MOTIF Iwan Bunuh Tetangga Lalu Umumkan Sendiri Lewat Pengeras Suara Masjid, Kronologi Lengkapnya

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MOTIF Iwan Bunuh Tetangga Lalu Umumkan Sendiri Lewat Pengeras Suara Masjid, Kronologi Lengkapnya

Inilah Motif  Iwan Bunuh tetangga Lalu Umumkan Sendiri Lewat pengeras suara Masjid, Kronologi Lengkapnya

TRIBUN-TIMUR.COM - Entah apa yang ada di kepala Iwan, warga Jambearum, kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini. 

Pria bertubuh kekar hebohkan warga setelah membunuh tetangganya sendiri, Tumin (50) yang bekerja sebagai petugas SPBU.

Pembunuhan dilakukan pada Rabu (9/10/2019) menjelang subuh.

Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Jumat (11/10/2019), Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono menuturkan motif yang membuat Iwan tega menghabisi nyawa Tumin.

Ribut menjelaskan bahwa pelaku sudah kerap meminta uang kepada korban untuk membeli minuman keras.

Uang Rp 50 ribu biasanya diberikan korban kepada pelaku.

"Beberapa kali tersangka ini minta uang, dan korban memberinya. Biasanya Rp 50 ribu untuk beli minuman keras," ujar AKP Ribut.

Dan jika mendapat uang itu, pelaku akan minum minuman keras di dekat lokasi tempat korban bekerja, yakni SPBU Jambearum.

"Nah, beberapa kali pelaku ini minumnya di dekat SPBU yang dijaga korban," sebutnya.

Saat itu, Rabu (9/10/2019), dini hari pelaku kembali mendatangi korban untuk meminta uang.

Namun korban menolak permintaan pelaku dan mengaku belum mendapat gaji bulan itu.

Sebelumnya, korban juga beberapa kali menolak.

Pelaku lantas kesal dan ia telah menyiapkan senjata tajam seperti pedang.

Senjata yang dibawa juga dibungkus menggunakan daun pisang.

"Si pelaku ini membawa senjata tajam yakni pedang dengan sebuah daun pisang di belakang (SPBU) yang kita lihat dari monitor CCTV," ujar Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal dikutip TribunWow.com dari Kompas tv, Jumat (11/10/2019).

Pembunuhan lantas terjadi, pelaku menebas leher korban lima kali dan membuat korban tewas bersimbah darah.

Susul Dandim Kendari, Anggota POMAU Lanud Muljono Ikut Dipecat Istri Nyinyiri Menko Polhukam Wiranto

Janda Muda Suka Gonta Ganti Pria, Tertangkap Basah Berzina dengan Berondong Viral, Tarif Sekali Main

Inilah Gustave, Buaya Raksasa Pembunuh 300 Manusia Tapi Selalu Lolos dari Jerat dan Perangkap

Alasan Pria Cegat Mobil Pengantin Wanita yang Merupakan Mantan Pacarnya, Begini Endingnya, Cek VIDEO

Pelaku Bunuh Korban dan Umumkan di Masjid

Diketahui, seusai membunuh, pelaku lantas berjalan ke masjid dusun Krajan, Desa Jambearum, yang berjarak satu kilometer dari lokasi pembunuhan.

Pelaku juga membawa senjata yang dipakainya untuk membunuh korban.

Saat tiba di masjid, pelaku lalu membersihkan darah dari senjata yang digunakan membunuh korban.

Seusai membersihkan sejatanya, pelaku lantas mengumumkan melalui speaker masjid.

Pelaku mengatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

"Tersangka memberikan pengumuman perihal orang meninggal. Yang meninggal atas nama Tumin. Ya kayak pemberitahuan meninggalnya orang pada umumnya, pengumuman duka cita di masjid," ujar Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono, Rabu (9/10/2019).

Susul Dandim Kendari, Anggota POMAU Lanud Muljono Ikut Dipecat Istri Nyinyiri Menko Polhukam Wiranto

Janda Muda Suka Gonta Ganti Pria, Tertangkap Basah Berzina dengan Berondong Viral, Tarif Sekali Main

Inilah Gustave, Buaya Raksasa Pembunuh 300 Manusia Tapi Selalu Lolos dari Jerat dan Perangkap

Alasan Pria Cegat Mobil Pengantin Wanita yang Merupakan Mantan Pacarnya, Begini Endingnya, Cek VIDEO

Ucapan pelaku dibeberkan oleh saksi yang mendengar ucapan pelaku, Elis.

