Kampus-kampus kita ini sedang bermasalah. Mahasiswanya lagi tertidur pulas: rektor diangkat presiden, rektor takut sama Dikti, Dikti takut sama presiden. Dekan menekan dosen tidak boleh kritis, dosen menekan mahasiswa supaya tidak demo. Ini lebih memerlukan perhatian mahasiswa.
Ayo teman-teman mahasiswa, yang sadarlah.. bukankah kampus terjangkit penyakit Anti Reformasi? Masak tidak ada keberanian membela kebebasan mimbar? Tiba-tiba waktu membela KPK kayak keluar perang melawan Belanda? Dari mana ide ini sebenarnya? Mahasiswa kiri dan kanan bergabung?
Saya ini demonstran, sekarang juga di luar pemerintahan siap demonstrasi. Tapi sayang, kebangkitan mahasiswa mendatangkan pertanyaan apakah kalian sedang siuman atau sedang bermimpi di siang bolong? Saya sayangkan cara membaca peta yang lubang... ayo kembali kita ulang..
Mulailah dengan membersihkan kampus dari feodalisme, lawan segala rasa takut.. duduk kembali dan bebaskan mimbar kampus dari tirani dan tekanan, intimidasi serta persekusi. Kalau itu berhasil dilakukan, jalannya reformasi akan lurus kembali. Tulis dengan pena kita sendiri.. Ayo mahasiswa,
Kamu bisa.
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Ahmad Dofiri menegaskan kepolisian tak terlibat atas keputusan pembatalan kuliah umum Ustaz Abdul Somad di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Inikan kebijakan yang punya tempat kalau masalah begitu. Kepolisian dalam hal ini tidak terkait langsung dengan itu, jadi lebih kepada kebijakan yang punya tempat seperti itu. Yang punya tempat misalnya membatalkan, tidak melanjutkan kegiatan itu, monggo silakan yang punya tempat," ujar Dofiri di Mapolda DIY, Yogyakarta, Kamis (10/10/2019).
Ia mengatakan keputusan pembatalan tersebut lebih pada kebijakan dari pemilik tempat acara dan bukannya terkait dengan kepolisian.
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri saat ditemui di Mapolda DIY, Yogyakarta, Kamis (10/10/2019).
Terlebih, jenderal bintang dua ini menilai pihaknya tak perlu memberikan rekomendasi terkuat penyelenggaraan acara tersebut.
"Tidak perlu kali di masjid (ada rekomendasi). Memang tidak perlu," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan kalaupun terjadi konflik pro dan kontra terkait pembatalan itu tentunya sudah diantisipasi oleh pihak universitas.
Terutama dengan kultur Yogyakarta yang humanis.
"Tidak lah, tidak akan sejauh itu. Semua pihak dewasa, bisa menyelesaikan itu dengan baik. Jadi kita tidak terlalu jauh untuk mengantisipasi karena internal di universitas sendiri saya kira sudah bisa menyelesaikan itu," tandasnya.
Kronologi & Penyebab Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) di Kudus Dibatalkan
Tabligh akbar yang akan digelar di Ponpes ABK Al-Achsaniyyah di Jalan Mayor Kusmanto Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus dibatalkan.