Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berkat Pertamina, Kerajinan Tangan Hidayah Art & Craft Desa Bontokassi Tembus Pasar Mancanegara

Hidayah Art & Craft adalah industri kerajinan yang berlokasi di Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
abdiwan/tribun-timur.com
Andi Asminuh Rahman (27), pemilik Hidayah Art & Craft di Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, sedang memperhatikan kerajinan tangan buatannya. Hidayah Art & Craft merupakan salah satu mitra binaan PT Pertamina 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Berawal dari usaha kecil yang dibangun oleh Andi Rahman pada 2004 silam, Hidayah Art & Craft kini menjadi satu Industri Kecil Menengah (IKM) yang mampu menopang ekonomi keluarga, bahkan masyarakat di sekitarnya.

Hidayah Art & Craft adalah industri kerajinan yang berlokasi di Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, sekitar 25 kilometer arah Selatan Kota Makassar. IKM ini bergerak pada produksi kerajinan tangan berbahan dasar serat dan daun lontar.

Hidayah Art & Craft memproduksi berbagai jenis kerajinan tangan antara lain songkok recca (songkok khas Bugis), peci, tas, tutup saji, asbak, vas bunga, sarung bantal kursi, dan berbagai kerajinan tangan berbahan serat dan daun lontar lainnya.

Andi Rahman sebagi pemilik dan pendiri Hidayah Art & Craft telah meninggal dunia 2018 lalu.

Usahanya kini dilanjutkan oleh anak ketiganya, Andi Asminuh Rahman (27).

Sejak usahanya dimulai, Andi Asminuh memang sudah selalu mendampingi sang ayah. 

Sempat merantau beberapa tahun, ia kemudian memutuskan pulang kampung membantu ayahnya.

Asminuh sempat menjabat sebagai area sales manager salah satu perusahaan minuman dalam kemasan, dan ditempatkan di Palu, Sulawesi Tengah. 

Ia pulang kampung dua tahun sebelum ayahnya meninggal.

“Usaha ini didirikan ayah saya, Andi Rahman. Saya sudah mulai sejak 2004, tapi 2007 baru dikukuhkan. Waktu itu saya masih sekolah, tapi sudah sering dampingi Bapak. Bapak meninggal tahun lalu, jadi sekarang saya yang lanjutkan,” kata Asminuh kepada Tribun Timur.

15 tahun berdiri, Hidayah Art & Craft yang sudah beromzet Rp 50 juta per bulan, kini bukan lagi sekadar industri rumahan untuk memenuhi pasar kerajinan tangan lokal.

Hasil kerajinan tangan dari serat dan daun lontar kini telah menembus pasar internasional.

Konsumen asal Malaysia dan Jepang meminati kerajinan tangan ini dan telah memesan secara khusus untuk diekspor.

Andi Asminuh mengatakan, usahanya ini tak terlepas dari bantuan PT Pertamina (Persero) yang selama belasan tahun mendampingi. Hidayah Art & Craft bermitra dengan Pertamina sejak 2009. 

Bentuk kemitraan awal, Pertamina memberi support dalam bentuk pelatihan dan dana. Kemitraan akhirnya berkembang dalam bentuk bantuan pinjaman modal dengan bunga rendah. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved