TRIBUN-TIMUR.COM - Jumari Berhubungan Badan Sebelum Bunuh pacar dan Masukkan Dalam Karung, alasannya karena Oli
Sungguh tega dan tidak berperikemanusiaan. Jumari (31) warga desa Yosorejo, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan seperti tak punya hati.
Dia Berhubungan Badan dengan pacar lalu membunuhnya.
Tubuh di pacar lalu dimasukkan ke dalam karung yang kemudian dibuang ke sungai.
Jasad kekasih kemudian ditemukan warga.
Siapa sangka alasannya membunuh karena masalah oli kendaraan.
Baca: Sosok Viktor Laiskodat dari NTT Suami Julie Sutrisno Laiskodat Sesungguhnya, Iparnya Orang Terkaya
Baca: 4 Fakta Medina Zein - Lukman Azhari Laporkan Irwansyah Suami Zaskia Sungkar Walau Temanan, Kelakuan
Baca: 3 Alasan Ustadz Abdul Somad Mundur dari PNS UIN Suska Riau, Bukan Gegara Prabowo Subianto - Jokowi
Cek faktanya berikut:
Belakangan ketahuan, dirinya tega membunuh pujaan hatinya pacarnya dan memasukkan ke karung, hanya gara-gara ingin ganti oli kendaraanya tidak punya duit.
Karena korban tak mau memberikan perhiasannya, Jumari memaksa dengan cara mengikat korbannya.
“Setelah mengikatnya saya ambil perhiasannya, korban pasrah saat saya ikat.
Karena takut ia melapor ke orang tua, ia saya cekik menggunakan kain yang saya ambil dari dapur,” ucapnya.
Usai tak bernyawa, Jumari memasukan jenazah korban ke dalam karung pupuk dan membawanya jenazah itu menggunakan sepeda motornya.
“Jenazah saya buang ke bantaran Sungai Sragi Baru, sebelumnya saya juga bekap mulut korban menggunakan lakban,” jelasnya.
Diakui Jumari, ia berkenalan dengan korban selama sepekan dan sering membawa korban ke rumahnya.
“Selama satu pekan kami selalu bersama, usai Kumalasari bekerja memetik bunga melati ia selalu saya ajak ke rumah,” terangnya.
Jumari juga merayu korban agar mau melakukan hubungan suami istri di rumahnya.
“Sudah lima kali kami melakukannya, yang terakhir Rabu lalu.
Kumalasari saya minta datang ke rumah, ia datang menggunakan sepeda sekitar pukul 09.00 WIB.
Setelah kami berhubungan layaknya suami istri, saya memintanya untuk menjual perhiasannya,” imbuhnya.
Namun nahas, nasib gadis pemetik bunga melati itu berakhir secara tragis.
Pasalnya Jumari menghabisinya kurang dari satu jam usai berhubungan intim.
“Saya mengikat dan membuangnya ke bantaran sungai sekitar pukul 10.00 WIB.
Lalu saya pulang ke rumah dan membersihkan sisa darah yang ada di sepeda motor saya, untuk kemudian pergi ke Subah,” tambahnya.
Janda Pemilik Warung Kopi Dibunuh Gegera Tolak Hubungan Badan
Entah apa yang merasuki TR (27), bujangan pengangguran warga Desa Kertaharja, Cimerak, Pangandaran, Jawa Barat (Jabar) ini nekat membunuh janda muda, Trisna Juwita (36).
Trisna adalah janda cantik asal Tasikmalaya pengelola warung kopi di kawasan wisata Batu Hiu, Parigi, Pangandaran.
Rabu (18/9/2019) pukul 04.00 WIB, janda beranak satu ini ditemukan tewas tergeletak di warung kopinya.
Kini TR telah diciduk oleh pihak kepolisian.
Ia ditangkap saat sedang duduk di sebuah teras toko di Cimone, Cibodas, Tangerang, Sabtu (12/10/2019) pukul 22.00 WIB.
Saat hendak ditangkap oleh tim yang dipimpin oleh Kasatreskrim Polres Ciamis, AKP Risqi Akbar, pelaku sempat berusaha kabur.
“Tapi (pelaku) berhasil dilumpuhkan dengan tindakan terukur,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso kepada TribunJabar.id (grup Surya.co.id) di Mapolres Ciamis Selasa (15/10/2019) sore.
Bismo kemudian menuturkan kronologi kejadian nahas yang menimpa Trisna.
Awalnya, Trisna diduga jadi korban perampokan disertai pembunuhan.
Pasalnya, sepeda motor dan smartphone milik korban raib.
Namun, kini terungkap, ada unsur asmara di balik tewasnya Trisna.
Berdasarkan pengakuan pelaku, ujar Bismo, TR bertemu dengan Trisna sebulan sebelum kejadian pembunuhan tersebut.
Beberapa kali TR mampir ke warung kopi milik korban.
Ternyata, TR memang menaruh hati pada Trisna.
Bismo mengatakan, di warung kopi tersebut, Trisna hanya tinggal bersama anak laki-lakinya yang masih berumur 9 tahun.
Selasa (17/9/2019) malam, TR datang ke warung kopi Trisna.
Malam itu, TR mengutarakan keinginannya membina rumah tangga bersama Trisna.
Namun, ajakan TR ditolak.
Pelaku tak menyerah, ia kemudian mengajak Trisna untuk berhubungan badan. Trisna juga menolak.
Hingga akhirnya, terjadi pertengkaran antara keduanya.
TR gelap mata, ia mencekik Trisna sampai tewas, tubuhnya tergeletak di lantai warung kopinya.
Setelah mengetahui janda pujaan hatinya tewas, TR panik.
Ia lalu kabur membawa motor Honda Beat dan dua HP milik korban.
Pada Rabu (18/9/2019) dini hari, anak korban bangun.
Ia mendapati ibunya sudah tergeletak di dalam warung.
Anak korban minta tolong warga, kemudian warga melapor ke polisi dan diketahui korban sudah meninggal.
Batu Hiu pun sempat geger menyusul tewasnya korban dan sepeda motornya raib.
Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Risqi Akbar mengatakan, pelaku menjual sepeda motor korban kepada K (33) warga Cimanuk Cikalong Tasikmalaya selatan.
Sepeda motor tersebut dibayar dengan uang tunai Rp 1 juta tambah sebuah HP.
“Uang penjualan sepeda motor tersebut digunakan pelaku untuk bekal selama melarikan diri.
Sempat kabur ke Jakarta kemudian pindah ke Tanggerang, ia sempat mampir ke beberapa orang temannya.
Hingga akhirnya diketahui berada di Tanggerang,” kata Risqi.
Pelaku, TR yang beberapa tahun sebelumnya sempat berurusan dengan polisi karena kasus penganiyaan akan dijerat ketentuan pasal 338 jo pasal 365 ayat (1) ke (3) KHUP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Tersangka K (33) diancam ketentuan pasal 480 KHUP tentang penadahan hasil curian dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Kini TR dan K, menjadi tahanan Polres Ciamis.
Barang bukti yang diamankan berupa dua sepeda motor, dua HP, berikut sejumlah pakaian korban. (bud)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tak Sampai 1 Jam Setelah Berhubungan Intim, Jumari Habisi Nyawa Kumalasari Karena Ingin Ganti Oli,