NGERI! Nanah Berdarah Keluar dari Mata Balita Ini, Usai Nonton Youtube Sampai Tertidur, Kata Dokter?

Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NGERI! Nanah Berdarah Keluar dari Mata Balita Ini, Usai Nonton Youtube Sampai Tertidur, Kata Dokter?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menatap layar handphone nyatanya sangat berbahaya, khususnya bagi anak-anak.

Apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan orang tua.

Seperti halnya yang terjadi pada anak Syahryani Aras, warga Jl Pongtiku, Makassar. Ia punmembagikan pengalamannya di Media Sosial (Medsos).

Dimana anaknya, Syahla mengalami pembengkakan pada kedua matanya.

Syahryani menceritakan, kedua mata anaknya mengalami pembengkakan dan ada keluar cairan mirip nanah, mealui akun Facebooknya.

Keluhan ini viral, sudah dibagikan 43 ribu kali.

Sdh banyak yg share ttg bahaya radiasi ponsel pd anak dibawah 12th, dan dokternya pun sdh larang kami utk ngasih hp sm syahla, tp tetap sj sy lalai..

sebagai ibu yg tdk tega liat ank nangis dan rewel, apalagi saat sedang mengerjakan sesuatu, mau gak mau sy kasih nnton youtube biar anteng, meski tau itu salah dan bs berakibat fatal pd ana

Penyesalan mmg selalu datang belakangan tiap liat matanya syahla kluar cairan mirip darah sm nanah, rasanya hancur dan sakit

Sebenarnya sy malas posting krn tdk sanggup menjawab pertanyaan dan komentar org², tlong do'akan sj anak sy agar lekas sembuh sdh ada dokter yg tangani, mohon jgn jualan produk disini, niat sy hanya berbagi agar bs lbh hati² lg krn bahaya radiasi ponsel bkn hoax

Jangan sekedar membatasi tp harusnya mmg tdk dikasih titik.

Dikonfirmasi

Saat dikonfirmasi, ia menceritakan pengalaman buruk itu yang menimpa buah hatinya.

Awalnya, ia mengaku anaknya baik-baik saja dan tidak menunjukkan tanda buruk meski layar ponsel ditonton.

Saat itu tanggal menunjukkan 18 Oktober 2019, dan anaknya menonton YouTube hingga tertidur pulas.

"Posisi tidur anak saya dengan layar hp saat itu memang sangat dekat. Tapi pas pagi sudah bengkak," ujar Syahryani dengan nama lengkap Syahla Arasy Zulkifli.

Saat awal mula mata anaknya bengkak, ia kira hanya sebatas sakit mata biasa.

Namun menjelang sore, 19 Oktober 2019, mata anaknya mulai mengalami bengkak.

"Dan mengeluarkan nanah. Entah itu nanah atau bukan yang pasti baunya amis," jelanya.

Dua hari berselang atau tanggal 21 Oktober, cairan merah mirip darah kemudian keluar dari mata anaknya.

Barulah ia membawa anaknya ke dokter umum memeriksakan diri.

Periksa ke Dokter

Setelah diperiksa, dokter langsung memberikan anti biotik dan salep mata.

"Dokter bilang katanya dalam dua hari tidak ada prubahan mau dirujuk ke Orbita. Tapi Alhamdulillah hanya sehari sudah ada prubahan dan sekarang sudah sembuh," akunya.

Sejak peristiwa itu, ia memilih untuk mengawasi buah hatinya dalam menatap layar ponsel.

Bahkan ia tidak lagi membebaskan anaknya menatap layar ponsel.

"Ponsel itu tidak baik untuk anak di bawah umur 12 tahun. Jangan sekedar dibatasi tapi lebih baik tidak dibiarkan menggunakan ponsel. Mencegah lebih baik karena dampaknya bahaya buat anak-anak," imbuhnya.

Analisa Dokter Mata

Kasus pembengkakan atau luka pada mata terkadang dihubungkan dengan seringnya seseorang beraktifitas menatap layar smartphone. Utamanya bagi anak-anak yang mengalami gangguan pada mata hingga mengalami luka cukup serius dianggap ada keterhubungannya dengan radiasi smartphone.

Salah satu kasus di Makassar yakni bocah Syahlah (12) mengalami gangguan pada matanya. Selain mengalami pembengkakan dan bernanah, bagian mata Syahlah juga mengeluarkan darah.

Ibunya, Syahrani Aras, menyebut bahwa anaknya mengalami gangguan pada mata usai menonton Youtube dengan media smartphone hingga tertidur. Besoknya langsung mengalami penyakit yang dimaksud.

Hanya saja salah satu dokter ahli mata, dr Rahma Amelia Abidin SpM MKes, menyebut bahwa tidak selamanya kasus pembengkakan pada mata itu dikarenakan radiasi. Menurutnya terkadang kasus tersebut lantaran adanya infeksi.

"Kalo dari gambar, itu kasus infeksi. Radiasi komputer atau hp lebih berpengaruh ke saraf mata, banyak kasus begini yang selalu dihubung-hubungkan dengan penggunaan hp yang berlebihan. Tapi pada akhirnya terbukti bukan. Kasus lain yang juga viral ternyata karena glaukoma (peninggian tekanan bola mata)," ucap dr Rahma Amelia saat dikonfirmasi, Minggu (3/10).

Kelainan yang dimaksud menurut dr Rahma Amelia Abidin SpM MKes biasa disebut dengan istilah Computer vision syndrome (CVS).

CVS atau sindroma gangguan mata merupakan masalah kesehatan pada mata yang diakibatkan oleh aktivitas berlebihan atau terlalu lama menatap layar komputer, tablet, ataupun ponsel.

CVS menjadi masalah kesehatan yang kini banyak ditemui tidak hanya di kalangan pekerja kantoran. Namun juga pada anak-anak yang kecanduan memainkan game atau menonton lewat tablet bahkan ponsel.

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan CVS terjadi, diantaranya adalah penerangan dalam ruangan, jarak tubuh dengan layar, cahaya menyilaukan dari layar, posisi dan cara duduk. Serta masalah penglihatan yang mungkin sudah dialami seseorang. Semua hal ini dapat semakin memberikan ketegangan dan rasa tidak nyaman pada mata. 

"Tapi untuk kasus ini saya tidak bisa komentar banyak, karena saya tidak periksa pasiennya langsung. Tapi klo dari penjelasan ibunya serta melihat fotonya, sepertinya itu kasus infeksi," paparnya dokter yang kini bekerja di RSUD Pangkep ini.

Ia menambahkan demi menghindari potensi terpapar CVS anak-anak disarankan untuk membatasi penggunaan gadget.

"Biasanya kita sarankan penggunaan gadget tidak lebih dari dua jam perhari," tutupnya

Berita Terkini