanya reporter banjarmasinpost.co.id (grup Surya.co.id), Ira mengaku warga Martapura.
Dia hanya ingin menjalin pertemanan melalui aplikasi Michat, dia terganggu ketika ada saja lelaki yang menanyai dirinya apakah bisa melayani.
Merasa ketidaknyamanan nya terganggu jadi dia tulis kalimat pernyataan itu.
Aplikasi michat juga dihuni oleh para perempuan yang berprofesi sampingan sebagai pemandu lagu freelance di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Namun tidak melayani praktik prostusi, seperti yang dilakukan Dila.
"Bukan BO, cuma menemani karaoke saja, Rp 100 ribu per jam. Iya di Banjarbaru, kontak saja ke michat bila mau karaokean," katanya ketika ditanya melalui chat.
Melalui michat memang jadi jalur mudah untuk menawarkan jasa, meski identik dengan praktik prostitusi namun jasa pemandu lagu juga mudah ditemukan.
Cukup melacak dari fitur pengguna sekitar , setelah dapat lalu bila profilnya nanti ada saja status berbunyi "karaoke yuk", atau "ayo singasong", bisa juga "freelance karaoke".
Di Banjarmasin, dari hasil penelusuran, aplikasi michat juga dikeluhkan bahkan dilaporkan oleh netizen melalui layanan pengaduan lapor.go.id.
Minta blokir aplikasi Michat karena dijadikan sarana prostitusi online di Banjarmasin.