Elis juga diketahui tetangga pelaku dan korban, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube SBCTV Jatim Inspirasi Nusantara, yang diunggah pada Rabu (9/10/2019).

Elis menuturkan sebelum subuh, Iwan mengumumkan meninggalnya Tumin.

Dalam pengumumannya itu Iwan berdoa agar Tumin dosa-dosanya diampuni.

"Ya ke musala, shalawatan habis itu ngomong kalau Tumin meninggal, warga Jambearum Kidul. 'Mudah-mudahan dimaafin sama Allah' gitu," ujar Elis.

"Mau pas salat subuh itu pak. Kurang tahu jam berapa," tambahnya.

Seorang warga bernama Iwan (30) membunuh penjaga malam SPBU Jambearum bernama Tumin (50) yang merupakan tetangga dekatnya sendiri. (Capture SBCTV Jatim Inspirasi Nusantara)

Susul Dandim Kendari, Anggota POMAU Lanud Muljono Ikut Dipecat Istri Nyinyiri Menko Polhukam Wiranto

Janda Muda Suka Gonta Ganti Pria, Tertangkap Basah Berzina dengan Berondong Viral, Tarif Sekali Main

Inilah Gustave, Buaya Raksasa Pembunuh 300 Manusia Tapi Selalu Lolos dari Jerat dan Perangkap

Alasan Pria Cegat Mobil Pengantin Wanita yang Merupakan Mantan Pacarnya, Begini Endingnya, Cek VIDEO

Elis mengira apa yang dilakukan Iwan hanya bercanda.

Disebutkannya, Iwan juga menyelipkan permintaan maaf kepada para tetangganya.

"Tak kira cuma bercanda. Habis itu minta maaf, 'Saya minta maaf sama saudara saya di Jambearum," cerita Elis menirukan ucapan Iwan.

Setelah itu Elis menuturkan Iwan turun dari mimbar dan menabuh gendang berteriak-teriak.

Iwan lantas menuju polsek bersama warga untuk menyerahkan diri.

"Terus turun wes, main gendang. Teriak-teriak gitu terus lari ke barat menyerahkan diri ke Polsek," sebut Elis.

Lihat videonya:

Susul Dandim Kendari, Anggota POMAU Lanud Muljono Ikut Dipecat Istri Nyinyiri Menko Polhukam Wiranto

Janda Muda Suka Gonta Ganti Pria, Tertangkap Basah Berzina dengan Berondong Viral, Tarif Sekali Main

Inilah Gustave, Buaya Raksasa Pembunuh 300 Manusia Tapi Selalu Lolos dari Jerat dan Perangkap

Alasan Pria Cegat Mobil Pengantin Wanita yang Merupakan Mantan Pacarnya, Begini Endingnya, Cek VIDEO

Pelaku juga telah ditahan oleh pihak polisi.

Ia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang membuat hilangnya nyawa seseorang, junto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Kami juncto-kan memakai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana karena pelaku sudah membawa parang," pungkas Ribut.

Aulia Kesuma Ajak Pupung Sadili Si Suami Hubungan Badan dan yang Diberikan Demi Muluskan Pembunuhan

Aulia Kesuma ajak Pupung Sadili sang suami hubungan badan sebelum dibunuh hingga ini yang diberikan untuk muluskan pembunuhan.

Pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana (23) dilakukan secara terencana oleh Aulia Kesuma.

Rencana pembunuhan muncul pada Juli 2019, namun eksekusi dilakukan pada Agustus 2019.

Sebelum memerintahkan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya, Aulia Kesuma (35) terlebih dahulu meminta pembantunya untuk mencari paranormal.

Langkah ini dilakukan Aulia Kesuma dengan harapan membuka pintu hati suaminya agar bisa menjual rumah.

Namun, upaya itu gagal.

"Meminta bantuan kepada paranormal tapi gagal. Kemudian saudari AK ( Aulia Kesuma ) merencanakan menghabisi (pembunuhan) suami dan anak tirinya, dengan mencari para eksekutor ( pembunuh bayaran)," kata Kapolres AKBP Nasriadi.

