TRIBUN WIKI

Tersimpan di Museum Sumpah Pemuda, Ini Fakta Biola WR Supratman yang Gaungkan Indonesia Raya

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersimpan di Museum Sumpah Pemuda, Ini Fakta-fakta Biola WR Supratman yang Gaungkan Indonesia Raya

Pada Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, biasanya diselenggarakan upacara bendera di area museum ini.

Tiket masuk ke museum ini hanya Rp 2.000.

Museum ini buka Selasa-Minggu, Senin libur, jam buka 8.00 sampai 16.00 WIB.

Museum ini menyimpan benda-benda koleksi yang berhubungan dengan sejarah panjang kemerdekaan Indonesia, salah satunya adalah momen Hari Sumpah Pemuda.

Salah satu ikon koleksi museum ini adalah biola WR Supratman.

Biola Wage Rudolf Supratman

Kumpulan Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, Buat Status Instagram, WhatsApp, Facebook (YouTube)

Dilansir dari wikipedia, Biola Wage Rudolf Supratman adalah biola yang dimiliki oleh Wage Rudolf Soepratman dan digunakan sebagai pelantun pertama kali lagu Indonesia Raya pada Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106, Jakarta, tanggal 28 Oktober 1928.

Alat musik gesek ini dikelola oleh Museum Sumpah Pemuda dengan Nomor Inventaris 0002/07 di provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah warisan budaya Indonesia dan telah ditetapkan dalam SK Menteri No247/M/2013 sebagai cagar budaya peringkat nasional kategori Benda Cagar Budaya pada tahun 2013.

Sejarah

Biola Wage Rudolf Supratman dibuat oleh Nicolaus Amatus Fecit, seorang seniman pengrajin biola di Cremona, Italia pada tahun 1600-an.

Awalnya, biola ini dibeli oleh Willem Mauritius van Eldick, kakak ipar Wage Rudolf Soepratman, di Makassar pada tahun 1914 dan diberikan sebagai hadiah kepada Wage Rudolf Soepratman yang dianggapnya sangat lihai dalam memainkan karya-karya komponis dunia, seperti Beethoven dan Chopin.

Sebagai pemain band bernama Black and White Jazz Band, Soepratman berkesempatan memainkan biola ini di Gedung Societet Concordia (Gedung Merdeka) di Bandung pada tahun 1924.

Perawatan

Setelah Soepratman meninggal pada 17 Agustus 1938, biola ini dirawat oleh kakak perempuannya yang bernama Ny. Roekijem Soepratijah.

Akhirnya pada peresmian Museum Sumpah Pemuda pada tahun 1974, biola ini disumbangkan Ny. Roekijem untuk disimpan di museum.

Halaman
1234

Berita Terkini