Bandingkan Bahasa Inggris Nadiem Makarim Mendikbud Pendiri Gojek & Sandiaga Eks Pasangan Prabowo
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Nadiem Makarim kini jadi bahan perbincangan.
Selain karena Nadiem Makarim mampu menciptakan jutaan lapangan pekerjaan lewat Gojek, kini Nadiem jabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Nadiem Makarim langsung mencuri perhatian setelah dirinya masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah kemampuan berbahasa Inggris Nadiem Makarim.
Bahkan Bahasa Inggrisnya bahkan dibandingkan dengan Sandiaga Uno.
Mantan pasangan Prabowo Subianto saat Pilpres kemarin.
Lalu bagusan mana bahasa Inggris keduanya?
Silahkan dengarkan dan bandingkan sendiri.
Baca: Foto-foto Artis Putri Amelia Putri Pariwisata dari Balikpapan, Ditangkap Berzina, Sosok Pelanggan
Baca: Link Live Streaming Trans 7 MotoGP Australia 2019 TV Online, Jadwal ke Pagi, Valentino Rossi Takut
Aksen atau pengucapan Nadiem Makarim disebut jauh lebih baik dari Sandiaga Uno.
Video ini merupakan sebuah wawancara dengan Nadiem Makarm saat masih menjabat CEO Gojek Indonesia.
Berikut video Sandiaga Uno saat berbahasa Inggris.
Silahkan bandingkan sendiri siapa yang paling bagus diantara keduanya.
Bahasa Inggris Sandiaga Uno pernah dikomentari Sacha Stevenson.
Bule asal Amerika yang mengoreksi bahasa Inggris orang-orang penting di Indonesia.
Termasuk selebriti.
Baca: Siapa Sangka, Pekerjaan yang Tertulis di KTP Putri Amelia Zahraman, Bukan Artis dan Putri Pariwisata
Salah satunya Sandiaga Uno.
Hal ini karena banyaknya permintaan masuk di YouTube Sacha di kolom komentar untuk emmintanya mengomentari bahasa inggris Sandiaga Uno.
Lalu apa kata Sacha soal Bahasa Inggris Sandiaga Uno?
Salah satu yang menjadi perhatian Sacha adalah grammar yang digunakan Sandiaga Uno.
Me nurutnya Sandiaga menggunakan bahasa Inggris bisnis yang rumit dan rawan kesalahannya.
Silahkan simak video lengkapnya.
Profil Nadiem Makarm Pendiri Gojek dan Zalora Indonesia
Perjuangan Nadiem Karim yang merupakan CEO aplikasi jasa ojek online Gojek sepertinya membuah kan hasil.
Dilansir dari Tribuntechno, Nadiem Makarim menegaskan GOJEK menjadi SuperApp pertama dan satu-satunya di dunia yang hadir dalam beragam layanan di lima negara.
Selain transportasi dan jasa pesan-antar makanan serta barang, kini layanan GOJEK juga menyasar pada fitur pembayaran hingga fitur-fitur yang berkenaan langsung dengan keseharian masyarakat.
Wajar jika Nadiem menyebut semakin lengkapnya fitur layanan, GOJEK layak disebut sebagai SuperApp atau super aplikasi.
Hal ini karena semua layanan dan fitur GOJEK dapat diakses menggunakan satu Personal Identification Number (PIN).
"Kenapa itu penting? Pada akhirnya masyarakat ingin hal yang simpel dan efisien. Super App itu tersedia semua dalam satu aplikasi, sehingga cost turun dan efisiensi naik.
Kemudahan yang didapat, jadi konsumen tidak usah mikir," kata Nadiem seperti dikutip Jumat, (01/03/2019).
Seperti diketahui, saat ini GOJEK telah hadir di lima (5) negara di Asia Tenggara.
Karena telah menjadi aplikasi yang lengkap dan multifungsi, aplikasi GOJEK tak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat.
Ini mengingat fitur-fitur dari layanan GOJEK dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Bahkan, Nadiem sendiri menyebut masyarakat sudah memiliki ketergantungan pada aplikasi GOJEK.
"Aplikasi GOJEK sudah sudah semacam jadi asisten.
Super App GOJEK ini adalah suatu inovasi yang benar-benar unik di Indonesia, bahkan di dunia tidak ada Super App seperti GOJEK. Banyak yang bilang GOJEK seperti WeChat, padahal beda," imbuh Nadiem.
Lantaran memiliki kekhususan dan fitur yang lebih komprehensif dengan aplikasi yang lain, Nadiem pun optimistis aplikasi GOJEK dapat terus berkembang dan berekspansi ke sejumlah negara.
"GOJEK beda, karena semua layanannya dari GOJEK.
Kami bukan social platform, kami adalah transcational platform.
Ini mungkin salah satu hal yang Indonesia jadi nomor satu di dunia kalau kami terus sukses di Asia Tenggara," kata Nadiem.
Untuk diketahui, pada tahun 2018, GOJEK memproses lebih dari US$ 9 miliar gross transaction value (GTV) di tahun 2018 per tahun di semua negara-negara dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Hal tersebut menjadikan GOJEK sebagai grup consumer technology berbasis teknologi untuk layanan transaksi konsumen terbesar di Asia Tenggara berdasarkan GTV.
Per Desember 2018, aplikasi GOJEK dan ekosistem GOJEK juga telah diunduh oleh lebih dari 130 juta pengguna, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi terdaftar.
Kemudian hampir 400.000 mitra merchants usaha dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara, dengan volume transaksi tahunan sebesar 2 miliar per akhir 2018.
Siapa Nadiem Makarim?
Nadiem Anwar Makarim adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.
Latar belakang
Nadiem Anwar Makarim adalah seorang anak yang lahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.
Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab.
Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.
Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.
Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.
Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.
Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.
Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.
Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.
Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
Data diri:
Nama: Nadiem Makarim
Lahir: Singapura, 4 Juli 1984
Instagram
Kebangsaan: Indonesia
Pendidikan:
- Sekolah Bisnis Universitas Harvard (2009–2011)
- Universitas Brown (2002–2006)
Pekerjaan: Pengusaha
Dikenal atas: Pendiri Go-Jek
Orang tua
Nono Anwar Makarim (ayah)
Atika Algadri (ibu)
Keluarga:
- Franka Franklin (istri)
- Hamid Algadri (kakek)
- Zacky Anwar Makarim (paman)