Langkah Aulia Kesuma dalam menghabisi nyawa suami dan anak tirinya tak berhenti sampai di situ.

Bersama dengan KA dan RD, mereka menyusun rencana eksekusi dengan bantuan pembunuh bayaran dari Lampung.

Tanggal 23 Agustus 2019, Aulia Kesuma menjemput para eksekutor (pembunuh bayaran) sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Pupung Sadili.

Para eksekutor atau pembunuh bayaran ini kemudian dibawa oleh Aulia Kesuma ke rumahnya sekaligus korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Kemudian berangkat ke Lebak Bulus ke rumahnya menggunakan mobil milik pribadi tersangka AK ( Aulia Kesuma ) Toyota Cayla hitam disopiri AK, di sebelahnya ada pembantunya dan anaknya R," kata AKBP Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (29/8/2019).

Agar sang anak tidak tahu siapa yang dijemput, Aulia Kesuma mencoba membatasi pandangan buah hatinya itu ke bagian kursi belakang mobil.

"Supaya agar anaknya tidak tahu, jok tengahnya dilipat sehingga menutupi pandangan ke belakang dan di belakang sudah ada 4 orang yang akan melakukan eksekusi itu yaitu SG, AG, RD dan AV," ujarnya.

Dalam perjalanan salah satu eksekutor AV tiba-tiba mengalami gejala sakit ayan di kawasan Pasar Minggu dan eksekutor RD turut menemaninya kembali ke hotel sehingga dua eksekutor ini tidak ikut dalam rencana pembunuhan itu.

Aulia Kesuma tetap melanjutkan rencana pembuhan dengan membawa dua eksekutor yang tersisa yakni SG dan AG ke rumah korban di Lebak Bulus.

Kedua tersangka pembunuh bayaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) pukul 19.07 WIB. Kedua tersangka berinisial SG dan AG. (KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Sebelum tiba di rumah, Aulia Kesuma mampir membeli jus timun campur jeruk, di Kalibata, Jakarta Selatan.

Lalu, jus tersebut dicampur obat tidur 5 butir atau dosis tinggi.

Saat sampai di rumah, Aulia Kesuma sempat bercengkrama dengan Pupung Sadili sang suami.

Setelah itu, mengajak sang suami ke dalam kamar tidur untuk istirahat sambil bercinta.

Tak lama kemudian, Pupung Sadili meminum jus pemberian Aulia Kesuma.

Namun, jus tersebut terasa pahit hingga dia bertanya kepada sang istri soal campuran di dalamnya.

Aulia Kesuma mengatakan jika rasa pahit itu bersumber dari campuran sayuran.

Setelah meminum jus, Pupung Sadili tertidur pulas di dalam kamar.

Sekitar pukul 21:30 WIB, saat  Pupung Sadili tertidur pulas, Aulia Kesuma memanggil para eksekutor untuk membekap suaminya hingga meninggal dunia menggunakan handuk.

Jika Pupung Sadili diberi jus campur obat tidur, lain lagi dengan M Adi Pradana yang diajak minuman keras campur obat tidur oleh Giovanni Kelvin, ponakan Aulia Kesuma.

Setelah minum, M Adi Pradana ke kamar tidur, namun dia tak langsung tidur pulas.

Giovanni Kelvin pun sempat mengajak korban berbincang dan main game.

Pada tengah malam, saat M Adi Pradana tertidur pulas, para eksekutor masuk ke kamar untuk membekap korban.

Saat dibekap, korban sempat terbangun minta tolong dan melawan.

Eksekutor lalu mencekik korban hingga tak bernyawa.

Setelah dieksekusi, kedua korban diletakkan di SPBU Cirende, di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi tengah menggelar konferensi pers terkait pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap suami dan anak tirinya. Tersangka Aulia Kesuma dihadirkan (baju biru). (BIDANG HUMAS POLDA JABAR)

Tak berselang lama, para pembunuh bayaran menyuruh Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin untuk mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut.

Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin kemudian mengambil mobil tersebut pada Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Tersangka Aulia Kesuma lalu membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian dan menyerahkannya ke Giovanni Kelvin untuk membakar mobil tersebut.

Untuk hilangkan jejak pembunuhan

Berdasarkan keterangan AKBP Nasriadi, anggota Polsek Cidahui segera datang ke lokasi seusai menerima laporan dari warga terkait kejadian mobil terbakar.

