DJPPR Ajak Sivitas UIN Alauddin Pahami Pengelolaan APBN

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan InFest 2019 di Kota Makassar, 24-25 Oktober 2019.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan InFest 2019 di Kota Makassar, 24-25 Oktober 2019.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang dilakukan pemerintah dan bagaimana
pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh tanah air.

Baca: Buntut Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Mantan Istri Gading Lapor Polisi, Tak Akan Beri Maaf!

Rangkaian InFest 2019 diawali dengan kegiatan FGD dalam rangka kerja sama edukasi DJPPR dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Diskusi dihadiri civitas akademika UIN Alauddin Makassar dan dibuka oleh Kepala Subdirektorat Analisis
Risiko Pembiayaan, M Naufal Aminuddin.

Baca: Diduga Korsleting Listrik, Satu Unit Rumah Kayu di Bangkelekila Torut Ludes Terbakar

Naufal dalam sambutannya mengajak para peserta diskusi agar dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka, dan memberikan masukan terkait metode determinasi cost and risk atas pengelolaan pembiayaan utang.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis mengajak agar memahami APBN dan bagaimana turut menjaganya agar keuangan negara tetap kuat.

Baca: Ramah Tamah Polinas Makassar, Ajang Persembahan Para Wisudawan 2019

“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga APBN agar tetap berkualitas, oleh karena itu kita sebagai mahasiswa dan segenap sivitas akademika harus memahami APBN dengan baik dan ikut serta mengawalnya agar keuangan
negara tetap kuat," kata dia.

Semwntara, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Riko Amir selaku pembicara tunggal memberikan gambaran fundamental perekonomian Indonesia, peran pembiayaan dalam pembangunan Indonesia dan pembiayaan APBN 2019.

Baca: Kisah Kasino Pedagang Nasi Goreng di Makale, Biayai Anak hingga Sarjana dan Istri yang Sakit

Riko mengatakan bahwa APBN yang kuat ditopang oleh pembiayaan yang kuat, salah satunya melalui sumber pembiayaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang telah dikembangkan untuk membiayai berbagai proyek
infrastruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia.

“Peran APBN untuk memberikan stimulus fiskal saat ini sangat besar dan penting guna mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia," kata dia.

"Di sinilah peran pembiayaan APBN melaui utang sebagai alat untuk mendukung APBN yang countercyclical," jelas Riko.

Baca: Syahrul YL Jabat Menteri, Klan Yasin Limpo Berpeluang Diusung Nasdem di Pilkada Sulsel?

Mahasiswa UIN Alauddin Kunjungi KPU Makassar, Ada Apa?

TRIBUN - TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar melakukan kunjungan dan diskusi di rumah pintar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Rabu (23/10/2019).

Kunjungan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Politik UIN diterima langsung sejumlah Komisioner KPU Makassar yakni Endang Sari, Romy Harminto dan beberapa komisioner lainnya.

Warga Bahari Luwu Timur Curhat Soal Jembatan, Talud Hingga Jalan Tak Beraspal

Kalah Lawan Arema, Empat Amunisi PSM Putri Harus Absen

Bacaan Lengkap Niat Puasa Sunnah Kamis Besok, Ini 8 Manfaat yang Anda Perolah Jika Puasa

Menurut Endang Sari, rumah pintar pemilu merupakan sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pemilu.

Rumah pintar juga bisa menjadi wadah bagi komunitas penggiat pemilu untuk sama sama sama mengawal proses demokrasi.

Halaman
12

Berita Terkini