Setelah itu, polisi dan warga menemukan dua jasad yang kondisinya tinggal tulang-belulang di mobil Toyota Calya dengan nomor polisi B 2983 SZH.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan dua jasad tersebut dibunuh sebelum dimasukkan mobil dan dibakar pelaku.

Hal ini terindikasi dari kondisi mayat yang sudah mengalami pembusukan.

"Kedua jasad sudah berada di dalam mobil, lalu mobilnya dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak," tutur AKBP Nasriadi.

Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam

Sementara itu, kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap Aulia Kesuma di Jakarta pada Senin (26/8/2019).

"Alhamdulillah perkara dugaan pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam dengan mengamankan otak pelaku," kata AKBP Nasriadi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam.

Dua dari 4 pembunuh bayaran alias eksekutor yang disewa Aulia Kesuma ditangkap.

Kedua tersangka berinisial S dan A.

Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan Polres Sukabumi dan Polda Metro Jaya.

"Sudah (ditangkap) oleh Polda Metro Jaya dan tim gabungan dari Polres Sukabumi," ujar AKBP Nasriadi saat dihubungi Selasa (27/8/2019).

Penangkapan ini terjadi lantaran lokasi eksekusi kedua korban diduga di wilayah Jakarta.

Untuk menghilangkan jejak, kedua jasad korban dibuang dan dibakar di Sukabumi.

"Kami hanya fokus TKP pembuangan. Pengembangannya dari Polda Metro Jaya," katanya.

Aulia Kesuma sewa eksekutor Rp 500 juta

Dalam pemeriksaan polisi, Aulia Kesuma mengaku menyewa empat eksekutor untuk membunuh suami dan anak tiri sebesar Rp 500 juta.

"Pelaku AK ( Aulia Kesuma ) menjanjikan uang Rp 500 juta kepada para eksekutor," kata AKBP Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8/2019).

Lalu, Aulia Kesuma mengaku baru membayar Rp 130 juta dan sisanya akan dilunasi jika keempat eksekutor itu berhasil membunuh kedua korban. "Baru disetorkan Rp 130 juta (kepada eksekutor)," ucapnya.

Giovanni Kelvin ternyata bukan anak Aulia Kesuma

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tersangka Giovanni Kelvin alias GK merupakan keponakan tersangka Aulia Kesuma, istri Edi.

Sebelumnya, Giovanni Kelvin disebut sebagai anak dari Aulia Kesuma.

"Ada yang bertanya kenapa umurnya ( tersangka Aulia Kesuma ) terpaut 10 tahun (dengan tersangka KV). Itu bukan anaknya, tapi itu tantenya ( Aulia Kesuma adalah bibi Giovanni Kelvin )," kata Kombes Argo Yuwono di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019)

Tersangka Giovanni Kelvin berperan sebagai pembunuh Dana dengan cara diberi minuman keras lalu dibekap.

Dana dan ayahnya dibunuh di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk dibakar di dalam mobil.

Saat ini, polisi tengah mendalami jumlah utang yang melilit Aulia Kesuma.

Pasalnya, Aulia Kesuma merencanakan pembunuhan Pupung Sadili dan Dana karena masalah utang.

Pembunuhan dilakukan setelah AK tidak diizinkan menjual rumah oleh Pupung Sadili.

"Itu masih kami komunikasikan dengan tersangka AK. Kami belum dapat secara pasti (jumlah utangnya)," kata Kombes Argo Yuwomno.

Giovanni Kelvin hingga kini masih menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta, karena luka bakar saat berusaha membakar Pupung Sadili dan Dana yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.

Selain Aulia Kesuma dan KV, polisi juga menangkap dua tersangka lain, yakni SG dan AG, dua pembunuh bayaran.

Keduanya ditangkap di Lampung Timur, Lampung, oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dengan dibantu Polda Lampung

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:


Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ini Motif Pria Bunuh Tetangganya yang Seorang Petugas SPBU, Habis Bunuh, IW Umumkan ke Warga Kampung, https://wow.tribunnews.com/2019/10/11/ini-motif-pria-bunuh-tetangganya-yang-seorang-petugas-spbu-habis-bunuh-iw-umumkan-ke-warga-kampung?page=all.

Berita Terkini